Berita Nasional

Kadin Ungkap Sektor Pariwisata Alami Kerugian Rp 10 Triliun Selama Pandemi Virus Corona

Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid, mengungkapkan data yang mengejutkan, bahwa selama pandemi virus corona sektor pariwisata rugi Rp 10 triliun.

Editor: Valentino Verry
Tribunnews.com
Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid mengatakan selama pandemi virus corona sektor pariwisata ambruk. 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menyebutkan sektor pariwisata mengalami kerugian lebih dari Rp 10 triliun selama pandemi Covid-19. 

Kerugian tercermin melalui kontraksi cukup besar dari produk domestik bruto (PDB) nasional pada kuartal II dan III 2020. 

Baca juga: Acong Tega Merudakpaksa Anak Kandungnya Seminggu Dua Kali

"Namun, Kadin Indonesia melihat pemerintah sudah berupaya keras menyelamatkan sektor parekraf," ujarnya melalui siaran pers, Rabu (6/10/2021). 

Menurut Arsjad, ada beberapa fase sudah dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan sektor penyumbang devisa besar ini hingga merumuskan untuk membuka sepenuhnya bidang parekraf.  

Dia juga mengingatkan, pemulihan sektor pariwisata di tanah air membutuhkan kerja sama, inovasi, dan koordinasi dengan semua pihak terkait. 

"Memang membuka sepenuhnya sektor parekraf tidak gampang. Pasalnya sektor ini membutuhkan banyak orang, punya efek domino yang besar juga  harus cermat, bukan berarti tidak mungkin, tapi harus dipikirkan dan siapkan betul," katanya.

Baca juga: Rahmat Effendi Ingatkan Warga Kota Bekasi untuk Segera Vaksinasi Lewat QRcode Peduli Lindungi

Arsjad menjelaskan, selama setahun belakangan, pemerintah telah menerapkan kebijakan berupa program stimulus untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19. 

Dukungan tersebut di antaranya yakni dana hibah, subsidi bunga, restrukturisasi kredit, dan kredit usaha rakyat (KUR) pariwisata. 

Di sisi lain, pandemi dinilainya memaksa pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk bertahan dan berinovasi. 

Sementara, vaksinasi menjadi satu harapan untuk membangkitkan sektor parekraf di 2021 dan pemerintah sudah melakukan fase tanggap dengan memfokuskan pada kesehatan di sektor parekraf. 

Baca juga: Demi Kenyamanan Warga, Puluhan PMKS di Kota Bekasi yang Ditertibkan Satpol PP Dibawa ke Rumdinsos

"Fase ini pemerintah menginisiasi program perlindungan sosial, mendorong kreativitas dan produktivitas saat WFH, melakukan koordinasi krisis pariwisata dengan daerah pariwisata, serta melakukan persiapan pemulihan.

Selanjutnya, adalah fase pemulihan, yakni pemerintah membuka perlahan tempat wisata," tutur Arsjad. 

Persiapan itu sangat matang, di antaranya soal penerapan protokol sertifikasi Cleanliness, Healthy, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE).

Terakhir, dari pengamatan Kadin Indonesia, pemerintah menjalankan fase penormalan yakni persiapan destinasi dengan protokol CHSE, meningkatkan minat pasar, hingga diskon untuk paket wisata dan MICE. 

"Satu di antara program telah dilaksanakan adalah Virtual Travel Fair sejak bulan Agustus hingga September 2020," pungkas Arsjad.

Baca juga: Kasus Penyiksaan Anak Berkebutuhan Khusus, Pasutri Ini Borgol Hingga Menyiram Korban Pakai Air Panas

Seiring dengan terkendalinya covid-19, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia akan membuka pariwisata Nusantara kembali dalam waktu dekat.

Sejalan dengan hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno mengingatkan kepada seluruh pihak untuk mematuhi protokol kesehatan.

Selain itu, penerapan sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability) diharapkannya dapat dipatuhi para pelaku usaha guna kepulihan sektor parekraf menyambut pariwisata era baru.

"Rumusnya dalam pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif adalah satu, yaitu penanganan covid-19," papar Sandiaga Uno dalam talkshow virtual yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bertajuk 'Sektor Pariwisata Bersiap Bangkit, Prokes Covid 19 Tetap Diterapkan', Rabu (29/8/2021).

Baca juga: Operasi Penertiban Satpol PP Kota Bekasi Jangkau 27 PMKS 

Kesungguhan pemerintah dalam mengakhiri pandemi covid-19 dibuktikannya lewat penghargaan yang diterima Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Global Tourism Forum.

Jokowi diungkapkannya mendapatkan penghargaan sebagai tokoh pariwisata dunia.

Alasannya, bukan karena Indonesia akan segera membuka sektor pariwisatanya, tetapi karena kewaspadaan serta penanganan covid-19 yang dinilai komunitas pariwisata dunia patut dicontoh oleh negara lain.

"Nah tentunya ini tidak boleh membuat kita jumawa, kita harus tetap berhati-hati dan saya melihat ada titik terang pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi lewat penerapan CHSE," ungkap Sandiaga Uno.

Pentingnya penerapan CHSE yang menjadi standar utama atau gold standart itu katanya akan disempurnakan lewat integrasi Aplikasi Peduli Lindungi.

Baca juga: Dikabarkan Sudah Meninggal Dunia, Roy Kiyoshi Meradang dan Ancam Melaporkan Penyebar Hoaks ke Polisi

Sehingga, tak hanya mengontrol kasus covid-19, lewat CHSE dan Aplikasi Peduli Lindungi juga diharapkan dapat menghadirkan rasa aman dan rasa nyaman bagi para wisatawan.

"CHSE adalah kerja bersama, semua berkolaborasi. Sebagai gold standart, sertifikasi ini akan diintegrasikan dengan Aplikasi Peduli Lindungi," ungkap Sandiaga Uno.

"Kita terus sosialisasikan kepada masyarakat lewat temen-temen PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) dan Asidewi (Asosiasi Desa Wisata Indonesia) sebagai garda terdepan," ujarnya berharap.

Bersamaan dengan hal tersebut, Kemenparekraf berkolaborasi dengan seluruh pihak kini tengah mengakselerasi vaksinasi covid-19.

Selanjutnya menyiapkan sejumlah skenario untuk pembukaan pariwisata, termasuk melakukan upskill dan reskill tenaga kerja pariwisata agar dapat menerapkan CHSE dalam kegiatan parekraf.

Baca juga: Kenapa Nomor NPWP Harus Diganti dengan NIK KTP? Begini Penjelasan Lengkap Dirjen Dukcapil Kemendagri

"Kita pantau situasi, karena Kemenkes mengabarkan akan ada varian covid-19 baru dan gelombang ketiga yang diyakini akan datang, jadi kita harus persiapkan diri jauh lebih baik," ungkap Sandiaga Uno.

"Apalagi kita akan membuka pariwisata untuk mancanegara ini harus kita lakukan dengan penuh kehati-hatian dan kewaspadaan," jelasnya. (Tribunnews/Yanuar Riezqi Yovanda)

 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved