Ditawari Bisnis Tambang di Papua, Ini yang Dilakukan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan Setelahnya
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sempat ditawari bisnis tambang di Intan Jaya, Papua.
TRIBUNBEKASI.COM - Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sempat ditawari bisnis tambang di Papua.
Saat ditawari bisnis tambang di Intan Jaya Papua tersebut, Luhut Binsar Pandjaitan pun menyetujui.
Namun, Luhut Binsar Pandjaitan meminta masukan kepada para staf-nya untuk mempelajari tawaran tersebut.
Kemudian, tawaran berbisnis tambang di Papua ini akhirnya tidak dilanjutkan karena adanya masukan tersebut.
Baca juga: Melanggar Aturan Perizinan Lingkungan, KLHK Segel Perusahaan Tambang di Karawang
Baca juga: Luhut Bantah Punya Tambang di Papua, Minta Haris Azhar Cek di KPK
Baca juga: Ini Penyebab Biaya Proyek Kereta Cepat Bengkak Sampai Luhut Binsar Pandjaitan Diminta Pimpin Komite
Ungkapan ini diutarakan Luhut Binsar Pandjaitan seraya menjawab tudingan yang dilayangkan kepada dirinya atas kepemilikan saham pada bisnis tambang di Papua.
"Bahwa dulu ada orang nawarin saya bisnis di sana, yes tahun 2009 tapi kemudian oleh staf saya, saya selalu kan gitu,"
"saya bilang oke prinsip setuju, saya minta staf saya direktur saya pelajarin itu, mereka bilang gak bagus pak,"
"kita gak terusin, yasudah selesai," kata Luhut dikutip dalam tayangan YouTube CNNIndonesia TV, pada Selasa (12/10/2021).
Lebih lanjut, Menteri dari Partai Golkar itu juga menepis terkait dengan tudingan yang menyebutkan kalau dirinya memiliki bisnis tambang di Papua.
Hal itu bisa dibuktikan kata Luhut, dalam laporan bisnis miliknya hingga hari ini.
Namun, tidak menutup kemungkinan jika nantinya sudah melepas jabatan menjadi Menteri.
"Tidak pernah ada laporan berbisnis saya di Papua sampai hari ini, gak tau nanti suatu ketika kalau saya sudah berhenti Menteri saya mau ada bisnis i don't know, tapi per hari ini saya gak punya. Sebelumnya juga tidak punya," beber Luhut.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. (BPMI Satpres)
Lebih jauh, pejabat yang karib dijuluki Menteri segala urusan itu juga menampik terkait adanya tudingan kalau dirinya menjalin relasi dengan perusahaan di Papua satu di antaranya PT Madinah Qurrata'ain.
