Berita Kecelakaan

Seorang Pemuda Tewas Tertabrak Kereta Api, Dikenali dari Tato di Tangan Kiri

Saat dilakukan pengecekan, mayat itu memiliki salah satu tato di tangan kirinya. Ia juga mengenakan kaos dan celana jins hitam.

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
Ilustrasi - Korban tertabrak kereta api. 

TRIBUNBEKASI.COM, CIKARANG TIMUR — Seorang pemuda bernama Hendrik (21) meregang nyawa setelah mengalami insiden tertabrak kereta api di KM 52 +300/400 Kampung Ceger, Cikarang Timur, Bekasi, Kamis (12/1/2023) malam kemarin.

Kapolsek Cikarang Timur, Kompol Bambang Krisnadi mengungkapkan, peristiwa itu diketahui saat petugas stasiun menerima laporan dari masinis KA 252A Majapahit usai korban tertabrak.

"Petugas Pam Stasiun langsung cek ke TKP dan ternyata benar ada orang tanpa Identitas tertabrak keret api dalam keadaan meninggal dunia," ujar Kompol Bambang Krisnadi dalam keterangannya tertulisnya. Jum'at (13/1/2023).

Saat dilakukan pengecekan, mayat itu memiliki salah satu tato di tangan kirinya.

Korban juga terlihat mengenakan kaos dan celana jins hitam.

Mayat pria tanpa identitas itu terluka di bagian kepala dan tangan dengan kondisi patah.

BERITA VIDEO : SATU ORANG TEWAS, MOBIL AVANZA TERTABRAK KERETA API

Kompol Bambang Krisnadi menambahkan diduga kuat korban bukan sengaja hendak mengakhiri hidupnya.

Korban tewas melainkan karena tak memperhatikan kondisi jalan saat kereta melintas

"Berdasarkan keterangam beberapa saksi, korban memang berjalan di dekat rel kereta api. Diduga meleng sehingga tertabrak kereta. Karena lokasi itu memang jalan umum. Tubuhnya pun tak hancur setelah tertabrak kereta," ungkapnya.

Baca juga: Lantik 292 Kepala Sekolah, Bupati Karawang Ingatkan Soal Pungli dan Bangunan Rusak

Baca juga: Bikin Tak Fokus Belajar, Disdikpora Karawang Larang Siswa Bawa Lato-Lato ke Sekolah

Baca juga: Tak Sebanding dengan Luas Wilayah, Armada Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi Masih Minim

Terhempas

Sebelumnya sempat diberitakan pula, seorang buruh bernama Misar (53) meninggal dunia seketika setelah tertabrak kereta api di perlintasan rel KM. 52,100 Kampung Ceger, Desa Tanjung baru, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi.

Kapolsek Cikarang Timur AKP Bambang Krisnadi menceritakan awalnya korban hendak berjalan di perlintasan sebidang di dekat lokasi pada Selasa (23/8/2022) pagi.

"Korban berjalan kaki menuju rumahnya dj dekat perlintasan sebidang," kata AKP Bambang Krisnadi saat dikonfirmasi.

Setelah beberapa lama, kereta api 10.C Argo Dwipangga, relasi Gambir-solo 937 datang dari arah belakang korban.

Misar yang tak menyadari terdapat kereta yang melaju kencang di arah belakang, kemudian terserempet kereta.

Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT Marutake Miyama Indonesia Membutuhkan Tenaga Operator Inspeksi

Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: PT Toyo Denso Indonesia Buka Lowongan Kepala Bagian Produksi, Simak Syaratnya

"Kemudian kereta datang dari arah belakang sehingga menyebabkan korban terserempet dan terpental," ungkapnya.

Korban mengalami luka benturan di bagian belakang kepalanya setelah terhempas ratusan meter.

Seketika korban meninggal di lokasi akibat luka yang dialaminya.

"Selain luka di kepala, tangan kiri korban juga patah. Jasad korban kemudian dibawa ke RSUD untuk kemudian diserahkan ke pihak keluarga yang menerima insiden ini sebagai musibah," kata Bambang. 

Dua Sejoli

Sebelumnya dikabarkan sepasang kekasih tewas tertabrak kereta api Parahyangan di Karawang, Jawa Barat pada Kamis (4/8/2022).

Baca juga: Pemilik Toko Furniture Jadi Korban Pencurian, Uang Rp 3,9 Juta Raib, Pelaku Berlagak jadi Pembeli

Baca juga: Jadwal SIM Keliling Polres Karawang Rabu 24 Agustus 2022, Berikut Lokasi dan Persyaratannya

Korban meninggal bernama Rudi Hartono Bin Suwandi (24) warga Kampung Sukaseuri RT 032 RW 002, Desa Sarimulya, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten karawang dan Arin Tias Rianda Bin Dedi Sopian (13) Dusun Sukamaju RT 001 RW 010, Desa Cikampek Timur, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang.

Kapolsek Kota Baru, Ipda Muhammad Rizqi Anshori Nursyamsu, mengatakan pihaknya mendapatkan laporan warga adanya laporan dua orang laki-laki dan perempuan tertabrak kereta api di Kampung Sukaseuri RT 032 RW 002, Desa Sarimulya, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang.

"Kami mendapatkan laporan ada dua orang tertabrak kereta api dari arah Bandung ke Jakarta pada sekitar pukul 04.30 WIB kata saat dikonfirmasi pada Kamis (4/8/2022).

Dia melanjutkan, saat petugas mendatangi lokasi keduanya sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan kondisi luka berat.

Dari keterangan warga keduanya itu merupakan sepasang kekasih dan sudah kelihatan nongkrong sejak malam.

Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: PT Kereta Cepat Indonesia China Buka Lowongan, Ini Posisi dan Kualifikasinya

Baca juga: Atap Sekolah Nyaris Roboh, Siswa SDN Mekarmulya III Karawang Terpaksa Belajar di Teras

"Iya info warga itu pacaran, dari malam sudah terlihat nongkrong di dekat-dekat TKP," jelas dia.

Dia menambahkan, tim identifikasi Polres Karawang langsung datang usai kejadian dan kedua orang korban di bawa ke RSUD Karawang.

“Kita sudah melakukan cek tempat kejadian perkara dan memeriksa saksi-saksi serta membawa kedua ke RSUD Karawang,” ungkapnya. 

Meninggal dunia setelah melewati masa kritis

Daftar korban meninggal dunia akibat kecelakaan odong-odong maut di Desa Silebu, Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, bertambah menjadi 10 orang, pada Jumat (28/7/2022) lalu.

Tambahan satu korban meninggal dunia tersebut ialah Putri Qaila Septiana, cucu dari Tamin warga Cibetik, Kragilan, Kabupaten Serang, Banten.

Tamin harus merelakan kepergian cucunya itu untuk mengikuti istrinya yang lebih dulu berpulang ke pangkuan Yang Maha Kuasa, saat insiden odong-odong maut.

Nyawa Putri Qaila, tidak dapat tertolong setelah menjalani masa kritis selama 4 hari akibat mengalami luka berat di bagian kepala dan kaki di Rumah Sakit (RS) Hermina Serang.

Tamin mengatakan, ia mendapat kabar dari anaknya akan kepergian cucunya tersebut pada Jumat malam sekira pukul 20.00 WIB.

"Malam itu saya masih tahlil kepergian istri saya, terus saya dapat kabar dari anak kalau salah satu cucu saya itu sudah enggak ada," ujar Tamin kepara Wartakotalive.com, Senin (1/8/2022).

Baca juga: Lewat Aplikasi Pospay, Pengguna Bisa Beli Tiket Konser Musik dengan Harga Diskon

Baca juga: Baznas Gandeng Alfa Group untuk Kelola Sedekah Konsumen

Mendapati hal tersebut, pria berusia 51 tahun itu langsung bergegas menuju rumah sakit untuk menemui putera-puterinya yang menjaga di rumah sakit. 

"Kan selama tahlilan saya belum buka HP, baru pas saya lihat kabarnya, saya langsung berangkat ke rumah sakit," tuturnya.

Meski merasa semakin terpukul atas kepergian cucunya itu, namun Tamin tak ingin berlarut dalam kesedihan.

Ia pun kini tengah fokus pada pemulihan kesehatan cucunya yang lain yang telah pulih dan berangsur sehat, yakni Alina Ayu (2).

"Saya sih gini saja, yang berlalu biarlah berlalu, namanya takdir itu di tangan Allah karena semua manusia akan berpulang kembali ke Yang Maha Kuasa," kata dia.

"Jadi sekarang fokusnya yang sehat saja, memang duka masih mendalam, tapi yang sehat ini juga kan butuh kasih sayang," ucapnya.

Baca juga: Pura-pura Jadi Pembeli, Seorang Pencuri Kepergok Ambil HP Milik Pedagang Ketoprak

Baca juga: Isak Tangis Samuel Hutabarat Pecah Saat Terima Ijazah Brigadir Yosua di Universitas Terbuka

Tamin menerangkan, kondisi cucunya tersebut kini telah sadar dan kembali pulih secara perlahan, pasca tindakan operasi yang dilaluinya.

Meski masih dirawat di rumah sakit, namun Alina mulai aktif kembali dan telah dapat berkomunikasi dengan orang tuanya. 

"Alhamdulillah, cucu saya yang satu lagi si Alina itu sudah sadar dari kemarin, sudah semakin sehat, sudah mau ngomong dan minta ini-minta itu," ungkap Tamin.

Tamin pun menyampaikan permohonannya kepada seluruh dokter yang menangani Alina, agar dapat memastikan tindakan parawatan dilakukan dengan baik.

Sebab pihak keluarga, memiliki kekhawatiran akan kondisi pertumbuhan kesehatan cucunya itu di masa mendatang.

"Saya mohon dengan sangat kepada tim dokter, suster, seluruh petugas medis di RS Hermina bisa menangani cucu saya sebaik-baiknya," kata dia.

Baca juga: Razia Miras Polres Metro Bekasi Sita 1.577 Botol Berbagai Merek

Baca juga: Komitmen PLN UP3 Bekasi Bantu Maksimalkan PAD Diapresiasi Ketua DPRD Kota Bekasi

"Tapi yang masih terpikirkan sama saya, bagaimana nanti apakah cucu saya jadi akan cacat atau bagaimana kalau nanti bekas lukanya kambuh tiba-tiba di masa mendatang," tuturnya sambil mengusap air mata.

Berbagai pihak seperti PT Kereta Api Indonesia (KAI), Jasa Marga, Pemerintah Kota Serang, hingga Pemerintah Provinsi Banten, diharapkan dapat menjamin pengobatan Alina hingga dipastikan benar-benar sehat.

Bukan hanya biaya perawatan selama di rumah sakit yang diminta untuk dijamin, melainkan tanggungan biaya pengobatan seperti kontrol kesehatan, hingga konsultasi trauma akan kejadian juga diharapkan dapat dijamin.

"Kalau Jasa Marga, Pemkot Serang, dan lainnya sudah datang untuk menjamin biaya pengobatan cucu saya selama di rumah sakit. Tapi kan tidak hanya sampai disitu, cucu saya juga perlu kontrol, konsultasi psikolog, supaya bisa benar-benar kondisi tubuhnya sehat," jelas Tamin.

Diberitakan sebelumnya, istri dan dua cucu Tamin, menjadi korban kecelekaan maut antara kereta api dan odong-odong. 

Istri Tamin yang bernama Kadilah (48) merupakan salah satu korban meninggal dunia dalam peristiwa naas itu, sementara dua cucunya bernama Alina Ayu dan Putri Qaila Septiana yang sama-sama berusia 3 tahun menjadi korban dengan mengalami luka berat.

Namun setelah menjalani tindakan operasi dan perawatan insentif, Putri Qaila Septiana harus pergi meninggalkan ayah, ibu, dan kakeknya.

Sementara kondisi kesehatan Alina Ayu telah berangsur pulih dari masa perawatan di rumah sakit.

(TribunBekasi.com/Rangga Baskoro/Muhammad Azzam; Wartakotalive.com/Gilbert Sem Sandro

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved