Ibadah Haji

Setiap Hari 20 warga Karawang Daftar Haji, Waktu Tunggu 20-21 Tahun

Satiap hari tak kurang dari 20 warga yang mendaftar haji di Karawang, ada 43.000 warga yang mendaftar ibadah haji. Antreannya capai 20-21 tahun

|
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Lilis Setyaningsih
TribunBekasi.com/Ichwan Chasani
Ribuan tenda haji terpasang di Mina, Saudi Arabia saat pelaksanaan ibadah haji 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG -----  Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Karawang mengakui banyak warga yang bertanya perihal kenaikan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH).

Diketahui memang, biaya kenaikan haji sempat diusulkan naik di kisaran Rp 69 juta walaupun akhirnya disepakati turun oleh DPR RI - Kemenag menjadi Rp 49.812.711,12.

"Iya banyak yang bertanya soal kenaikan biaya ibadah haji," kata Asep Khaerul Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Karawang pada Jumat (17/2/2023).

 

Oleh karena itu, kata Asep, kepada calon jemaah dijelaskan bahwa usulan kenaikan itu belum bisa dipastikan sampai ada surat resmi perihal BPIH tahun 2023. Sehingga dia meminta mereka untuk bersabar dan mengikuti prosesnya.

"Kami jawab bahwa masih menunggu surat resminya. Meskipun informasinya sudah menyebar, namun itu baru rata-rata. Adapun rincian pastinya belum disampaikan ke kami," ujar Asep.

Asep mengaku memaklumi kecemasan para calon jemaah. Karena hal yang wajar jika warga ingin berangkat haji dengan biaya terjangkau.

Tak dipungkiri, kata dia, biaya ibadah haji tiap tahunnya mengalami kenaikan. Namun ia meyakini warga Karawang yang berkeinginan berangkat haji selalu banyak.

"Satiap hari saja tak kurang dari 20 warga yang mendaftar haji," kata dia.

Baca juga: Biaya Haji jadi Rp49,8 Juta, Pemerintah Diminta Menambah Fasilitas saat di Mina dan Arafah

Baca juga: Biaya Perjalanan Ibadah Haji akan Naik Signifikan, ini Penyebabnya

Dia mengungkapkan, terkait kenaikan biaya haji sejauh ini belum ada calon jemaah haji di Karawang yang membatalkan.

Adapun yang mengajukan batal atau mundur justru saat pandemi Covid-19 melanda.

"Sekarang belum ada, waktu pas covid ada. Kalau sekarang minta mundur karena hamil, menunggu ingin (berangkat ibadah haji) dengan suami atau istri," ujar dia.

Asep menambahkan, ada 43.000 warga Karawang yang mendaftar ibadah haji. Antreannya mencapai sekitar 20 hingga 21 tahun. (MAZ)

 

--

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved