Ibadah Haji

Alhamdulillah, Tahun ini Kuota Jemaah Haji Indonesia 221.000 Orang dan Tanpa Batas Usia

Indonesia mendapat kuota 221.000 jemaah haji untuk Ibadah Haji 1444H atau 2023M.

Editor: AC Pinkan Ulaan
Twitter Haj Ministry
Indonesia mendapat kuota 221.000 jemaah haji untuk Ibadah Haji 1444H atau 2023M. Keterangan foto: (ilustrasi) Suasana Masjidil Haram saat pelaksanaan salat pada 11 Juli 2022. 

Pertemuan dengan Menteri Tawfiq juga dimanfaatkan Gus Men, panggilan akrab Menag Yaqut, untuk melobi tambahan kuota bagi Indonesia.

Yaqut menyampaikan bahwa antrean jemaah haji Indonesia sangat panjang, sehingga dia berharap ada tambahan kuota bagi Indonesia agar bisa mengurangi lama waktu mengantre jemaah haji.

"Semua tentu bergantung kepada kebaikan hati Yang Mulia Raja Salman, Pangeran Muhammad Bin Salman, dan Bapak Menteri Haji," ujar Gus Men.

Menteri Tawfiq mengaku sangat senang bisa memberikan tambahan kuota jemaah haji Indonesia. Apalagi, Indonesia adalah negara penting bagi Saudi.

Namun, lanjut Tawfiq, saat ini negaranya tetap mengedepankan kenyamanan dan keselamatan jemaah haji.

"Kenyamanan dan keselamatan ini prioritas. Namun saya katakan, Indonesia akan selalu mendapatkan prioritas dalam memperoleh kuota tambahan," tuturnya.

"(Mungkin) ada negara yang mengurangi jemaah hajinya sehingga kuota bisa diberikan kepada Indonesia. Semua tentu sudah rindu berhaji (dalam kondisi normal)," sambungnya.

Syarikah

Tawfiq menambahkan transformasi pelayanan jemaah haji di Arab Saudi terus berjalan.

Salah satunya adalah saat ini sudah tidak ada lagi muassasah, namun penyenggaraan haji dilakukan oleh syarikah atau perusahaan.

Ada enam syarikah (perusahaan) yang ditunjuk dalam pelaksanaan layanan ibadah haji tahun ini.

Setiap negara, termasuk Indonesia, dapat memilih syarikah dalam menyiapkan layanan.

"Sehingga akan ada kesempatan untuk mendapatkan harga terbaik. Saya juga meminta agar perjanjian dibuat dengan detail, agar dapat memberikan layanan terbaik juga," kata Tawfiq menjelaskan.

"Jika detail, ini akan menjadi pegangan ketika syarikah melanggar. Jika mereka melanggar, kami bisa memberikan sanksi," katanya lagi.

Menurut Tawfiq, para syarikah akan dihadirkan dalam Muktamar Haji pada 9 Januari 2023, sehingga, setiap negara bisa menilai langsung kesiapan dan tawaran layanan yang mereka siapkan.

Dalam muktamar tersebut juga akan digelar pameran beberapa produk layanan haji dan seminar perhajian.

Sumber: Kementerian Agama

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved