Info Pemilu

Jadi Simbol Persatuan, Airlangga Hartarto dan Partai Golkar Paling Banyak Dipilih Jelang Pemilu 2024

Airlangga Hartarto dan Partai Golksr paling banyak dipilih menjelang Pemilu 2024 mendatang.

Editor: Panji Baskhara
Wartakotalive.com
Airlangga Hartarto dan Partai Golksr paling banyak dipilih menjelang Pemilu 2024 mendatang. Foto: Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto 

TRIBUNBEKASI.COM - Lembaga survei Timur Barat Research Center (TBRC) melakukan jajak pendapat untuk mengukur preferensi publik terhadap dinamika politik nasional jelang Pemilu 2024.

Hasilnya kepuasan publik pada Pemerintah yang tertinggi terletak pada bidang ekonomi kemudian hukum, politik, dan keamanan.

Kepuasan publik terhadap pemerintahan Presiden RI Joko Widodo-Maruf Amin di bidang ekonomi capai 83,7 persen.

Sedangkan yang tidak puas hanya 16,3 persen.

Direktur Eksekutif TBRC Chaerudin Affan mengatakan, untuk bidang politik dan keamanan mencapai 77,6 persen.

Sementara sebanyak 22,4 persen responden menyatakan tidak puas.

Kemudian, tingkat kepuasan untuk kesejahteraan sosial sebanyak 79,7 persen responden mengaku puas, dan 20,3 persen mengatakan belum puas.

Affan menambahkan, untuk tingkat kepuasan publik pada bidang hukum mencapai 63,2 persen dan yang tidak puas sebanyak 36,8 persen.

Sedangkan terkait kinerja penegakan hukum di era Jokowi, Kejaksaan Agung menjadi institusi penegak hukum yang dikesankan paling bisa dipercaya dan memuaskan kinerjanya oleh publik.

Hasil survei menunjukan sebanyak 81,2 persen responden percaya dan puas dengan kinerja Kejagung. Kemudian disusul oleh Institusi Polri.

Seebanyak 79,1 persen responden percaya dan puas dengan kinerja Polri.

Lalu institusi peradilan atau Mahkamah Agung sebanyak 62,6 persen responden percaya dan puas.

"Di urutan terakhir KPK tingkat kepercayaan dan kepuasan publik yang memberikan kesan percaya dan puas hanya 54,2 persen responden," kata Affan, Senin (27/3/2023) dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu, faktor lain yang juga dipertimbangkan publik secara signifikan dalam menentukan pilihan capres ialah rekam jejak, yakni sebesar 18,2 persen.

Kemudian sebanyak 10,9 persen publik menyatakan faktor-faktor primordial seperti agama dan latar belakang suku bangsa yang jadi pertimbangan memilih capres.

Soal perilaku sosiologis kultural, maka hasil survei ditemukan mayoritas masyarakat atau 89,7 persen responden lebih pilih calon presiden atau capres mengusung nilai toleransi, enggan memilih capres yang memainkan politik identitas.

Hasilnya 4,7 persen responden pilih capres yang bawa tema politik Identitas.

Sementara sebanyak 5,6 tidak menjawab.

"Berkorelasi secara politik. Perilaku sosiologis kultural akhirnya berkorelasi pada perilaku pemilih ketika di dalam urusan pemilihan politik," lanjutnya.

Dalam riset ini juga, publik lebih dominan memilih partai politik yang secara ideologis memperjuangkan nilai-nilai inklusif.

Hal ini memiliki hubungan kuat dengan tingkat elektabilitas Partai Golkar.

"Sebanyak 22,3 persen responden memilih Partai Golkar. Untuk PDI Perjuangan tingkat 15,8 persen , Gerindra 14,7 persen, selebihnya kurang dari 10 persen," ungkap dia.

Dari hasil penelitian itu jadi alasan TBRC masukan lima tokoh yang punya kans besar untuk maju sebagai capres yang diusung.

Hasilnya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menempati posisi pertama dengan tingkat keterpilihan sebesar 34,6 persen.

Disusul Prabowo Subianto 28,2 persen, Anies Baswedan 7,6 persen, Ganjar Pranowo 7,2 persen, Puan Maharani 6,8 persen, dan tidak memilih sebanyak 15,6 persen.

Direktur Eksekutif, Research Center for Forensic Accounting (Rcfra) Banten, Bambang Arianto mengatakan Airlangga Hartarto berkinerja bagus dalam hal penguatan fundamental ekonomi. 

"Saat pandemi, beliau gulirkan berbagai program stimulus agar ekonomi nasional kembali pulih. Misalnya kartu prakerja, bantuan untuk UMKM sehingga stimulus jelas mendongrak ekonomi rakyat yang terdampak pandemi," ujar Bambang.

Bambang menjelaskan Presiden Jokowi juga mempercayai Airlangga Hartarto yang mampu bangkitkan ekonomi dan melewati krisis ekonomi, saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia lalu.

Ia juga menilai elektabilitas Partai Golkar makin moncer saat dipegang Airlangga Hartarto yang kongkrit ciptakan kebijakan ekonomi berbasis rakyat.

Survei Timur Barat Research Center (TBRC) dilakukan periode 7-21 Maret 2023.

Survei digelar di 33 provinsi yang melibatkan 2280 responden yang sudah memiliki hak pilih atau sudah berusia 17 tahun.

Survei ini miliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error kurang lebih 2,01 persen.

(TribunBekasi.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved