Polemik Kereta Whoosh

KPK Selidiki Dugaan Mark Up Kereta Cepat Whoosh, Mahfud MD Siap Dipanggil

KPK pastikan sudah selidiki dugaan mark up proyek Kereta Cepat Whoosh sejak awal 2025, Mahfud MD siap dipanggil jika dibutuhkan.

Editor: Mohamad Yusuf
Tribunnews.com Jeprima
KASUS WHOOSH- KPK pastikan sudah selidiki dugaan mark up proyek Kereta Cepat Whoosh sejak awal 2025, Mahfud MD siap dipanggil jika dibutuhkan. 

TRIBUNBEKASI.COM, BEKASI Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menyelidiki dugaan mark up proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh yang digarap di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Penyelidikan itu sudah berjalan sejak awal 2025 dan kini memasuki tahap pengumpulan bukti serta keterangan dari berbagai pihak.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, memastikan lembaganya terus menelusuri adanya dugaan tindak pidana dalam proyek strategis nasional tersebut.

“Penyelidikan perkara ini sudah dimulai sejak awal tahun dan masih terus berprogres,” kata Budi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (27/10/2025).

Baca juga: Insiden KA Purwojaya Anjlok di Kedungwaringin Bekasi, Seorang Penumpang Terluka

Baca juga: Remaja Eks Tawuran Kini Bertarung Resmi, Wali Kota Jaktim Lepas ‘Petarung Gladiator’ ke Bogor

Baca juga: Buset! Harga Telur di Pasar Gudang Tangerang Tembus Rp 31.000, Pedagang Menjerit Omzet Turun

Ia menjelaskan, tim penyelidik masih bekerja mengumpulkan keterangan dan bukti yang bisa memperjelas dugaan adanya mark up anggaran dalam proyek bernilai triliunan rupiah itu.

“Karena masih tahap penyelidikan, informasi detil terkait perkembangan perkaranya belum bisa kami sampaikan secara rinci,” ujarnya.

Menurut Budi, KPK berkomitmen menelusuri pihak-pihak yang diduga mengetahui atau memiliki informasi penting untuk mengurai perkara ini.

“Kami pastikan KPK terus menelusuri melalui pihak-pihak yang diduga mengetahui, memiliki informasi, dan keterangan yang dibutuhkan untuk memperjelas dan membuat terang perkara ini,” tegasnya.

Ia menambahkan, sejauh ini tidak ada hambatan berarti dalam penyelidikan.

“Tidak ada kendala, jadi memang penyelidikan masih terus berjalan. Kita berikan ruang dan waktu untuk proses penegakan hukum di KPK,” kata Budi menutup pernyataannya.

Nama mantan Menko Polhukam Mahfud MD ikut terseret dalam perbincangan publik setelah sempat menyinggung adanya dugaan mark up proyek Whoosh.

Lewat video yang diunggah di kanal YouTube Mahfud MD Official pertengahan Oktober 2025, Mahfud mengaku curiga ada pembengkakan anggaran yang tak wajar.

“Dugaan mark up-nya harus diperiksa. Ini uang lari ke mana?” ujar Mahfud dalam video tersebut.
Ia menyoroti perbedaan mencolok antara biaya pembangunan kereta cepat di Indonesia dan di China.

“Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per kilometer Whoosh itu 52 juta dolar AS. Tapi di China hanya 17 sampai 18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat, ini yang menaikkan siapa?” katanya.

Pernyataan itu membuat publik ramai mendesak KPK agar menelusuri dugaan mark up.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved