Berita Bekasi
Jadi Sumber Aroma Tak Sedap, Warga Bojong Menteng Bekasi Desak Kubangan Limbah MBG Ditutup
Komunikasi mencari solusi dari dampak limbah MBG tersebut sebelumnya sudah dilakukan pada Jumat (31/10/2025)
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Dedy
Warga lainnya, Zaenab (44), yang setiap hari memanfaatkan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari mengaku khawatir.
Meski hingga saat ini, ia mengaku belum terdampak terkait dugaan pencemaran limbah tersebut, namun Zaenab khawatir air sumurnya sudah tercemar.
Zaenab dan Subur pun berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi maupun pihak Badan Gizi Nasional (BGN) dapat mencari solusi agar mengatur pembuangan limbah MBG.
"Takutnya tercemar, tapi sekarang belum kena. Mudah-mudahan jangan, khawatirnya itu doang," jelas Zaenab.
Kekhawatiran Zaenab bertambah usai dirinya menuturkan ada dua warga yang diduga sudah terdampak pencemaran tersebut.
Diduga warga yang terdampak itu sempat mengalami gatal karena air sumur berubah warna menjadi keruh akibat pencemaran limbah.
"Ada dua orang yang udah kedampak, gatal-gatal badannya," tuturnya.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi pun menanggapi pengaduan warga terkait dugaan pencemaran lingkungan di kawasan Kelurahan Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu itu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis LH) Kota Bekasi, Kiswatiningsih, mengatakan, dalam pengaduan yang disampaikan di media online itu, warga mengeluhkan dugaan pencemaran lingkungan dimana saluran drainase mengeluarkan bau tak sedap hingga berdampak terhadap air sumur.
Tak ayal, dampak dari pencemaran lingkungan itu beberapa warga mengalami gatal-gatal pada kulit diduga akibat air limbah kegiatan dapur yang mengolah makan bergizi gratis (MBG).
"Ketika diverifikasi di lapangan diketahui bahwa air limbah domestik yang bersumber dari cucian peralatan masak dan makan ditampung ke dalam biotank yang sudah kedap air, selanjutnya air limbah yang sudah ditampung dilakukan penyedotan dengan menggunakan jasa penyedotan air limbah," kata Kiswatiningsih, Jumat (31/10/2025).
Upaya Dinas LH
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis LH) Kota Bekasi, Kiswatiningsih, menjelaskan sebagai tindak lanjut pihaknya bersama UPTD Laboratorium Lingkungan Hidup (LAB LH) mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel di sejumlah titik.
Titik itu meliputi saluran pembuangan air limbah yang bersumber dari cucian peralatan masak dan makan serta sumber air baku yang berasal dari air tanah (jet pump).
Upaya itu dilakukan sebagai bentuk nyata pihak DLH Kota Bekasi secara transparan dan akuntabel serta mengedepankan kolaborasi lintas sektor dalam menjaga kualitas lingkungan di Kota Bekasi.
"Langkah ini dilakukan untuk mengetahui sumber pencemaran dan menilai tingkat kualitas air guna menentukan langkah penanganan lebih lanjut," jelasnya. (m37)
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
| Bisnis Para Pelaku Usaha di Kawasan Kota Harapan Indah Bekasi Sepi Imbas Akses Jalan Utama Diubah |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Dirus Perumda Tirta Bhagasasi Ade Zarkasih Resmi Ditahan Polisi |
|
|---|
| Warga Rawalumbu Bekasi Geram, Minta SPPG Jangan Buang Limbah MBG ke Selokan |
|
|---|
| Tercemar Limbah MBG, Air Sumur di Rawalumbu Jadi Bau, Warga Alami Gatal-gatal |
|
|---|
| Atasi Keracunan Makan Bergizi Gratis, SPPG Mitra Polri di Kota Bekasi Siapkan Cara Khusus |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/Selokan-di-kawasan-Bojong-Menteng-Rawalumbu-Kota-Bekasi-diduga-dialiri-limbah-MBG.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.