Keluarga Siswa SMK yang Tenggelam di Cengkareng Tak Percaya Korban Ikut Tawuran

Seorang siswa SMK yang diduga hendak tawuran, tewas tenggelam di Cengkareng. Keluarga tidak percaya korban ikut tawuran

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Ign Prayoga
Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Puput (25), kakak korban Andri Maulana saat ditemui di rumahnya di RT 06 RW 05 Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA -- Suasana duka masih menyelimuti sebuah rumah kecil di RT 06/05 Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat.

Di rumah semi permanen berukuran 40 meter persegi itu, keluarga almarhum Muhammad Andri Maulana (17) masih sulit menerima kenyataan. Sang adik bungsu, yang dikenal penurut dan pekerja keras, meninggal dunia secara tragis setelah tenggelam di Kali Green Court, Jumat (10/10/2025).

Rumah itu tampak sederhana, berdinding triplek bertumpuk dan beratap genteng tua yang sebagian ditambal plastik hitam agar tak bocor ketika hujan.

Di sinilah Andri tinggal bersama ibu dan dua kakaknya, sejak ayah mereka meninggal dunia pada 2022. Sejak saat itu pula, Andri yang kala itu masih duduk di bangku SMP memilih memikul tanggung jawab besar yakni menjadi tulang punggung keluarga.

“Dia anak paling sayang sama emak saya. Tiap malam kerja jadi tukang parkir, dari jam 7 sampai tengah malam, baru tidur. Besoknya tetap sekolah,” tutur Candra (35), kakak sulung Andri, menahan haru.

Di mata keluarga dan gurunya di SMK Bina Insan Mandiri, Andri bukanlah anak bermasalah. Ia pendiam, pekerja keras, dan selalu berusaha membantu ibunya tanpa banyak bicara.

Pihak sekolah bahkan kerap memaklumi jika Andri datang terlambat, sebab mereka tahu sang murid harus bekerja malam hari demi bertahan hidup. “Gurunya sering bantu juga, kadang datang ke rumah bawa beras,” ujar Candra.

Dari hasil jerih payahnya sebagai juru parkir, Andri sempat membeli motor. Bukan untuk bergaya, tapi agar bisa pulang pergi sekolah dan bekerja lebih cepat.

Namun kini, motor itu terparkir sunyi di depan rumah, menjadi saksi bisu kegigihan seorang anak yang terlalu cepat dipanggil Sang Khalik.

Kepergian Andri menyisakan luka mendalam. Ibunya, yang masih linglung, terkadang masih mencari-cari putra bungsunya di pagi hari. “Kayak masih enggak percaya. Kadang tanya, ‘Andri udah sarapan belum?’” ujar Candra.

Seperti diberitakan, Andri Maulana, siswa SMK Bina Insan Mandiri, Jakbar, tewas tenggelam di kali Green Court, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (10/10).

Menurut saksi mata, Andri diduga hendak ikut tawuran antar pelajar. Para pelajar tersebut kemudian dilerai dan dikejar. Andri dan seorang rekannya terjun ke sungai. Rekannya berhasil dientaskan oleh warga. Sedangkan Andri tenggelam dan akhirnya ditemukan dalam kondisi tewas.

Kakak korban, Puput (25) mengatakan, pada Jumat siang itu, Andri diajak pergi oleh temannya sehabis salat Jumat. “Jadi dia pulang sekolah, makan, terus disamperin temannya, mungkin mau nongkrong di Kapuk,” katanya.

Puput mengatakan, Andri merupakan sosok yang penakut. “Ke tempat gelap aja takut,” ujarnya.

Kabar Andi terlibat tawuran ditepis pihak keluarga. Mereka yakin Andri bukanlah sosok yang problematik, dia bahkan dikenal penurut terhadap orangtua dan keluarganya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved