Berita Kriminal

Dokter Bilang Kondisi David yang Dianiaya Mario Dandy bisa Sebabkan Cacat Permanen

Mengenal Diffuse Axonal Injury atau DAI, Kondisi yang Dialami oleh David, Korban Penganiayaan yang Dilakukan oleh Mario Dandy Satriyo 

Penulis: Leonardus Wical Zelena Arga | Editor: Lilis Setyaningsih
zoom-inlihat foto Dokter Bilang Kondisi David yang Dianiaya Mario Dandy bisa Sebabkan Cacat Permanen
istimewa
Neurologis dari Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, Dokter Andre (spesialis saraf).

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satriyo terhadap David masih berlangsung hingga saat ini.

Diketahui, korban yang merupakan anak dari pengurus GP Ansor tersebut terbaring dan dirawat di ruang ICU RS Mayapada.

Anggota Bidang Cyber dan Media GP Ansor sekaligus rekan dari ayah korban, Ahmad Taufiq menginformasikan bahwa David terkena Diffuse Axonal Injury (DAI).

Lantas, apa itu DAI yang dialami oleh David? Jurnalis Warta Kota, Leonardus Wical Zelena Arga berkesempatan untuk melakukan wawancara dengan seorang Neurologis dari Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, Dokter Andre (spesialis saraf).

"Diffuse Axonal Injury atau DAI adalah kondisi berat sel saraf otak (axon) karena adanya trauma (benturan)," ujar Andre melalui pesan singkat WhatsApp kepada Warta Kota, Sabtu (25/2/2023).

Andre mengatakan bahwa trauma (benturan) tersebut dapat menyebabkan penderitanya mengalami penurunan kesadaran yang berat atau koma.

Ia menjelaskan, axon sendiri merupakan sel saraf yang berperan dalam komunikasi antar sel saraf terkoneksi satu dengan yang lainnya.

Baca juga: SMA Pangudi Luhur Jakarta Beri Dukungan kepada David, yang belum Sadar pasca Penganiayaan oleh Mario

Sehingga kerusakan tersebut dapat menyebabkan komunikasi antar sel saraf terganggu.

"Penyebab DAI adalah karena benturan pada otak yang disebabkan karena adanya energi mekanis dari luar (trauma)," ucap Andre.

Sehingga kata Andre, benturan tersebut menyebabkan penderitanya mengalami koma atau penurunan kesadaran yang panjang.

Bahkan, bisa jadi juga dapat menyebabkan kematian apabila kerusakannya sangat luas dan terlalu parah.

"DAI menyebabkan koma yang panjang, bisa juga membuat kondisi vegetatif (cacat permanen) jika penderitanya bertahan," kata Andre.

Baca juga: Mario Dandy Pelaku Penganiayaan Anak GP Ansor Dikeluarkan dari Kampus Prasetiya Mulya

Baca juga: Polisi Menetapkan Tersangka Baru ‘S’ Teman Mario Dandy Satriyo, Tugasnya Merekam Penganiayaan

Selain itu, Andre membeberkan gangguan kognitif yang mungkin bisa ditimbulkan dapat berupa penderitanya menjadi lebih banyak diam, tidak merespon terhadap stimulus yang diberikan.

Secara teoritis, DAI merupakan tingkatan dari trauma kepala paling berat yang diderita oleh manusia.

Andre menjelaskan, apabila sel saraf mengalami gangguan, kecil kemungkinan untuk regenerasi.

"Sehingga kalau sembuh, kemungkinan penderitanya akan mengalami cacat yang permanen," pungkas Andre.

Baca juga: Mario Dandy DO dari SMA Taruna Nusantara Viral di Media Sosial


Lebih lanjut, Andre menjelaskan pengobatan DAI dibagi menjadi dua. Yaitu saat baru terjadi (akut) dan neurorestorasi.

Saat akut, penderita harus segera dibawa ke rumah sakit. Nantinya akan dilakukan pemberian oksigen, gas darah untuk menilai kondisi asam basa tubuh, kadar oksigen, dan pengaturan posisi kepala agar tekanan di dalam otak tidak meningkat.

Selanjutnya, akan dilakukan pemeriksaan mendetail seperti CT Scan atau MRI kepala, dan pemberian obat-obat neuroprotektif.

"Penanganan berikutnya berupa neurorestorasi, merangsang untuk mengoptimalisasi sel saraf yang masih baik," tandas Andre.

Optimalisasi tersebut dilakukan agar sel saraf yang masih baik mampu menjalankan fungsinya dengan lebih optimal.

Seperti diketahui saat ini David masih dirawat di RS Mayapada Jakarta.

(m36)

 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved