Berita Nasional
Menteri Agama Ingatkan Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah untuk Tetap Perhatikan Aspek Penting Ini
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ingatkan jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah perhatikan aspek penting, yakni klaster Covid-19.
TRIBUNBEKASI.COM - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas ingatkan jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah untuk memperhatikan beberapa aspek penting, dalam penyelenggaraan ibadah haji pada tahun ini.
Pertama, Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan agar seluruh persyaratan yang ditetapkan oleh Arab Saudi dipenuhi.
Persyaratan pertama untuk haji pada tahun ini dilakukan dengan ketentuan untuk mereka yang berusia paling tinggi 65 tahun 0 bulan per tanggal 30 Juni 2022 dan telah menerima vaksinasi lengkap Covid-19 yang disetujui Kementerian Kesehatan Saudi atau minimal sudah dua kali vaksin.
Kedua, jemaah yang berasal dari luar kerajaan juga wajib serahkan hasil tes PCR negatif Covid-19 yang dilakukan dalam waktu 72 jam sebelum keberangkatan ke Arab Saudi.
Baca juga: Ada 103 Calon Jemaah Haji asal Karawang Gagal Berangkat ke Tanah Suci karena Terbentur Aturan Usia
Baca juga: Kemenag Tetapkan Jemaah Haji Reguler Dibagi 241 Kloter dan Berangkat Dalam 236 Penerbangan
Baca juga: Sebanyak 985 Calon Jemaah Haji dari Kabupaten Karawang Berhak Melunasi Bipih Tahun ini
"Syarat perjalanan haji yang sudah ditentukan Saudi harus dipenuhi. Tidak boleh ada kecurangan dengan berbagai modus."
"Saya tidak mau ada kejadian itu," ucap Yaqut melalui keterangan tertulis, pada Selasa (17/5/2022).
"Kita semua harus mampu menangkal hoaks. Petugas haji harus memberikan penjelasan terkait persyaratan yang ditetapkan Saudi sehingga tidak ada spekulasi," tambah Yaqut.
Yaqut mengaku sudah melakukan konfirmasi ke Menteri Haji Saudi terkait persyaratan yang telah ditetapkan itu.
Menurutnya, ketentuan itu berlaku untuk penyelenggaraan haji tahun ini.
"Semoga tahun depan peraturan sudah berubah, misal tidak ada batasan umur," kata Yaqut.
Aspek kedua yang harus diperhatikan adalah sterilisasi asrama haji.
Yaqut meminta beberapa asrama haji yang pernah digunakan untuk isolasi Covid-19 harus disterilkan kembali.
"Saya ingin ini dicek sekali lagi terkait sterililasi. Pastikan asrama haji sudah steril yang dulu digunakan sebagai tempat karantina," ungkap Yaqut.
"Jangan sampai asrama kita tidak steril lalu yang menjadi korban jemaah. Ini harus dicek betul," tambah Yaqut.
Ketiga, Yaqut meminta jajarannya mengecek semua layanan haji di Arab Saudi.