Bencana Alam

Gempa Bumi Cianjur: Banyak Anak Takut Gempa Susulan, Polda Metro Jaya Turunkan Tim Trauma Healing

Mereka melakukan aktivitas trauma healing di Posko Bakti Polda Metro Jaya yang ada di Rumah Sakit Bhayangkara, Cianjur.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dedy
dok. polda metro jaya
Polda Metro Jaya turunkan Tim Trauma Healing untuk anak-anak korban gempa Cianjur karena masih takut gempa susulan. (Dok foto: Polda Metro Jaya) 

TRIBUNBEKASI.COM --- Bencana alama gempa bumi Cianjur menyisakan persoalan baru yang harus segera ditangani.

Selain mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia dan kerugian materil, bencana gempa bumi Cianjur juga membuat anak-anak korban gempa dibayang-bayangi rasa ketakutan.

Anak-anak ini cemas dan takut jika terjadi gempa susulan

Polda Metro Jaya pun tidak tinggal diam dan terus melanjutkan pemberian bantuan untuk korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

BERITA VIDEO : POLRES KARAWANG KIRIM DUA TRUK BANTUAN SEMBAKO DAN OBAT-OBATAN

Satu di antaranya adalah dengan menerjunkan personel guna memberikan bantuan pemulihan pasca bencana yang terjadi di wilayah itu.

Bantuan tersebut berupa trauma healing atau pemulihan psikologis kepada para korban, terutama anak-anak.

Pasalnya, bencana itu masih meninggalkan trauma mendalam bagi mereka.

Baca juga: Gempa Bumi Cianjur: Anak-anak di Lokasi Pengungsian Tunggilis Mulai Terserang Diare dan Gatal-gatal

Oleh sebab itu, sebanyak 60 personel dikerahkan yang terdiri dari 30 Polwan Polda Metro Jaya dan 19 personel trauma healing Polwan Polda Metro Jaya.

Hingga 11 relawan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), yang dipimpin oleh AKBP Agustin Susilowaty.

Mereka melakukan aktivitas trauma healing di Posko Bakti Polda Metro Jaya yang ada di Rumah Sakit Bhayangkara, Cianjur.

"Tim Trauma Healing Polwan Polda Metro Jaya mengajak kurang lebih 80 anak bermain, bernyanyi dan melakukan aktivitas mewarnai," ujar Wakil Ketua Kelompok Kerja Bakti Polda Metro Jaya Cianjur, AKBP Iver Mannosoh.

Ia menuturkan, beberapa anak bahkan masih ada yang merasa takut karena teringat akan peristiwa tersebut, apalagi beberapa kali masih terjadi gempa susulan walaupun kecil.

"Keluhan lain warga korban bencana ialah mereka masih merasa tidak tenang karena gempa susulan. Selain itu, warga juga masih memikirkan rumah tinggal mereka yang rusak dan tidak dapat ditinggali lagi," kata dia.

Tak hanya itu, Iver Mannosoh mengatakan Polwan juga memberikan konseling kepada warga dengan metode hypnoterapi untuk merelaksasi korban bencana.

Halaman
12
Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved