Penembakan Kantor MUI

Kriminolog UGM Imbau Polisi Telusuri Siapa Pemasok Senjata Api Pelaku Penembakan di Kantor MUI

Soeprapto pun mengatakan, pelaku penembakan di Kantor MUI harus segera dicek kondisi kejiwaannya.

Penulis: Nurmahadi | Editor: Dedy
istimewa
Jenazah pelaku penembakan di Kantor MUI tiba di RS Polri Kramat Jati, Selasa (2/5/2023). 

"Lebih jelasnya, bapak cek lagi menurut hukum agama, Qur'an dan Hadist, bapak punya wewenang penuh untuk menyalahkan atau menolak, bapak ketua seandainya Rasul datang kepada saya secara bertamu yaitu menampakkan wujudnya pasti saya tolak," ucapnya. 

"Saya tidak sanggup di 2003 saya sadar saya adalah orang yang diutus, kalau saya bisa menemui Rasul pasti saya kembalikan dan seandainya Tuhan mengutus wakil Nabi bisa lebih dan satu saya tidak kerja nanti Tuhan mengutus lagi, sedangkan saya diancam oleh firman Tuhan yang katanya akan dipotong seorang lidah hamba bilamana menyembunyikan kemampuannya. Jadi saya tidak punya pilihan selain kerja," lanjutnya.

Di akhir paragrafnya, M juga meminta agar Ketua MUI mengindahkan permohonannya.

"Tolong pak jangan sembunyikan kemampuan saya, ummat sangat membutuhkannya. Bapak ketua saya, mohon perkenankan saya menghadap bapak saya ingin bicara secara langsung dan mendengar jawaban bapak secara langsung, kalau bapak mengindahkan harapan saya berarti bapak mengindahkan harapan Rasul/ Nabi Muhammad SAW," tutur dia.

"Sekali lagi saya mohon kepada Bapak jangan kecewakan Rasul, mari kita persatukan dunia ini supaya Rasul merasa senang melihat ummatnya bersatu," ucap dia.

Sementara itu, saat ditanya soal keabsahan surat itu, Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Hukum dan HAM, Ikhsan Abdullah mengatakan jika surat tersebut benar diantar langsung oleh pelaku kepada MUI. 

"Dalam surat-surat yang terdahulu, iya dia mengaku sebagai wakil Nabi. Yang kami terima itu ada tiga surat. Diantar langsung," ujar Ikhsan saat ditemui di halaman MUI, Jalan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa. 

Ikhsan berujar, pelaku terakhir mengirim surat pada 22 Juli 2022. Kendati begitu, tidak ada tujuan spesifik dari pelaku. Ia hanya meminta untuk bisa bertemu dengan Ketua MUI. 

"Pertama, pelaku minat ketemu dan surat itu kami sedang bahas di komisi pengkajian. Surat kedua nadanya mengancam karena kami lembaga keagamaan kami merasa tidak perlu (melapor)," jelasnya.

"Dia hanya mengatakan ingin ketemu tidak eksplisit untuk apa," tandasnya. 

(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nurma Hadi/m41/Nuriyatul Hikmah/m40)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Sumber: Wartakota
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved