Universitas Singaperbangsa
Dulu Siapkan Kopi Dosen, Kini Jadi ASN: Kisah Haru Subani-Ratma, Satpam dan OB di Unsika Karawang
Dua pegawai Unsika, Ratma dan Subani, diangkat jadi ASN setelah belasan tahun mengabdi sebagai satpam dan office boy.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Mohamad Yusuf
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG – Ratma (44) berdiri tegak di Aula Syekh Quro Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Senin (6/10/2025).
Di balik kemeja putih dan celana hitam yang rapi, matanya berkaca-kaca. Di sampingnya, Subani (46) menunduk sambil mengusap pelipisnya.
Hari itu bukan hari biasa bagi keduanya. Untuk pertama kalinya, mereka dilantik menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) setelah belasan tahun mengabdi sebagai satpam dan office boy.
Suasana aula berubah haru saat nama mereka dipanggil.
Ratma yang selama ini menjaga keamanan kampus, dan Subani yang saban hari menyiapkan kopi untuk dosen, kini resmi menyandang status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Ratma masih sulit percaya dirinya kini menjadi ASN. Sejak 2009, ia bertugas menjaga keamanan di lingkungan Unsika, jauh sebelum kampus itu berubah status menjadi negeri pada 2014.
Baca juga: Akhirnya, Polisi Tangkap “Bjorka”, Si Hacker Pencuri dan Jual Data Nasabah Bank
Baca juga: Aksi Nikita Mirzani Joget Caesar dan Ketawa Ketiwi saat Sidang Kasus Pemerasan
Baca juga: Dinkes Bekasi Tegaskan MBG Tidak Wajib, Orang Tua dan Murid Boleh Menolak
“Enggak nyangka banget. Dari dulu saya cuma satpam, enggak kepikiran bakal jadi PPPK,” kata Ratma sambil tersenyum kecil.
Ia masih bertugas di area rektorat Gedung Opon dan halaman depan kampus, memastikan setiap aktivitas berjalan aman. Di balik seragamnya yang sederhana, ia menyimpan rasa bangga yang besar.
“Terima kasih buat Unsika yang sudah kasih kesempatan ini. Harapan saya semoga bisa terus semangat dan mengabdi sampai kapan pun,” ujarnya.
Di sisi lain, Subani yang bekerja sebagai pramu bakti di Fakultas Teknik tak kalah terharu.
Sejak 2007, ia sudah setia dengan rutinitas yang mungkin dianggap sederhana oleh banyak orang yaitu menyiapkan teh dan kopi dosen, merapikan ruang kelas, dan menjaga kebersihan setiap sudut fakultas.
“Sudah 18 tahun saya kerja di sini. Alhamdulillah, akhirnya diangkat juga jadi ASN,” katanya lirih.
Kabar itu disambut suka cita oleh keluarganya. Istri dan dua anaknya menangis bahagia ketika mendengar kabar bahwa kepala keluarga mereka kini menjadi pegawai pemerintah.
“Anak-anak sama istri senang banget. Katanya enggak nyangka, akhirnya ayah bisa jadi ASN,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Apresiasi dari Rektor Unsika
Rektor Universitas Singaperbangsa Karawang, Prof Dr H Ade Maman Suherman, S.H., M.Sc., mengatakan pelantikan tersebut menjadi momen istimewa bertepatan dengan Dies Natalis ke-11 Unsika.
Total ada 340 orang yang menerima Surat Keputusan (SK) PPPK dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI. Mereka terdiri atas dosen serta tenaga kependidikan, termasuk petugas keamanan dan pramu bakti.
“Penyerahan SK PPPK ini menjadi bentuk komitmen peningkatan mutu SDM di Unsika,” ujar Prof Ade Maman.
Menurutnya, pengangkatan Ratma dan Subani merupakan bentuk apresiasi nyata terhadap dedikasi mereka yang telah lama mengabdi.
“Sudah 17 tahun mereka bekerja dengan penuh loyalitas. Sekarang waktunya kami memberikan penghargaan setimpal atas pengabdian itu,” tuturnya.
Kisah dua pegawai sederhana ini menjadi bukti bahwa kerja keras dan ketulusan tidak pernah sia-sia. Dari menjaga pintu gerbang dan menyapu ruang kuliah, mereka kini menjadi bagian dari jajaran ASN di kampus negeri kebanggaan Karawang.
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.