Seruan Massa Buruh Kota Bekasi: Minta Upah 2026 Naik 15 Persen

Tri menjelaskan sehingga keputusan nantinya tidak kemudian membuat kondisi buruh justru menjadi miskin, menjadi lebih susah.

Namun harapannya tetap bisa stabil dan mampu mendongkrak ekonomi yang ada di Kota Bekasi. 

"Karena salah satunya adalah yang bisa menggerakkan keekonomian itu adalah itu tadi, saleri di samping Pegawai Negeri Sipil (PNS), termasuk buruh, pekerja dan lain sebagainya, tetapi juga tentu bagaimana perusahaan juga mampu meningkatkan," jelasnya.

Tri menuturkan selanjutnya terkait dengan proses rapat yang dirinya sudah perintahkan kepada jajarannya dan ia pastikan akan kawal Dewan Pengupahan. 

"Nanti kepala daerah untuk kemudian mengusulkan ya kepada Gubernur terkait dengan penetapan upah yang berlaku tahun 2026," tuturnya.

Orang nomor satu di Kota Bekasi itu menyampaikan terkait dengan outsourcing dan serupanya, ia akan melihat aturan atasannya.

Apakah hal-hal yang sudah diatur oleh ketentuan undang-undang maupun PP, tentu menjadi perkuatan yang ada di perwal yang akan pihaknya putuskan. 

"Kemudian yang terakhir adalah menyambut PP ya, saya kira itu juga harus ada kajian secara komprehensif, kajian teknis, kemudian kajian hukumnya, dan tentu pemerintah tentu akan bisa mendengarkan dan tentu akan mengupayakan untuk mengusulkan kepada pemerintah pusat, ya," pungkasnya.

Usai berkomunikasi dengan Tri, massa aksi buruh kemudian membubarkan diri meninggalkan lokasi demo.

Arus lalu lintas pun kemudian menjadi lancar kembali. (m37)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News