Pembunuh Wanita Pemilik Hotel

Ketika Rekening Dormant Jadi Jerat Maut, Kacab Bank BUMN Diculik hingga Tewas

Kasus penculikan Kacab Bank BUMN demi rekening dormant berakhir tragis, korban ditemukan tewas terikat di Cikarang.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Mohamad Yusuf
Warta Kota/Ramadhan LQ
KASUS PEMBUNUHAN - Polisi merilis kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (16/9/2025). Korban ditemukan tewas dalam kondisi terikat di Serang Baru, Cikarang. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA – Seorang kepala cabang bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta, yang sehari-hari dipercaya mengurus dana nasabah, justru harus meregang nyawa akibat ulah sindikat kejahatan yang mengincar uang dari rekening dormant.

Ilham ditemukan warga dalam kondisi tak bernyawa di Serang Baru, Cikarang, pada 21 Agustus 2025.

Tubuhnya terikat, mulut terlakban. Hasil visum sementara, ia meninggal karena kekerasan tumpul di leher yang membuat saluran napas tersumbat hingga mati lemas.

“Motifnya untuk memindahkan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan yang sudah disiapkan,” ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Selasa (16/9/2025).

Baca juga: Guru Injak Tiga Murid yang Tidur di Kelas, Warga Geruduk Sekolah

Baca juga: Hendra Siram Wajah Wanita Simpanan Pakai Air Keras, Ditangkap Setelah Setahun Buron

Baca juga: Lisa Mariana dan Ridwan Kamil Bakal Dipertemukan Penyidik Bareskrim sebelum Penetapan Tersangka

Disusun Matang

Kisah tragis ini berawal Juni 2025, ketika C alias Ken bertemu DH. Ken mengaku punya data rekening dormant di beberapa bank. Namun, untuk melancarkan aksinya, ia butuh bantuan orang dalam – kepala cabang bank agar uang itu bisa dipindahkan mulus.

Upaya mendekati beberapa kepala cabang gagal. Hingga 30 Juli, Ken kembali bertemu DH dan AAM. Mereka membahas dua opsi: korban dipaksa lalu dilepas, atau korban dipaksa lalu dihilangkan.

Lewat percakapan WhatsApp, 12 Agustus, Ken dan DH akhirnya memilih opsi pertama: menculik, memaksa, lalu melepas korban. DH kemudian mengajak YJP mencari orang-orang untuk mengeksekusi.

Seorang oknum anggota TNI berpangkat Serka, berinisial N, ikut dilibatkan. Dari sinilah tim penculik mulai terbentuk, ada yang bertugas membuntuti, ada yang melakukan eksekusi, dan ada yang menyiapkan safe house.

Penculikan di Lotte Mart

Rencana matang itu dijalankan 20 Agustus 2025. Siang itu, sekitar pukul 15.30 WIB, Ilham tengah berada di Lotte Mart Pasar Rebo, Jakarta Timur. Saat itulah ia diculik menggunakan mobil Avanza putih.

Korban sempat dipindahkan ke mobil lain di Kemayoran malam harinya, lalu hendak dibawa ke safe house. Namun, rencana berantakan karena tim penjemput tak kunjung datang.

Dalam kondisi terikat, lemah, dan terluka, Ilham akhirnya ditinggalkan di Serang Baru, Cikarang. Keesokan paginya, jasadnya ditemukan warga.

15 Orang Terlibat

Polisi bergerak cepat. Total ada 15 orang ditangkap, terbagi dalam empat klaster:

  • Otak rencana: C alias Ken (41), DH (40), AAM (38), dan YJP (40).
  • Eksekutor penculikan: EW (27), REH (23), JRS (35), AT (29), dan EWB (43).
  • Eksekutor penganiayaan: YJP (40), MU (44), dan DSD (44).
  • Tim pembuntut korban: AW (38), EWH (20), RS (40), dan AS (25).
  • Satu pelaku berinisial EG masih buron.
Halaman
12
Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved