Berita Nasional

Hepatitis Akut Bikin Penderitanya Gagal Liver, Satgas Covid-19 PB IDI: Terpaksa Harus Dicangkok

Saat ini hepatitis akut berat tersebut menjadi misterius dan terus diteliti lanjut asal muasalnya.

Editor: Panji Baskhara
Pixabay.com/Mohamed Hassan
Ilustrasi hepatitis: Saat ini hepatitis akut berat tersebut menjadi misterius dan terus diteliti lanjut asal muasalnya. 

Kemudian pada 8 April negara-negara mulai melaporkan dan 15 April WHO menetapkan sebagai KLB atau kejadian luar biasa.

“Kalau kita lihat penyebabnya ini, kita belum mengetahui penyebabnya dari hepatitis berat, jadi bukan ditimbulkan, oleh karena penyebab hepatitis yang biasanya yakni hepatitis A, B, C, D dan E, jadi bukan karena hepatitis tersebut” ujarnya, pada Sabtu (14/5/2022).

Dia menambahkan, pada 21 April sudah ada 12 negara yang melaporkan dengan jumlah kasus 170 dan untuk di Indonesia dilaporkan sejak 16 sampai 30 April 2022.

Ada tiga dugaan kasus pasien anak hepatitis akut dengan kondisi meninggal, dan untuk di Karawang sampai saat ini tidak ada.

“Maka kita menyampaikan untuk kewaspadaan kejadian hepatitis akut yang mana belum diketahui penyebabnya."

"Untuk yang di Indonesia berdasarkan data tiga anak ini usianya 10 tahun, 8 tahun dan 1 tahun. Untuk Karawang Alhamdulillah tidak ada dan mudah-mudahan tidak pernah ada namun perlu kewaspadaan,” ucap dia.

Dikatakan Yayuk, kasus hepatitis berat atau akut yang belum diketahui penyebabnya ini bisa menyerang 1 bulan sampai 16 tahun bahkan dapat menyerang juga usia di atas 16 tahun.

"Tapi yang perlu untuk kita waspadai dan kasus yang ada ini dari usia 1 bulan sampai 16 tahun, dengan gejala yang muncul gejala awal adalah dengan adanya kondisi mual, kemudian muntah, diare berat, kemudian juga demam ringan,” imbuhnya.

Untuk gejala lanjutannya, kata dr Yayuk, air kencing berwarna agak gelap seperti teh dan juga buang air besarnya berwarna putih pucat.

Kemudian, warna mata kemudian juga kulit menguning, muncul pembekuan darah, kejang-kejang dan sampai timbul kesadaran menurun, dan lebih fatalnya bisa menyebabkan kematian dalam waktu yang cepat.

“Kemarin saya dapat info dari ahli bisa 3 atau 4 hari bisa menyebabkan kematian, gejalanya hampir sama seperti tifus dan demam berdarah,"

"Makanya ketika ada keluhan seperti ini kita benar-benar warga Karawang harus mewaspadai apalagi di bawah usia 16 tahun,"

"Kemudian harus bagaimana upayanya jangan sampai terlambat jika terjadi gejala yang lebih lanjut apalagi sampai terjadinya penurunan kesadaran yang akhirnya akan tidak tertolong,” paparnya.

Yayuk menambahkan, saat ini belum diketahui penyebabnya, namun bisa melakukan upaya-upaya mencegah anak dari hepatitis akut.

Sebab, penyakit hepatitis ini menyerang saluran pencernaannya.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved