Berita Nasional

BNPT Pindahkan 33 Napiter dari Rutan Polda Metro Jaya dan Cikeas ke Sejumlah Lapas

Setelah menjalani deradikalisasi, BNPT akhirnya mengirim 33 napi teroris (napiter) ke lapas lain sebagai masa adaptasi dan sosialisasi.

Editor: Valentino Verry
Tribunnews.com
BNPT mengirim 33 napiter ke sejumlah lapas setelah menjalani masa deradikalisasi. 

Jika yang bersangkutan tidak terbukti bersalah atas dugaan terlibat dalam  jaringan terorisme, perusahaan akan melakukan tindakan mendukung pemulihan nama baiknya.

“Kimia Farma sangat mendukung sepenuhnya upaya seluruh aparat penegak hukum guna memerangi terorisme di seluruh lingkungan perusahaan dan mendukung upaya aparat penegak hukum untuk memproses secara hukum atas tindakan yang dilakukan oleh oknum karyawan tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku," ucapnya.

Sering pimpin salat

Baca juga: Di Single Perdana bertajuk Cinta Tanpa Batasan, Hud Filbert Baper dengan Elina Joerg

Terduga teroris berinisial MEK yang diamankan Densus 88 pada Jumat (10/9) pagi tadi dikenal oleh warga sekitar sebagai pribadi yang baik dan cenderung bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.

Bahkan dalam Kesehariannya, MEK dikenal sebagai imam salah di Masjid yang dekat dengan rumahnya. Sehingga dengan penangkapan ini pun, banyak warga yang justru kaget.

"Beliau ini luar biasa subhanallah, yang bersangkutan sosialnya tinggi, dan kegiatan agamanya bagus, sering ceramah, sering jadi imam," kata Pengurus RW 05, Tohroni, Jumat (10/9/2021).

Tak hanya aktif di lingkungan keagamaan, dikatakan Tohroni jika MEK juga sering aktif dalam kegiatan sosial.

Sudah banyak warga yang terbantu atas kepribadian yang terbilang dermawan. Atas kejadian ini, banyak warga yang cukup kaget.

"Alhamdulillah, beliau terutama sosialnya luar biasa, warga merasa terbantu dengan kehadirannya," katanya.

Ketika pengrebekan terjadi, Tohroni selaku pengurus RW 05 mengungkapkan saat itu dirinya tiba-tiba didatangi dua orang.

Baca juga: Harga Buyback Emas Antam Belum Berubah di Level Rp 819 Ribu/Gram, Berikut Daftar Harga Selengkapnya

Saat itu ia berfikir dua orang tersebut tenaga mengurus administrasi, rupanya kedua orang tersebut mengaku sebagai polisi.

"Saya kira mau minta stempel gitu untuk administrasi warga ternyata warga tersebut dari pihak Kepolisian," kata Tohroni.

Kedua orang tersebut juga langsung memastikan dengan memperlihatkan sebuah surat.

Kendati demikian Tohroni tidak begitu mencermati surat tersebut, yang ia ingat dalam surat tersebut ada logo Polri. Di saat itu keduanya pun meminta izin.

"Intinya adalah meminta izin ke lembaga rw untuk menemani ke rumah yang bersangkutan, setelah itu saya ganti pakaian, karena saya ganti pakai baju pendek," katanya.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved