Aksi Demonstrasi
BEM UI Demo Lagi di DPR Kritik Keras Prabowo: “Kalau 17+8 Masuk Akal, Berarti Anda Gagal Memimpin”
Ratusan mahasiswa dari UI dan UIN menggelar aksi #RakyatTagihJanji di depan Gedung DPR RI, Selasa (9/9/2025). Mereka menuntut isu 17+8.
Penulis: Alfian Firmansyah (m32) | Editor: Mohamad Yusuf
TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA – Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus menggelar aksi unjuk rasa bertajuk #RakyatTagihJanji di depan gerbang utama Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/9/2025).
Pantauan Wartakotalive.com, hingga pukul 17.00 WIB massa aksi masih bertahan di lokasi. Mereka membawa berbagai bendera dan spanduk berisi kritik, salah satunya bertuliskan “Makzulkan Gibran, Tolak Dinasti Jokowi.”
Mahasiswa yang hadir mayoritas berasal dari Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Baca juga: Eks Wakapolri Oegroseno: Terima Kasih Pak Prabowo Sudah Copot Menpora Dito Ariotedjo
Baca juga: Satuan Siber TNI Konsultasi ke Polda Metro Jaya, Ternyata Soal Dugaan Pidana Ini
Dengan mobil komando dan pengeras suara, mereka bergantian berorasi di depan DPR.
Aksi mahasiswa ini membuat arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto tersendat. Dari empat lajur, hanya tersisa satu lajur yang bisa dilintasi kendaraan.
Polisi terlihat sibuk mengatur arus kendaraan menuju Slipi maupun Grogol agar tidak macet total.
Salah satu tuntutan yang mereka suarakan adalah terkait isu 17+8, yang sebelumnya ditanggapi Presiden RI, Prabowo Subianto.
Prabowo menyebut sebagian tuntutan itu masuk akal, sebagian lainnya masih perlu perundingan.
Namun, pernyataan itu langsung menuai kritik dari mahasiswa.
Kepala Departemen Kajian Strategis BEM UI, Diallo Hujanbiru, menilai komentar Presiden justru menunjukkan kelemahan.
“Jika tuntutan ini kolektif dari masyarakat, tidak ada kata tidak masuk akal. Saat dia mengatakan ada yang masuk akal, berarti dia mengakui gagal, lalai, dan tidak pantas memimpin negeri ini,” ujar Diallo.
Ia menambahkan, isu-isu yang masuk dalam tuntutan 17+8 adalah fakta yang dirasakan rakyat.
“Banyak teman-teman meninggal karena kelaparan, banyak yang stunting, banyak yang di-PHK, dan banyak yang meninggal saat aksi. Itu semua nyata dan harus segera dituntaskan,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, aksi mahasiswa masih berlangsung di depan Gedung DPR RI dengan penjagaan ketat aparat kepolisian.
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp
| Suara Buruh Menggema di Cikarang, Bupati Bekasi Turun Langsung Temui Massa |
|
|---|
| Hari Tani Nasional, Massa Petani Geruduk DPR RI Bawa Hasil Bumi dan Spanduk Tuntutan |
|
|---|
| Kapolda Metro Irjen Asep Tegaskan Polisi Tidak Boleh Bertindak Sembarangan Saat Pengaman Demo |
|
|---|
| Ketika Upacara Berubah Jadi Aksi, Murid SMAN 14 Bekasi Desak Sekolah Transparan soal Anggaran |
|
|---|
| Ibu-ibu Berbaju Pink Ngamuk dengan Melempari Sampah ke DPRD Jabar, Bawa 10 Tuntutan Rakyat |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.