Berita Jakarta
Kisah Ferry jadi Kru Damkar, dari Evakuasi Mobil Masuk Got hingga Lepas Cincin di Jari Membengkak
Ferry senang dan bangga bisa menjadi bagian dari petugas damkar. Karena menurutnya, petugas damkar adalah pekerjaan yang mulia.
Penulis: Leonardus Wical Zelena Arga | Editor: Ichwan Chasani
TRIBUNBEKASI.COM — Petugas pemadam kebakaran (damkar) saat ini tidak hanya bertugas untuk memadamkan api saat terjadi kebakaran saja. Para kru damkar juga dituntut mampu melakukan tindakan pencegahan maupun penyelamatan.
Seorang petugas damkar, Ferry Siswadi (42) menceritakan pengalaman uniknya selama 14 tahun bekerja sebagai petugas damkar.
Ditemui di Pos Damkar Benhil, Jalan Penjernihan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Minggu (8/5/2022), Ferry bercerita saat dirinya mengevakuasi mobil yang terjebak di gang sempit.
“Kejadiannya itu September 2021, di daerah Kebon Kacang, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Jadi ada mobil yang masuk ke gang sempit. Yang saya heran, kok bisa mobilnya masuk ke situ. Sampai ban depan dan ban belakang juga ngambang di atas got,” ujar pria yang mengenakan baret itu sambil tertawa kecil.
Ferry menceritakan saat mengevakuasi mobil tersebut dibantu masyarakat menggunakan berbagai macam alat yang ia bawa.
Baca juga: Winky Wiryawan Ungkap Alasan Dirinya Mau Bintangi Film The Doll 3
Baca juga: Shin Tae-yong Beberkan Alasan Mengganti Egy Maulana Vikri Saat Kontra Timor Leste
Ia beryukur, masyarakat sekitar ikut membantu petugas damkar sehingga proses evakuasi berjalan dengan lancar.
Walaupun mobil yang terjebak ada beberapa bagian yang penyok, namun yang terpenting bagi Ferry adalah tidak ada korban.
Masih di lokasi yang sama, Ferry juga pernah menolong kucing yang terhimpit di tembok. Kejadian tersebut sekitar satu bulan yang lalu (April 2022).
“Waktu itu bulan puasa, lalu ada seorang warga dari Kebon Kacang yang datang ke Pos Damkar Benhil melaporkan ada kucing yang terhimpit di antara dua tembok sempit,” ujar Ferry.
Para warga di derah tersebut selalu gagal saat mengevakuasi kucing tersebut. Hingga akhirnya mereka lapor kepada Ferry yang saat itu berjaga di pos bersama beberapa petugas damkar lainnya.
Baca juga: Usai Lebaran Pencari Kerja Lulusan SMA/SMK di Karawang Meningkat, Tapi Lowongan Pekerjaan Minim
Baca juga: Harta Indra Kenz Tidak Habis-habis, Kali Ini Polisi Bakal Sita Mobil Ferrari yang Ada di Medan
Masih di bulan yang sama, yaitu bulan lalu (April 2022). Ferry menceritakan ada seorang pemuda datang ke Pos Damkar Benhil dengan beberapa orang temannya.
“Saya bingung tiba-tiba pas malam hari ada segerombolan pemuda datang ke pos. Saya pikir ada kebakaran atau apa, ternyata salah satu di antara mereka ada yang kesusahan untuk melepaskan cincin di jarinya. Saya lihat jarinya sudah mulai membengkak gitu,” ujar Ferry.
Mereka mengaku kepada Ferry sudah datang ke rumah sakit, namun pihak rumah sakit merekomendasikan pos damkar tempat Ferry bertugas untuk membantunya.
Dengan alat yang dimiliki oleh para petugas damkar, Ferry membantu melepaskan cincin di jari pemuda tersebut yang sudah mulai membengkak.
Ferry senang dan bangga bisa menjadi bagian dari petugas damkar. Karena menurutnya, petugas damkar adalah pekerjaan yang mulia.
Baca juga: BI Catat Peredaran Uang di Jakarta saat Ramadan hingga Idul Fitri 1443 H Capai Rp 30,02 triliun
Baca juga: DPRD DKI Minta Pemerintah Pusat Serahkan Pengelolaan 13 Sungai Sebelum IKN Dipindah
“Di sini kita tidak hanya bertugas memadamkan api ketika terjadi kebakaran, tapi hampir semua jenis penyelamatan kita lakukan,” ujar Ferry.
Namun di samping rasa senang dan bangga, ada kesedihan yang muncul dalam diri Ferry ketika Lebaran hari pertama tidak bisa berkumpul dengan keluarganya.
Ferry mengatakan, walaupun semua keluarganya tinggal di Jakarta, namun ia selalu sedih ketika tidak bisa merasakan Lebaran hari pertama dengan keluarga.
“Komplain dari orangtua pasti ada. Karena setiap Lebaran pertama kok enggak pernah di rumah gitu. Cara saya lebih dikomunikasikan kepada orangtua, memberi pemahaman kepada mereka. Dan Alhamdulillah mereka memahami,” ujar Ferry.
Ferry senang bekerja sebagai petugas damkar, karena saat berada di lapangan ia selalu berkolaborasi dengan masyarakat.
Baca juga: Lebih Kompetitif, Jakpro Klaim Desain Sirkuit Formula E Ancol Sulit Diikuti Negara lain
Baca juga: Sembilan Pembegal Anggota TNI Diringkus, Tiga Diantaranya Masih di Bawah Umur
Bagi Ferry, kolaborasi seperti itu yang membuat ia semangat saat menjalankan tugasnya sebagai seorang petugas damkar.
Namun, Ferry juga bersedih karena menurutnya petugas damkar saat ini tinggal sedikit.
“Sudah pada pensiun, jadi petugas damkar tinggal sedikit. Yang harusnya satu unit diisi enam orang, sekarang paling cuma empat orang tiap unitnya,” ujar Ferry.
Baginya hal tersebut sangatlah wajar, karena menurut Ferry susah menemukan orang yang memang memiliki passion untuk menjadi seorang petugas damkar.
Ferry yakin, dengan pekerjaan seperti ini, ia dapat membantu banyak orang. Hal itulah yang membuat Ferry bertahan hingga sekarang. (Wartakotalive.com/Leonardus Wical Zelena Arga)