Polisi Tertabrak Kereta
Berikut Kronologi Kasus Tewasnya AKBP Buddy Tertabrak Kereta, Keluarga Tetap tak Percaya Bunuh Diri
Berikut kronologi kasus tewasnya AKBP Buddy Tertabrak Kereta di Jatinegara, namun keluarga tetap tak percaya korban bunuh diri, ini alasannya
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Lilis Setyaningsih
TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Perkara tewasnya Kasat Res Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Buddy Alfrits Towoliu, pihak Kepolisian masih terus melakukan pemeriksaan atau penyelidikan lebih lanjut.
Namun, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leonardus Harapantua Simarmata mengatakan, kini pihaknya sudah mendapatkan kronologi secara detail terkait perkara tersebut.
Dijelaskan Leonardus berdasarkan keterangan saksi atas nama Jhonaedi Towoliu selaku sepupu korban, Buddy berangkat kerja ke Polres Metro Jakarta Timur dengan Jhonaedi dari huniannya, dan tiba sekira pukul 05.45 WIB.
Mereka diketahui berangkat menuju Polres Metro Jakarta Timur menggunakan kendaraan roda empat atau mobil yang disiapkan istri Buddy.
"Korban dan saksi langsung masuk ke ruangan Kasat Res Narkoba, korban langsung sarapan pagi yang sudah disiapkan sang istri, selanjutnya minum obat dari dokter, karena korban pasca operasi batu empedu," kata Leonardus saat Press Conference di Mapolres Metro Jakarta Timur, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, Senin (1/5/2023).
Lanjutnya, korban diketahui sempat berganti pakaian baju kemeja berwarna putih, dan bergegas beristirahat tidur di ruangannya.
Rupanya, korban tidak kunjung tidur, justru membuka baju, dan menggantikan serupa kaos ditambah dengan mengenakan jaket hitam.
"Sekira pukul 09.11 WIB, korban seorang diri turun menggunakan lift dari lantai empat menuju pintu keluar Polres Metro Jakarta Timur berjalan kaki hingga menyebrang jalan raya depan Polres," imbuhnya.
Baca juga: Polisi: Dugaan Tewasnya Kasat Res Narkoba Tertabrak Kereta Karena Bunuh Diri, Masinis jadi Saksi
Berdasarkan rekaman CCTV, korban nampak melintas terlebih dahulu ke arah Matraman, namun seketika berbalik arah menuju ke Jatinegara.
Memasuki pukul 09.21 WIB, korban nampak melintas di kawasan stasiun Jatinegara, dan hal ini juga terekam kamera CCTV di sekitar lokasi.
Usai itu, berdasarkan keterangan saksi seorang masinis dan asisten masinis Kereta Api Tegal Bahari jurusan Pasar Senen - Tegal, kereta melintas memasuki stasiun dengan kecepatan 27 Km/jam, dan jarak 300 meter.
"Saksi melihat korban sendirian berdiri di bagian dalam pembatas area rel dengan Jalan Raya Bekasi Timur, lalu seketika berjalan ke rel jalur tiga atau tempat TKP, dan selanjutnya tertabrak kereta hingga meninggal dunia sekira pukul 09.31 WIB," tutur Leonardus.
Janggal
Sebelumnya, pihak keluarga korban berbeda pendapat dengan penjelasan dari pihak Kepolisian.
Cyprus A selaku paman korban mengatakan, terdapat hal janggal yang perlu diselidiki lebih lanjut terkait kasus tersebut.
Terkait kronologi yang didapat keluarga sebelum ditemukan tewas, Buddy sempat menerima telfon dari seseorang, dan diduga menjadi titik kecurigaan pihak keluarga.
"Kita mau minta Kepolisian itu mengusut tuntas, karena usai yang orang nelpon itu setelah itu satu jam meninggal, kita dugaan ada yang bisa jadi suntik," kata Cyprus saat ditemui awak media di Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Sabtu (29/4).
Sebab, awal pertama kali pamit bekerja berangkat ke kantor Polres Metro Jakarta Timur, Buddy dikatakan Cyprus dalam kondisi sehat.
Sesampainya di ruangan kerja, Buddy langsung menerima telepon dari seseorang, dan sontak membuat perwira menengah tersebut pergi meninggalkan ruangan kerja.
"Dia (Buddy) tidak bawa kendaraan sendiri tapi dia naik grabcar atau go-jek, tiba - tiba di tempat yang dituju langsung dapat kabar meninggal," jelasnya.
Baca juga: Breaking News: Kasat Res Narkoba Polres Metro Jakarta Timur Tewas Tertabrak Kereta di Jatinegara
Baca juga: Barang Hilang dan Tertinggal di Kereta, KAI Sediakan Sistem Lost and Found untuk Pengguna Jasa
Ketidak terimaan atas dugaan bunuh diri itu ditambah Cyprus, karena Buddy merupakan sosok yang taat ibadah di agamanya.
Hal itu terbukti, pada Minggu (30/4), direncanakan akan digelar Paskah, dan Buddy dipercayai keluarga untuk mengatur semuanya.
"Yang paling mengagetkan keluarga besar itu, besok akan paskah, dan dia yang mengatur semua acara, jadi semua keluarga itu pada kaget sehingga paskah besok itu jadi batal," lugasnya.
Selain itu, Buddy juga tidak memiliki riwayat gangguan jiwa, bahkan permasalahan ekonomi.
Tentu berdasarkan hal itu, pihak keluarga jadi semakin yakin kalau Buddy tewas bukan karena bunuh diri.
"Istrinya pengusaha, kalau untuk kendala ekonomi tidak mungkin, anaknya satu saat ini di Akademi Kepolisian (AKPOL), dia (Buddy) juga tidak ada riwayat gangguan jiwa," ujarnya. m37
Puslabfor Polri: Tidak Ada Kandungan Zat Berbahaya di Tubuh AKBP Buddy Alfrits Towoliu |
![]() |
---|
Polisi Beberkan Rekaman CCTV dan Periksa 7 Saksi Kronologi Tewasnya AKBP Buddy Tertabrak Kereta |
![]() |
---|
Polisi: Dugaan Tewasnya Kasat Res Narkoba Tertabrak Kereta Karena Bunuh Diri, Masinis jadi Saksi |
![]() |
---|
AKBP Buddy Alfrits Towoliu baru Lakukan Operasi Empedu Dua Pekan Lalu saat Baru Menjabat |
![]() |
---|
Kronologi Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur Ditemukan Tewas di Jatinegara, Bunuh Diri? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.