Berita Bekasi

Serial Halaqah Fiqih Peradaban, Ponpes Attaqwa Bahas Peran dan Relasi Ideal Pesantren dan Negara

Halaqah ini diselenggarakan Ponpes Attaqwa bekerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Kementerian Agama RI.

Editor: Ichwan Chasani
Dok. Sekretariat Ponpes Attaqwa Putra
Suasana Halaqah Fikih Peradaban dengan tema Fiqih Siyasah dan Negara Bangsa, di Aula Serbaguna Yayasan Attaqwa Komplek Ponpes Attaqwa Putra, Selasa (22/11/2022). 

TRIBUNBEKASI.COM — Ponpes Attaqwa Putra menjadi tuan rumah Halaqah Fiqih Peradaban dengan tema Fiqih Siyasah dan Negara Bangsa, Selasa (22/11/2022).

Halaqah yang digelar di Aula Serbaguna Yayasan Attaqwa Komplek Ponpes Attaqwa Putra, Ujungharapan Bahagia Babelan Bekasi, tersebut diselenggarakan Ponpes Attaqwa bekerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Kementerian Agama RI.

Sebagai narasumber Halaqah adalah Katib Syuriah PBNU KH. M. Faiz Syukron Makmun, MA.; Ketua Umum Yayasan Attaqwa  KH. Irfan Mas’ud, MA; dan Direktur Pascasarjana Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta Dr. KH. M. Azizan Fitriyana, MA.

Turut hadir sekaligus membuka halaqah Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bekasi H. Asnawi, S.Ag.

Pimpinan Ponpes Attaqwa Putra KH. Husnul Amal. D.E.S.A. dalam kalimat tarhibnya mengungkapkan bahwa halaqah ini digelar dengan kekuatan silaturahmi.

Baca juga: Disnaker Kota Bekasi Tunggu Sosialisasi Permenaker 18 Tahun 2022 Terkait Penetapan UMK

Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: PT Astra Honda Motor Buka Lowongan untuk Lulusan D3, Simak Persyaratannya

Diantara tujuannya agar para alim ulama dapat lebih intens bermudzakarah (diskusi) dan berkontribusi menjawab tantangan realitas perubahan zaman serta peradaban baru.

Tentunya tantangan ini akan menjadi mudah dihadapi jika dapat di jawab secara kolektif sekaligus disosialisasikan oleh para ulama dan tokoh-tokoh Islam.

Oleh karenanya Ponpes Attaqwa turut menjadi bagian dari perhelatan salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama (NU) dalam menyambut usia satu abadnya di mana salah satu programnya adalah menggelar Serial Halaqah Fiqih Peradaban di 250 pesantren seluruh Indonesia.

Sementara Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bekasi, H. Asnawi, S.Ag., menyambut gembira dan mengapresiasi halaqah semacam ini yang merupakan salah satu tradisi penting yang sudah dikembangkan oleh para ulama pesantren.

Oleh karenanya dia berharap tradisi penting ini patut dijaga agar pada gilirannya para lulusan pesantren tidak gagap menjawab tantangan zaman bahkan bisa mengisi ruang-ruang berkarya dalam mengisi dan membangun peradaban dan bangsa.

Baca juga: Bhayangkari Polres Karawang Berduka Gempa di Cianjur, Tak Tega Banyak Anak-anak Jadi Korban

Baca juga: Bantu Korban Gempa Cianjur, Polres Karawang Kirim Dua Truk Sembako, Popok Bayi, hingga Obat-obatan

Sesi Halaqah yang dimoderatori oleh H. Fathun Mubarok, MA. memulai pembahasan dengan Fiqih Siyasah dan Relasi Ideal Pesantren dan Negara dalam Konsep Negara Bangsa.

KH. Faiz Syukron Makmum, MA., sebagai narasumber pertama mengatakan tema unik ini tidak banyak dibahas dalam serial halaqah di pesantren lainnya yang banyak menitikberatkan kepada konsep siyasah syar’iyyah, fiqih minoritas dan kewarganegaraan juga relasi dengan tatanan dunia baru.

Katib Syuriah PBNU yang akrab dipanggil Gus Faiz ini menekankan bahwa relasi pesantren dan negara sangatlah kuat.

Dalam konteks keindonesiaan beliau tegaskan lahirnya republik ini tidak lepas dari peran pesantren dan para ulamanya.

Begitupun dinamika yang terjadi di dalamnya dari negara Republik Indonesia berdiri hingga sekarang pesantren dan ulamanya memainkan peranan penting dalam negara.

Baca juga: Berbalik Naik, Harga Emas Batangan Antam di Bekasi, Rabu Ini Jadi Rp 977.000 Per Gram, Ini Detailnya

Baca juga: Usai 10 Tahun Menanti, Laura Basuki Lega Bisa Main Film Komedi

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved