Viral Medsos

Viral Siswa SMPN 19 Tangsel Jadi Korban Bullying:Dipukul Kursi Besi hingga Lumpuh

Kakak sepupu korban, Rizky Fauzi (29), menceritakan MH (13) menjadi korban pemukulan kursi besi di SMPN 19 Tangsel.

Penulis: Nurmahadi | Editor: Mohamad Yusuf
Tribuntangerang.com/Nurmahadi
BULLYING SADIS – Kakak sepupu korban, Rizky Fauzi (29), menceritakan MH (13) menjadi korban pemukulan kursi besi oleh teman sebangkunya di SMPN 19 Tangsel pada 20 Oktober 2025. Akibatnya, MH alami gangguan penglihatan dan lumpuh. 

Ringkasan Berita:
  • Siswa SMPN 19 Tangsel berinisial MH (13) alami gangguan penglihatan dan kelumpuhan usai diduga dipukul kursi besi oleh teman sebangkunya.
  • Kasus perundungan itu terjadi saat jam istirahat dan sempat dimediasi pihak sekolah.
  • Keluarga korban akan melapor ke UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Tangsel karena keluarga pelaku disebut lepas tangan.

 
TRIBUNTANGERANG.COM, SERPONG – Seorang siswa SMP Negeri 19 Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, berinisial MH (13) mendadak viral di media sosial setelah diduga menjadi korban bullying oleh teman sebangkunya.

Dalam unggahan yang beredar di Instagram, disebutkan bahwa MH kini harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat kekerasan yang dialaminya.

Saat Tribuntangerang.com mendatangi kediaman MH di kawasan Serpong, Senin (10/11/2025) siang, tampak sejumlah pihak datang menjenguk keluarga korban.

Hadir perwakilan dari Dinas Pendidikan Kota Tangsel, para guru SMPN 19, serta petugas kepolisian yang terlihat berbincang serius dengan pihak keluarga di rumah berwarna hijau-putih tersebut.

Baca juga: Gerebek Kampung Bahari, BNN Diserang Warga Pakai Panah, Sajam, Kembang Api, hingga Senpi

Baca juga: Bikin Geger Warga, Pria di Setiabudi Bergelantungan di Kabel Listrik Ternyata hanya Minta Ini

Baca juga: Tangis Haru Uya Kuya Usai MKD Putuskan Dirinya Kembali Aktif Jadi Anggota DPR: Tak Langgar Etik

Kakak sepupu korban, Rizky Fauzi (29), menceritakan bahwa insiden itu terjadi pada 20 Oktober 2025, tepat saat jam istirahat sekolah.

Menurutnya, pelaku yang merupakan teman sebangku MH memukul kepala korban menggunakan kursi besi.

“Kepalanya dipukul pakai kursi besi. Sejak tanggal 21 Oktober, matanya mulai rabun, dari kepala menjalar ke mata. Badan juga mulai lumpuh,” ujar Rizky kepada wartawan.

Setelah kejadian itu, keluarga korban melakukan mediasi dengan pihak keluarga pelaku di sekolah. Dalam pertemuan itu, pihak pelaku berjanji akan menanggung seluruh biaya pengobatan MH.

“Baru ada pengaduan tanggal 21 Oktober, terus tanggal 22 Oktober kami ke sekolah untuk mediasi dengan si pelaku dan guru-guru. Waktu itu mereka bilang akan tanggung jawab penuh soal biaya pengobatan,” katanya.

Namun, Rizky mengaku kaget ketika keluarga pelaku tiba-tiba lepas tangan saat MH harus dirujuk ke RSUP Fatmawati, Jakarta.

“Kemarin pas dipindahkan ke RS Fatmawati, keluarga pelaku udah lepas tangan. Malah keluarga kami disuruh cari pinjaman uang ke orang lain untuk biaya rumah sakit,” ungkapnya.

Ia juga menuturkan bahwa berdasarkan pengakuan MH, perlakuan kasar dari teman sebangkunya sudah terjadi sejak masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).

“Dari masa MPLS katanya sudah sering dipukul, bahkan pernah ditusuk pakai pulpen,” jelas Rizky.

Merasa pihak sekolah tidak menunjukkan itikad baik, keluarga korban berencana melapor ke UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Tangsel.

“Rencananya hari ini kami akan melapor. Pihak sekolah seperti lepas tanggung jawab, bukannya membantu mencari solusi pemulihan si korban,” tuturnya.

Kasus ini kini tengah menjadi perhatian publik dan menambah panjang daftar kasus dugaan perundungan di lingkungan sekolah yang berujung fatal.

Baca berita Tribunbekasi lainnya di TribunBekasi.com dan di Google News  

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved