Berita Politik
Survei Elektabilitas Bakal Capres di Pilpres 2024, Ganjar Pranowo Unggul, Pranowo Subianto Menurun
Hasil survei elektabilitas bakal calon presiden (Capres) pada Pilpres 2024, Ganjar Pranowo berada di posisi teratas.
TRIBUNBEKASI.COM - Lembaga survei Indikator merilis hasil survei mengenai elektabilitas bakal calon presiden (Capres) pada Pilpres 2024.
Dalam survei tersebut, disimulasikan tiga nama berdasarkan efek popularitas.
Hasilnya, nama Ganjar Pranowo berada di posisi teratas dalam survei tersebut.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi memaparkan, simulasi ini melibatkan dua sampel.
Baca juga: Cara Ganjar Pranowo Giring ASN Jawa Tengah Menjadi Profesional, Berintegritas, dan Berkompeten
Baca juga: Presiden Jokowi Disebut Telah Menyiapkan Koalisi Alternatif untuk Duet Ganjar Pranowo - Erick Thohir
Baca juga: Elektabilitas PDIP Diklaim Menurun Bila Tidak Mengusung Ganjar Pranowo Sebagai Capres 2024
Pertama seluruh sampel survei berjumlah 1.220 responden.
Kemudian responden yang sudah mengenal Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto berjumlah 888 responden.
Hasilnya, Burhanudin sampaikan elektabilitas Ganjar Pranowo meningkat dari simulasi yang melibatkan seluruh sampel yang hanya sebesar 33,9 persen.
"Jika diasumsikan tingkat popularitas sudah imbang antara tiga nama maka Ganjar Pranowo menguat menjadi sekitar 43 persen," ujar Burhanudin dalam konferensi pers virtual di YouTube Indikator, Kamis (1/12/2022).
Sedangkan Anies Baswedan, Burhanudin sebut tidak berubah di sekitar 32 persen, dan Prabowo Subianto menurun jadi sekitar 18,4 persen dari semula 23,9 persen.
"Adapun responden yang belum memilih menjadi sekitar 6,6 persen," ujarnya.
Lebih lanjut, Burhanudin menyampaikan popularitas Ganjar Pranowo meningkat cukup besar pada periode Februari ke April 2022.
"Kedisukaan terhadap Ganjar selalu lebih tinggi, sementara kedisukaan terhadap Prabowo dan Anies tampak selalu berhimpit," ujar Burhanudin.
Berdasarkan data November 2022, responden mengenal atau mengetahui Ganjar Pranowo sudah 76 persen, meningkat 13 persen jika dibandingkan pada bulan Juni 2021.
Survei Indikator diselenggarakan pada 30 Oktober hingga 5 November 2022.
Populasi survei ini adalah mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.220 orang.
Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ± 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Elektabilitas PDIP Diklaim Bisa Menurun
Lembaga Survei Charta Politika merilis hasil survei soal elektabilitas PDIP jika tak mengusung Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden (Capres) di Pilpres 2024.
Hasilnya, elektabilitas PDIP menurun jika tidak mengusung Ganjar Pranowo.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya sebut pihaknya menggelar simulasi, dengan melibatkan 200 responden pemilih PDIP dan Ganjar Pranowo.
Hasilnya memperlihatkan hanya ada 54,5 persen menyatakan tetap memilih PDIP jika Ganjar Pranowo tidak dicalonkan PDIP sebagai Capres 2024.
"Sebanyak 31 persen responden pemilih PDIP dan Ganjar Pranowo menyatakan tidak akan memilih PDIP jika Ganjar Pranowo tidak dicalonkan oleh PDIP," ujar Yunarto dalam siaran pers hasil survei 'Persepsi Publik Terkait Kinerja Pemerintah dan Peta Elektoral Terkini', Selasa (29/11/2022).
Sementara, responden yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 14,5 persen.
Berdasarkan survei terbaru, elektabilitas PDIP saat ini berada di angka 21,7 persen.
Kemudian diikuti Gerindra 14,5 persen, Golkar (9,8 persen), PKB (8,5 persen), Demokrat (7,3 persen), PKS (6,9 persen), NasDem (6 persen), PAN (4 persen), PPP (3,6 persen), dan PPP (3,6 persen).
Di sisi lain, Yunarto akui sebanyak 87,5 persen responden pemilih PDIP dan Ganjar Pranowo menyatakan tetap memilih Ganjar Pranowo meskipun tidak dicalonkan oleh PDIP.
"Hanya ada 5 pesen yang tidak memilih Ganjar Pranowo dan sebesar 7,5 persen tidak tahu atau tidak jawab," ujarnya.
Diketahui, elektabilitas Ganjar Pranowo berada di posisi puncak meski Anies Baswedan telah dideklarasikan sebagai capres oleh Partai NasDem.
Dalam simulasi 10 nama, elektabilitas Ganjar Pranowo capai 32,6 persen.
Ganjar Pranowo yang menjabat Gubernur Jawa Tengah dua periode ini, unggul telak dari Anies Baswedan, yang hanya mengantongi elektabilitas sebesar 23,1 persen.
Sementara di posisi ketiga ditempati oleh Prabowo dengan 22 persen.
Di simulasi tiga nama, Yunarto sebut Ganjar Pranowo kembali berada di posisi puncak dengan elektabilitas 37,4 persen.
Kemudian diikuti Anies Baswedan sebesar 29,3 persen dan Prabowo Subianto sebesar 25,3 persen.
Survei Charta Politika Indonesia diselenggarakan pada 4 - 12 November 2022.
Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan wawancara tatap muka.
Sampel dalam survei ini berjumlah 1.220 yang tersebar di seluruh provinsi.
Yakno dengan kriteria minimal berusai 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih.
Margin of error dari survei ini sebesar 2,83 persen.
(TribunBekasi.com/BAS)