Kerusuhan di Jakarta

Identitas Pelaku Perusakan Fasilitas Umum dan Penjarahan Diketahui, Kapolda Metro: Tinggal Tangkap

Polda Metro Jaya mencatat, massa aksi unjuk rasa di sejumlah wilayah berasal dari berbagai kelompok masyarakat.

Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dedy
Wartakotalive.com/Yolanda Putri Dewanti
KANTONGI IDENTITAS PELAKU --- Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri usai rapat koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta bersama Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung serta Pangdam Jaya Mayjen TNI Deddy Suryadi di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (1/9/2025). 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA — Polda Metro Jaya telah mengantongi identitas pelaku perusakan bangunan dan fasilitas publik serta pelaku penjarahan yang dilakukan dalam rangkaian aksi unjuk rasa beberapa hari terakhir.

"Untuk yang melakukan aksi perusakan atau penjarahan kami sudah deteksi, sudah tinggal tunggu saja kita akan melakukan upaya tindakan tegas, penangkapan," ungkap Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri usai rapat koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta bersama Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung serta Pangdam Jaya Mayjen TNI Deddy Suryadi di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (1/9/2025).

Namun, pihaknya masih belum bisa mengungkap siapa saja maupun jumlah pelaku perusakan.

"Untuk jumlah nanti akan kami sampaikan karena itu teknis, karena tim kami masih bekerja dan mudah-mudahan ke depan situasi ini tetap kondusif," tambahnya.

Baca juga: 1.240 Massa Perusuh Ditangkap Polda Metro Jaya, Mayoritas dari Jawa Barat dan Banten

Dia juga mengungkapkan sebanyak 1.240 orang telah ditangkap dalam aksi demonstrasi yang berujung bentrokan sejak Senin, 25 Agustus hingga Minggu, 31 Agustus.

Penangkapan ribuan orang itu tersebar di sejumlah titik, seperti di depan gedung DPR RI, sekitar Mapolda Metro Jaya, kawasan Mako Brimob Kwitang, Polres Metro Jakarta Utara, daerah Tanah Abang, dan lokasi lainnya.

"Polda Metro Jaya, dari mulai awal kejadian sampai saat ini sudah menangkap sekitar 1.240, yang mana mereka berasal dari wilayah luar Jakarta, ada yang dari Jawa Barat, ada yang dari Jawa, dari Banten," jelas Asep.

Polda Metro Jaya mencatat, massa aksi unjuk rasa di sejumlah wilayah berasal dari berbagai kelompok masyarakat.

Jakarta sempat porak-poranda usai gelombang aksi unjuk rasa yang berlangsung sejak Jumat (29/8/2025) hingga Minggu (31/8/2025).

Puluhan fasilitas publik hancur, mulai dari halte Transjakarta yang dibakar hingga stasiun MRT yang dirusak massa. Suasana Jakarta akhir pekan lalu benar-benar mencekam, terlebih di kawasan Senayan, Kwitang, hingga Mapolda Metro Jaya.

Di beberapa titik, asap hitam membubung dari halte yang terbakar. Sisa kaca pecah berserakan di jalan. Coretan-coretan vandalisme juga terlihat jelas di dinding halte yang rusak.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut, ada enam halte Transjakarta dibakar dan dijarah. Selain itu, 16 halte lainnya rusak akibat aksi vandalisme.

“Total ada 22 halte yang terdampak, sebagian terbakar, sebagian lagi rusak berat maupun ringan,” kata Pramono di Balai Kota, Senin (1/9/2025).

Kerugian akibat perusakan halte Transjakarta ditaksir mencapai Rp 41,6 miliar.

BERITA VIDEO : PRAMONO UNGKAP KERUSAKAN DEMO DI JAKARTA TEMBUS RP 55 MILIAR

Sumber: Wartakota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved