Banjir Bekasi

Banjir Besar Imbas Tanggul Jebol Terjang Dua Desa di Kabupaten Bekasi, Ini Upaya BPBD

Menurutnya, penanganan banjir pertama difokuskan pada perbaikan pintu air BSH 0 yang sudah tidak berfungsi.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dedy
TribunBekasi.com
BANJIR BEKASI --- Ribuan warga Desa Sukamanah, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi terendam banjir akibat tiga tanggul jebol di Kali Srengseng Hilir pada Senin (3/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Banjir imbas tanggul jebol rendam dua desa yakni Desa Sukarukun dan Sukamanah
  • Penanganan banjir diharapkan bisa selesai dalam waktu satu minggu ini

 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI --- Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi bersama Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang telah meninjau langsung lokasi banjir besar di dua desa di Kabupaten Bekasi.

“Tadi kita sudah mengecek banjir ke lapangan dengan Pak Bupati. Dari hasil rapat tadi, ada tiga hal yang menjadi konsentrasi kita untuk segera ditangani,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Muchlis, pada Senin (3/11/2025).

Menurutnya, penanganan banjir pertama difokuskan pada perbaikan pintu air BSH 0 yang sudah tidak berfungsi.

Perbaikan itu langsung dikerjakan oleh Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) dan ditargetkan rampung dalam waktu satu minggu.

Baca juga: Berikut 7 Kawasan Perumahan di Kota Bekasi Rawan Banjir, BPBD: Wilayah Lain Tetap Waspada

Langkah kedua adalah pemasangan sitpel atau tembok penahan tanggul yang akan segera dikoordinasikan dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk ditindaklanjuti.

Sedangkan penanganan ketiga, kata Muchlis, yakni pembersihan sampah di sepanjang aliran Kali Cikarang yang membentang dari Kecamatan Sukatani, Sukakarya, hingga Cabangbungin dan sebagian wilayah Muara Gembong.

“Pekerjaan pembersihan sudah dicicil oleh teman-teman Dinas Lingkungan Hidup,” tambahnya.

Muchlis menyebut, terdapat tiga titik tanggul jebol di Desa Sukamanah, sementara sejumlah titik lain dalam kondisi kritis dan berpotensi kembali jebol jika tekanan air terus meningkat.

“Di sekitar tanggul jebol itu banyak juga yang sudah kritis, di bawahnya ada pori-pori. Kalau terus tertekan air, bisa membesar. Sekarang masyarakat bersama relawan sudah mulai menumpuk karung pasir untuk memperkuat tanggul,” jelasnya.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bekasi, banjir di Kecamatan Sukatani melanda dua desa, yakni Desa Sukarukun dan Desa Sukamanah.

Di Desa Sukarukun, sebanyak 210 kepala keluarga (KK) atau 815 jiwa terdampak, termasuk 24 bayi, 140 balita, dan 162 lansia. Sebanyak 17 rumah warga terendam banjir. Warga mengungsi di Lapang Jabon Sukarukun, dengan kebutuhan mendesak berupa sembako, obat-obatan, tenda pengungsian, selimut, dan alat MCK.

Sementara di Desa Sukamanah, terdapat 1.600 KK atau 5.200 jiwa terdampak, termasuk 520 balita dan 135 lansia. Seluruh 1.600 rumah warga terendam, dan pengungsian dipusatkan di halaman Kantor Desa Sukamanah. Warga di lokasi ini juga membutuhkan sembako, obat-obatan, tenda, selimut, dan peralatan MCK.

BPBD bersama perangkat desa, relawan, serta unsur TNI dan Polri masih berjibaku di lapangan melakukan evakuasi dan distribusi bantuan logistik.

"Kami menargetkan penanganan darurat banjir dapat terselesaikan dalam waktu satu minggu ke depan," katanya.

BANJIR BEKASI --- Ribuan warga Desa Sukamanah, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi terendam banjir akibat tiga tanggul jebol di Kali Srengseng Hilir pada Senin (3/11/2025).
BANJIR BEKASI --- Ribuan warga Desa Sukamanah, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi terendam banjir akibat tiga tanggul jebol di Kali Srengseng Hilir pada Senin (3/11/2025). (TribunBekasi.com)
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved