Berita Bekasi

Wabah DBD Mengintai, Dinas Kesehatan Kota Bekasi Berikan 3 Tips Metode Pengendalian

Dinas Kesehatan Kota Bekasi berjibaku mengatasi wabah DBD di musim hujan ini, salah satunya membagikan metode pengendalian.

Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Rizki Amana
Ilustrasi - Seorang petugas sedang melakukan identifikasi jentik nyamuk DBD. 

Oleh itu, pola hidup bersih dan sehat harus selalu diterapkan.

Tanti menyebut jika kasus DBD di Kota Bekasi saat ini memang belum adanya peningkatan kasus, meski begitu hal ini perlu diantisipasi secara bersama-sama oleh masyarakat terkait kebersihan lingkungan.

"Di musim hujan bisa jadi ancaman, bagaiamana mereka membuang sampah, bagaimana lingkungannya, DBD nya diketahui sudah ada, meskipun DBD tidak tinggi seperti tahun sebelumnya," kata Tanti.

Baca juga: Jika Anak Bosan Minum Susu, Ahli Gizi Menyarankan untuk Mengonsumsi Keju

Berdasarkan data yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi, tercatat per Oktober 2021, total kasus demam berdarah (DBD) di Kota Bekasi adalah sebesar 1.665 kasus. 

Puncak naiknya penderita DBD terjadi di bulan Juni 2021 sebanyak 471 kasus.

Setelah itu, kasus terus menurun, tercatat ada 56 kasus di bulan Oktober.

Dengan catatan ini, Tanti menekankan untuk tetap dapat diantisipasi secara bersama-sama.

"Tetap kita antisipasi , bagaimana pun kita meminimalisir, Perilaku masyarakat hidup bersih dan sehatnya," katanya.

Berkaitan peran penyuluhan di RT/RW terkait antisipasi DBD, dikatakan Tanti pihaknya akan kembali melakukan koordinasi untuk mengaktifkan kembali penyuluhan itu, sebab selama pandemi ada keterbatasan untuk melakukan penyuluhan.

Baca juga: Di saat Ada Larangan Libur Nataru, Pemprov DKI Justru Buka 108 Ruang Terbuka Hijau

Meski begitu, Tanti mengajak bahwa penyuluhan DBD juga bisa dilakukan tidak hanya secara tatap muka, namun juga bisa memanfaatkan sarana media sosial, ataupun juga masyarakat sekitar dapat berperan aktif mengantisipasi DBD.

"Penyuluhan itu kan ngak harus wilayah, tapi juga dilakukan ditempat lainnya. Penyuluhan bisa dilalui di masjid-masjid waktu itu, termasuk melalui radio, media sosial dan lainnya," ucapnya.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved