Berita Politik

Viral Potongan Video Pidato Suharso Monoarfa, DPP PPP: Tidak Bermaksud Menyinggung Kyai dan Ulama

Potongan video pidato Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa yang viral di medsos ditanggapi Ketua DPP PPP Syarifah Amelia.

Editor: Panji Baskhara
Kompas.com/Acep Nazmudin
Potongan video pidato Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa yang viral di medsos ditanggapi Ketua DPP PPP Syarifah Amelia. Foto: Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa di sela Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP di Kota Serang, Banten, Jumat (19/7/2019). 

TRIBUNBEKASI.COM - Beredar sebuah video potongan pidato Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa hingga viral di media sosial (Medsos).

Video potongan pidato Suharso Monoarfa tersebut, langsung ditanggapi Ketua DPP PPP Syarifah Amelia.

Ia mengatakan potongan pidato Suharso Monoarfa yang beredar itu saat menyampaikan cerita tentang kunjungan ke berberapa kyai pondok pesantren (Ponpes), Senin, 15 Agustus 2022.

Saat itu Suharso Monoarfa bertemu di acara pembekalan antikorupsi politik cerdas berintegerasi di Gedung Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).

Baca juga: DPW PPP Jabar Sudah Bergerak untuk Pemilu 2024, Dukung Uu Ruzhanul Ulum di Pilgub Jabar 2024

Baca juga: Foto Anies di Baliho Bertuliskan For Presiden 2024 Marak di Kota Bekasi, Begini Kata Ketua DPC PPP

Potongan video pidato Suharso Monoarfa itu, kata Syarifah Amelia merupakan kesalahan penafsiran.

Menurutnya, potongan video pidato Suharso Monoarfa yang beredar seakan-akan ditafsirkan mengandung unsur hinaan terhadap kyai dan pesantren.

Syarifah Amelia mengaku, ia dan segenap pengurus harian DPP PPP yang menjadi peserta acara yang didakan KPK tersebut.

Bahkan ia menjadi saksi, jika pidato yang disampaikan Suharso Monoarfa tidak ada niat sama sekali menyinggung perasaan para kyai.

Menurutnya, hal itu terlihat jelas jika disimak secara utuh, tanpa dipotong dan disesuaikan dengan konteks diskusi.

"Bagi PPP, pesantren adalah salah satu garda terdepan pendidikan umat, sehingga dalam pendidikan anti korupsi"

"Kita harapkan dapat dimulai dengan memahami betul perbedaan pemberian hadiah/bisyarah yang penuh kasih serta infak/shodaqoh yang berlandaskan keikhlasan dengan praktik yang mengarah pada gratifikasi di lingkungan pesantren" ujar wanita yang akrab disapa Amel, Jumat (19/8/2022).

Amel menjabarkan, Suharso Monoarfa menyampaikan hal ini, tak lain untuk menanggapi permintaan Kyai Gufron.

Hal itu dilakukan agar PPP mampu memberi warna politik yang berbeda, bukan membenarkan yang biasa, namun membiasakan yang benar.

PPP, jelas dia, harus mampu jadi partai yang wujudkan politik berketuhanan yang Maha Esa, bukan berkeuangan yang Maha Kuasa, sesuai seloroh Kyai Gufron saat itu.

Pada akhir acara pembekalan anti korupsi yang diberikan langsung dari Nurul Ghufron kepada seluruh pengurus pusat PPP, Suharso Monoarfa menandatangani komitmen untuk bangun integritas internal parpol, agar menolak politik uang dan praktik korupsi lainnnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved