Berita Nasional

Hepatitis Akut Bikin Penderitanya Gagal Liver, Satgas Covid-19 PB IDI: Terpaksa Harus Dicangkok

Saat ini hepatitis akut berat tersebut menjadi misterius dan terus diteliti lanjut asal muasalnya.

Editor: Panji Baskhara
Pixabay.com/Mohamed Hassan
Ilustrasi hepatitis: Saat ini hepatitis akut berat tersebut menjadi misterius dan terus diteliti lanjut asal muasalnya. 

TRIBUNBEKASI.COM - Hingga saat ini, publik tengah dihantui kemunculan penyakit hepatitis akut berat.

Ya, kemunculan hepatitis akut berat tersebut memang langsung menyita perhatian dunia.

Walau bukan penyakit baru, hepatitis akut berat jadi misterius dan terus diteliti lanjut asal muasalnya.

Lalu, apa perbedaan hepatitis akut berat ini dengan hepatitis lain yang sudah ada seperti hepatitis A, B, C, D, dan E?

Baca juga: Apa Perbedaan Hepatitis Akut Berat dengan Hepatitis A, B, C, D, dan E?

Baca juga: Berikut Tips Perawatan Sepeda Motor Setelah Digunakan Mudik Lebaran

Baca juga: Ketua PBTS Ajak Generasi Muda Ciptakan Kegiatan Positif dan Kreatif Lewat Seni Bonsai

Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengatakan gejala yang timbulkan penyakit baru ini mirip dengan hepatitis sebelum.

Namun saat diperiksa dan dites dilaboratorium tidak ditemukan atau negatif hepatitis A, B, C, D, dan E.

"Penyakit hepatitis akut berat ini dapat membuat gagal liver yang terpaksa harus dicangkok," katanya di konferensi pers virtual, Jumat (14/5/2022).

Di Inggris misalnya, dilaporkan ada 11 pasien yang harus menjalani transplantasi hati.

Sementara di Amerika ada 14 persen dari 109 pasien.

"Jadi hampir sama ada belasan anak yg dicangkok. Jadi memang kondisi hepatitis akut berat ini kalau pas diperiksa hepatitis yang diketahui (A-E ternyata negatif)," ungkapnya.

Dokter Spesialis anak RSIA Bunda Jakarta dan Ahli Gastro Hepatologi Ariani Dewi Widodo memaparkan, dampak yang ditimbulkan dari hepatitis akut ini adalah kerusakan hati.

Apabila terjadi kerusakan hati, maka fungsi hati yang tentu sangat penting bagi tubuh ini bisa terganggu.

Contohnya pertama gangguan pembekuan darah.

Jadi bisa terjadi risiko perdarahan yang lebih tinggi.

Kedua gangguan pembentukan beberapa protein sehingga ganggu metabolisme tubuh dan hati itu mempunyai fungsi lain juga misalnya metabolisme dalam tubuh.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved