Menteri BUMN Pastikan Saham PNM dan Pegadaian Milik Pemerintah Beralih ke BRI

Menteri Erick Thohir mengatakan, pembentukan holding ultra mikro bakal memberikan layanan pembiayaan yang murah, mudah, dan efisien kepada pelaku UMKM

Editor: Ichwan Chasani
Wartakotalive.com
Menteri BUMN Erick Thohir. 

TRIBUNBEKASI.COM — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi mengalihkan saham milik pemerintah di PT Permodalan Nasional Madani (Persero) dan PT Pegadaian (Persero) kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Kepastian itu terjadi setelah dilakukannya penandatanganan akta inbreng antara Bank Rakyat Indonesia (BRI), Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani (PNM), Senin (13/9/2021).

Acara penandatanganan tersebut dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir, dan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.

Dengan adanya pengalihan akta inbreng, menandakan terbentuknya holding ultra mikro, dan mengukuhkan bahwa BRI menjadi induk holding tersebut.

Menteri Erick Thohir mengatakan, pembentukan holding ultra mikro bakal memberikan layanan pembiayaan yang murah, mudah, dan efisien kepada pelaku UMKM terutama sektor ultra mikro.

“Penggabungan dari BRI, Pegadaian, dan PNM memastikan bahwa bisa terjadi keberpihakan bunga lebih murah,” ucap Erick di Jakarta, Senin (13/9/2021).

“Seperti kesepakatan kami (Erick Thohir bersama Direktur Utama anggota holding ultra mikro), November ini bisa terjadi,” sambungnya.

Menteri Erick juga membeberkan perbedaan krisis yang pernah dialami Indonesia pada tahun 1998, dan krisis saat ini yang terjadi imbas pandemi.

Secara garis besar, dirinya menyebut krisis yang terjadi akibat penyebaran virus Covid-19 ini lebih parah. Menurutnya, krisis pandemi ini ikut memukul kinerja para pelaku UMKM.

Untuk itu, diharapkan terbentuknya holding ultra mikro dapat kembali mendongkrak kinerja di sektor tersebut.

“Kita lihat perbedaan yang signifikan ketika krisis ekonomi tahun 1998 itu lebih ke krisis finansial. Tapi krisis Covid yang terjadi sangat terdampak buat UMKM dan ultra mikro,” papar Erick Thohir.

“Dalam kondisi Covid-19 ini keseimbangan ekonomi harus terjadi. Jangan yang besar makin besar, dan yang kecil semakin kecil. Keseimbangan ini akan menjadi program yang utama untuk holding ultra mikro,” pungkasnya. (Tribunnews.com/Ismoyo)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved