Berita Nasional
Menko Airlangga Ungkap Strategi Pemerintah Tangani Pandemi Covid-19
Tiga strategi yang diterapkan pemerintah dalam menangani kasus Covid-19, yaitu deteksi, perubahan perilaku, dan vaksinasi.
TRIBUNBEKASI.COM — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memaparkan update dari penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Menko Airlangga menyatakan bahwa penanganan kasus aktif di Indonesia lebih baik jika dibandingkan secara global.
“Dilihat dari kasus rata-rata, dalam tujuh hari ada kurang dari 1.000 kasus, yaitu 728, dan terus menurun. Pada Minggu (24/10) sudah menjadi 460 kasus,” ungkapnya saat menjadi pembicara kunci dalam International Conference on Humanities and Social Science (ICHSS) 2021.
ICHSS 2021 yang digelar Fakultas Humaniora President University Selasa (26/10/2021) hingga Rabu (27/10/2021) ini membahas berbagai tema, yaitu International Relations and Other Social & Cultural Issues, Communication Science, Law, Education, dan Biodiversity.
Menko Airlangga menegaskan bahwa meski jumlah kasus menurun sangat drastis, itu bukan karena pemerintah mengurangi jumlah tes. “Pemerintah tidak pernah mengurangi jumlah tes,” tegasnya.

Mengutip Indeks Nikkei, Airlangga memaparkan bahwa penanganan Covid-19 di Indonesia bahkan lebih baik dari Filipina, Malaysia, Singapura, India, United Kingdom dan bahkan AS.
Tiga strategi
Ia menjelaskan tiga strategi yang diterapkan pemerintah dalam menangani kasus Covid-19, yaitu deteksi, perubahan perilaku, dan vaksinasi.
Pada tahap deteksi, pemerintah meningkatkan screening dan epidemiological test, serta contact tracing. Tidak hanya itu, pemerintah juga melakukan pengawasan genomik, karantina yang ketat, dan wajib PCR.
Untuk perubahan perilaku, pemerintah mengonversi 30 persen-40 persen tempat tidur rumah sakit dan memasok semua logistik rumah sakit dan sumber daya manusia.
Dokter magang dan co-assistant, sebagai tambahan tenaga kesehatan, dikerahkan, kriteria pasien rawat inap diperketat, dan tempat penampungan sebagai pusat isolasi ditingkatkan.
Sedangkan untuk vaksinasi, 50 persen pasokan vaksin dialokasikan untuk wilayah umum dan tingkat mobilitas yang tinggi, serta 80 persen masyarakat Indonesia ditargetkan sudah mendapatkan vaksin hingga akhir tahun ini.
Upaya pemerintah menangani pandemi Covid-19, kata Menko Airlangga, kini berdampak terhadap kinerja perekonomian.
Menko Airlangga membeberkan faktanya bahwa pada kuartal II-2021, Indonesia berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi tertinggi dalam 16 tahun terakhir, yaitu sebesar 7,16 persen.
Untuk sektor yang sedang dalam pemulihan saat ini, kata Airlangga adalah sektor industri, transportasi, retail, akomodasi, pertanian, hingga perumahan.