Berita Kecelakaan

Seorang Pemuda Tewas Tertabrak Kereta Api, Dikenali dari Tato di Tangan Kiri

Saat dilakukan pengecekan, mayat itu memiliki salah satu tato di tangan kirinya. Ia juga mengenakan kaos dan celana jins hitam.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
Ilustrasi - Korban tertabrak kereta api. 

Tamin pun menyampaikan permohonannya kepada seluruh dokter yang menangani Alina, agar dapat memastikan tindakan parawatan dilakukan dengan baik.

Sebab pihak keluarga, memiliki kekhawatiran akan kondisi pertumbuhan kesehatan cucunya itu di masa mendatang.

"Saya mohon dengan sangat kepada tim dokter, suster, seluruh petugas medis di RS Hermina bisa menangani cucu saya sebaik-baiknya," kata dia.

Baca juga: Razia Miras Polres Metro Bekasi Sita 1.577 Botol Berbagai Merek

Baca juga: Komitmen PLN UP3 Bekasi Bantu Maksimalkan PAD Diapresiasi Ketua DPRD Kota Bekasi

"Tapi yang masih terpikirkan sama saya, bagaimana nanti apakah cucu saya jadi akan cacat atau bagaimana kalau nanti bekas lukanya kambuh tiba-tiba di masa mendatang," tuturnya sambil mengusap air mata.

Berbagai pihak seperti PT Kereta Api Indonesia (KAI), Jasa Marga, Pemerintah Kota Serang, hingga Pemerintah Provinsi Banten, diharapkan dapat menjamin pengobatan Alina hingga dipastikan benar-benar sehat.

Bukan hanya biaya perawatan selama di rumah sakit yang diminta untuk dijamin, melainkan tanggungan biaya pengobatan seperti kontrol kesehatan, hingga konsultasi trauma akan kejadian juga diharapkan dapat dijamin.

"Kalau Jasa Marga, Pemkot Serang, dan lainnya sudah datang untuk menjamin biaya pengobatan cucu saya selama di rumah sakit. Tapi kan tidak hanya sampai disitu, cucu saya juga perlu kontrol, konsultasi psikolog, supaya bisa benar-benar kondisi tubuhnya sehat," jelas Tamin.

Diberitakan sebelumnya, istri dan dua cucu Tamin, menjadi korban kecelekaan maut antara kereta api dan odong-odong. 

Istri Tamin yang bernama Kadilah (48) merupakan salah satu korban meninggal dunia dalam peristiwa naas itu, sementara dua cucunya bernama Alina Ayu dan Putri Qaila Septiana yang sama-sama berusia 3 tahun menjadi korban dengan mengalami luka berat.

Namun setelah menjalani tindakan operasi dan perawatan insentif, Putri Qaila Septiana harus pergi meninggalkan ayah, ibu, dan kakeknya.

Sementara kondisi kesehatan Alina Ayu telah berangsur pulih dari masa perawatan di rumah sakit.

(TribunBekasi.com/Rangga Baskoro/Muhammad Azzam; Wartakotalive.com/Gilbert Sem Sandro

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved