Berita Kriminal

Diduga Memproduksi Bahan Pembuatan Narkotika, Seorang Pemuda Lulusan SMK di Karawang Dibekuk Polisi

Seorang pemuda lulusan SMK di Karawang ditangkap polisi lantaran diduga memproduksi bahan pembuatan narkotika.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Panji Baskhara
Kompas.com/Handout
Ilustrasi: Seorang pemuda lulusan SMK di Karawang ditangkap polisi lantaran diduga memproduksi bahan pembuatan narkotika. 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG - Diduga produksi bahan pembuatan narkotika, AS (19), pemuda lulusan SMK di Karawang, Jawa Barat ditangkap polisi.

Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari kepolisian, soal pemuda lulusan SMK produksi bahan pembuatan narkotika.

Tetapi penangkapan pemuda terduga pelaku produksi bahan narkotika asal Dusun Pagelaran, Desa Dayeuhluhur, Kecamatan Tempuran, ramai menjadi buah bibir warga setempat.

Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban (Kasi Trantib) Kecamatan Tempuran, Cep Heri, membenarkan penangkapan salah seorang warganya oleh aparat kepolisian.

Baca juga: Menkopolhukam Mahfud MD Sebut 50 Persen Penghuni Lapas di Indonesia Diisi Narapidana Narkotika

Baca juga: BNN Musnahkan Barang Bukti Narkotika Jenis Sabu Seberat 11,95 Kg untuk Cegah Kebocoran

Baca juga: Mengerikan, 57 Persen Warga Jawa Barat Usia Produktif Dilaporkan Mengkonsumsi Narkoba

Penangkapan itu terjadi di rumah pemuda itu pada Rabu siang (13/10/2021).

"Betul AS bawa petugas berpakaian preman, bilangnya dari Polda Metro Jaya," ujarnya pada Jumat (15/10/2021).

Dia menjelaskan saat itu petugas yang membawa warganya itu meminta izin kepada aparat Desa Dayeuhluhur dan Kecamatan Tempuran.

Ia juga menyaksikan langsung proses penangkapan AS tersebut.

Petugas kepolisian juga menunjukkan sejumlah barang bukti yang diamankannya.

Diantaranya sejata api jenis FN, kartu ATM, laptop, masker, alat semprot berisi alkohol, alat press dan juga barang lainnya.

"Dari keterangan petugas, terlibat jaringan Narkoba di Jakarta," kata Cep Heri.

Dijelaskan juga, sehari-hari AS dikenal sebagai pemuda yang jarang bergaul dengan warga setempat.

Soal kondisi keluarganya, AS ini anak bungsu dari dua bersaudara dan dari keluarga sederhana atau orangtuanya sebagai petani.

Namun, kecurigaan itu muncul dari warga karena rumahnya sering kedatangan tamu dari luar daerah.

"Warga asli sini memang tapi ya jarang bergaul, cuman curiga aja banyak tamu datang dari luar. Kadang mobil pelat D ada juga dari Jakarta," terangnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved