Kerusuhan di Jakarta
Koalisi Masyarakat Sipil Bantah Versi Kompolnas Soal Affan: Bukan Jatuh, Tapi Ditabrak Saat Menunduk
Koalisi Masyarakat Sipil bantah klaim Kompolnas soal Affan Kurniawan jatuh dulu sebelum terlindas rantis.
Penulis: Alfian Firmansyah (m32) | Editor: Mohamad Yusuf
TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA — Polemik penyebab tewasnya pengemudi ojek online Affan Kurniawan dalam kericuhan aksi unjuk rasa di Penjernihan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, terus bergulir.
Jika sebelumnya Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyebut Affan jatuh terlebih dahulu di depan kendaraan taktis (rantis) sebelum terlindas, maka Koalisi Masyarakat Sipil punya versi berbeda.
Wakil Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Arif Maulana, menegaskan berdasarkan hasil penelusuran dan analisis video, Affan tidak jatuh lebih dulu.
Baca juga: Polisi Bongkar 10 Akun Bodong Provokasi Lumpuhkan Bandara Soetta Saat Demo
Baca juga: 11 Tahun Jadi Buron, Politisi Hanura La Ode Litao Malah Lolos Jadi Anggota DPRD Wakatobi
“Posisinya tidak jatuh duluan, tapi sedang menunduk seperti mengambil barang, lalu ditabrak, baru jatuh, hingga terseret beberapa meter,” kata Arif di kantor KontraS, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (10/9/2025).
Arif menduga, benda yang hendak diambil Affan adalah telepon genggam miliknya yang sempat terjatuh.
“Keterangan saksi maupun sumber lain menguatkan, dugaan kuatnya memang sedang mengambil HP,” jelasnya.
Baca juga: Kasus Ferry Irwandi, TNI Tegaskan Hormati Hukum dan Putusan MK
Baca juga: Viral! Video Polisi Minta Warga Lepas Maling Motor di Cikarang, Ini Respons Kapolres
Klaim Kompolnas
Sebelumnya, Komisioner Kompolnas Choirul Anam menyampaikan hasil awal dari rekaman CCTV yang diperoleh dari gedung-gedung sekitar lokasi.
CCTV itu diambil dari Gedung Bersaudara, Gereja GKPA Penjernihan, dan T Plaza.
“Salah satu titik paling penting ya mengambil barang bukti CCTV. Dari situ terlihat korban jatuh dulu, baru kemudian terlindas,” ujar Anam, Senin (8/9/2025).
Ia menekankan, proses pidana terhadap dua polisi yang jadi terperiksa, yakni Kompol Cosmas Kaju Gae dan Bripka Rohmad, akan berjalan transparan.
“Kami sejak awal mendorong agar proses tidak berhenti di sidang etik, tapi juga pidana,” tambahnya.
Pernyataan berbeda dari Kompolnas dan Koalisi Masyarakat Sipil membuat misteri penyebab tewasnya Affan semakin menjadi sorotan.
Keluarga dan publik kini menanti, hasil investigasi resmi yang benar-benar transparan untuk menjawab apakah Affan memang jatuh lebih dulu atau ditabrak saat menunduk.
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp
Kasus Ferry Irwandi, TNI Tegaskan Hormati Hukum dan Putusan MK |
![]() |
---|
Tewasnya Ojol Affan, Dua Anggota Brimob yang Dihukum Resmi Ajukan Banding |
![]() |
---|
Setelah Komandan dan Sopir, 5 Anggota Brimob Lain Tabrak Ojol Menyusul Disidang Etik Polri |
![]() |
---|
Delpedro Marhaen Kukuh Ngaku Tak Bersalah, Yusril Buka Peluang Restorative Justice |
![]() |
---|
Polda Metro Jaya Masih Cari Lima Senjata Api Laras Panjang yang Dijarah dari Polsek Matraman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.