Keracunan MBG

Penyebab Murid SDN Kota Baru III Bekasi Keracunan Terungkap, Ternyata Ada Bakteri di Menu MBG!

Dinkes Bekasi temukan tiga bakteri di menu Makan Bergizi Gratis SDN Kota Baru III. Enam murid sempat dirawat di RS.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Mohamad Yusuf
Tribunbekasi/Rendy Rutama Putra
ULAT DI MBG – Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, drh. Satia Sriwijayanti memberikan klarifikasi soal laporan ulat di makanan bergizi gratis sekolah. Foto diambil di kawasan Pemkot Bekasi, Rabu (1/10/2025). 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI – Suasana di SDN Kota Baru III, Kecamatan Medan Satria, tampak sedikit lebih tenang hari ini.

Namun, bayangan kejadian beberapa hari lalu masih tersisa di benak para guru dan orang tua murid.

Belasan siswa sempat tumbang setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disajikan di sekolah. Kini penyebabnya mulai terungkap.

Hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi menunjukkan adanya tiga jenis bakteri pada sisa makanan MBG yang dikonsumsi para murid.

Baca juga: Roy Suryo Seret Lagi Isu Ijazah Jokowi, Minta Polri Buka Kembali Kasus yang Sudah Dihentikan

Baca juga: Miris! Air PDAM Tidak Mengalir, Ida Terpaksa Rogoh Kocek Rp 50 Ribu per Hari untuk Isi Ulang

Baca juga: Etanol Bikin Mesin Rusak dan BBM Boros? Ini Kata Pakar Energi ITB dan ITERA!

“Ditemukan hasil di atas toleransi untuk semua produk yang diambil di sisa makanan yang berada di sekolah, yaitu bakteri bacillus, e. coli, dan staphylococcus,” ungkap Kepala Dinkes Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti Anggraini, kepada TribunBekasi.com, Selasa (7/10/2025).

Pemeriksaan dilakukan terhadap menu ayam giling, makaroni cheese, jagung, wortel, dan buah, baik dari bank sampel maupun sisa makanan di sekolah.

Menariknya, dari bank sampel yang disiapkan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), tidak ditemukan bakteri melebihi ambang batas.

“Kesimpulannya, makanan di tempat pengolahan masih dalam kondisi baik. Tapi saat disajikan dan menunggu dikonsumsi, kemungkinan terjadi perubahan,” jelas Satia.

Dinkes menduga bakteri muncul karena waktu antara penyajian dan konsumsi terlalu lama, sehingga makanan menjadi tempat tumbuh bakteri.

“Diduga akibat waktu konsumsi yang cukup lama menyebabkan produk berubah dan mengalami pertumbuhan bakteri,” ujar Satia.

Pihaknya pun telah meminta SPPG memperketat kebersihan dan sanitasi di setiap tahap penyajian makanan MBG.

“Dinkes juga melakukan pemeriksaan di SPPG dan sekolah untuk memastikan hal serupa tidak terulang,” tegasnya.

Sebelumnya, Dinkes mencatat 12 murid SDN Kota Baru III mengalami gejala muntah dan dehidrasi setelah menyantap MBG.

Enam di antaranya sempat dibawa ke RS Ananda Bekasi, sementara sisanya dirawat di sekolah.

“Mereka yang dirawat mengalami gejala muntah dan kekurangan cairan. Kini seluruhnya sudah membaik dan dipulangkan,” kata Satia.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved