Keracunan MBG

Anak-Anak di Jakarta Keracunan Makan Bergizi Gratis, Dinkes Ungkap Penyebab Sebenarnya

Puluhan siswa di Jakarta keracunan usai makan program MBG. Dinkes DKI sebut penyebab utama berasal dari bakteri, bukan bahan kimia.

Dok. Pemprov DKI Jakarta
PENYEBAB KERACUNAN MBG - Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati. Puluhan siswa di Jakarta keracunan usai makan program MBG. Dinkes DKI sebut penyebab utama berasal dari bakteri, bukan bahan kimia. 

Kesalahan terbanyak, lanjutnya, terjadi pada proses pendistribusian makanan.

“Jadi ada titik kritis pangan. Setelah makanan diolah, seharusnya dalam suhu ruang maksimal hanya empat jam. Tapi karena banyaknya produksi, distribusi jadi terlambat dan makanan tidak lagi dalam kondisi ideal,” jelasnya.

Pemprov DKI Jakarta memastikan akan mengevaluasi seluruh proses pelaksanaan MBG agar kejadian serupa tak terulang.

“Kami koordinasikan dengan BGN dan Dinkes. Semua pihak harus memastikan keamanan pangan terjaga,” ujar Hasudungan.

Sementara itu, beberapa orang tua berharap pemerintah segera memperketat pengawasan.

“Anak saya sempat lemas, padahal cuma makan sedikit. Saya harap ke depan lebih hati-hati,” kata Rina (34), warga Gedong, Jakarta Timur, saat ditemui di depan sekolah.

Bagi sebagian orang tua, program makan bergizi semestinya membawa kebaikan. Namun kejadian demi kejadian justru menimbulkan trauma kecil di benak anak-anak yang sempat jadi korban.

“Sekarang dia takut makan di sekolah, maunya bawa bekal dari rumah,” ujar Rina lirih.

Di tengah upaya pemerintah memperbaiki gizi anak bangsa, kasus ini jadi pengingat bahwa setiap butir nasi yang dibagikan pada anak sekolah harus dijaga mutunya, karena dari sanalah masa depan mereka tumbuh.

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp 

Sumber: Wartakota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved