Kota Bekasi

Orang Tua Murid SMPN 2 Kota Bekasi Ingin PTM, Khawatir Tumbuh Kembang Anak Terganggu Akibat PJJ

Orang tua murid SMPN 2 Kota Bekasi resah melihat pertumbuhan anaknya dalam dua tahun terakhir, yakni tak bagus karena pembejaran jarak jauh (PJJ).

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Valentino Verry
TribunBekasi.com
Sejumlah siswa di SMPN 2 Kota Bekasi tengah melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka. 

"Kalo pun ada batasan atau gimana. PTM kalo bisa harus ada,” ujarnya.

Baca juga: Badai Pandemi Tak Surutkan Perjuangan Dedah untuk Bangun Bisnisnya, Tetap Semangat dan Kerja Keras

“Bagaimana prosedurnya ya kita serahkan ke Dinas Pendidikan, karena sekolah itu ya tatap muka, kasihan buat perkembangan anak kalo PJJ," ucapnya.

Sebelumnya, Pemkot Bekasi akan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, seiring menurunnya kasus Covid-19.

Namun, semua itu tergantung kesiapan orang tua murid. Jika tak diizinkan, maka murid akan melaksanakan proses belajar tetap dari rumah atau secara online.

Pada PTM terbatas itu pemkot Bekasi akan mengacu pada Adaptasi Tatanan Hidup Baru Satuan Pendidikan (ATHB-SP).

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan persiapan dalam rangka membuka pembelajaran tatap muka.

"Kita lagi persiapkan mudah-mudahan hari senin kalau kita lihat orang tua siap, puskesmas siap, pak lurah siap dalam rangka mereka memonitor," kata Tri, akhir pekan lalu.

Baca juga: Anies Optimitis Fungsi Jakarta tak Tergantikan, Meski Ibu Kota Pindah ke Kalimantan Timur

Dalam pelaksanaannya, siswa juga harus memperoleh izin dari orang tua untuk mengikuti PTM.

Orangtua juga harus memastikan kesiapan seperti misalnya, antar-jemput siswa, menyiapkan bekal makanan setiap hari, dan memastikan protokol kesehatan di mana pun berada.

"Itu bukan hanya unsur pemerintah tapi paling utama keluarga, lebih tertib standar operasional yang sudah disepakati," jelasnya.

"Misal mereka harus diantar, tidak boleh jajan bawa makan sendiri, pulang dijemput dan paling penting mempertahankan anak-anak kemudian tidak keluar rumah di luar jam sekolah," tegasnya.

Untuk tahap awal, pihaknya kemungkinan akan memprioritaskan pembelajaran tatap muka bagi siswa jenjang akhir.

Pasalnya, mereka harus benar-benar mendapatkan bekal yang cukup untuk menghadapi ujian kelulusan untuk meneruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Baca juga: Cara Alami Mengencangkan Payudara, Bisa Dilakukan Sendiri di Rumah, Berikut Ini Lima Tips Merawatnya

"Kita lebih menyiapkan anak-anak yang ingin ujian, karena yang kelas atas ini menyiapkan untuk mereka ke jenjang mengejar ujian, bertahaplah," ucapnya.

Dia mencontohkan, untuk jenjang SD misalnya, tiap sekolah nantinya akan membuka pembelajaran tatap muka terlebih dahulu untuk siswa kelas 4,5 dan enam.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved