Berita Karawang

Fenomena El Nino, Lima Kecamatan di Karawang Berpotensi Alami Kekeringan

Kepala BPBD Karawang, Mahpudin mengatakan bahwa dari prediksi BMKG fenomena El Nino akan berlangsung cukup lama, mulai Juli hingga Oktober 2023.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
Warga Kampung Cibenda, Dusun Simargalih III, Desa Parungmulya, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang alami kekeringan pada Selasa (20/6/2023). 

TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG — Menghadapi fenomena El Nino, sebanyak lima kecamatan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat berpotensi mengalami kekeringan.

Hal itu berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang.

Kepala BPBD Karawang, Mahpudin mengatakan bahwa, dari prediksi BMKG fenomena El Nino akan berlangsung cukup lama, mulai Juli hingga Oktober 2023.

Kondisi itu tentu akan berpotensi terjadi kekeringan di sejumlah daerah termasuk Karawang.

"Dari data kami dan memang daerah biasa terjadi kekeringan ialah ada lima kecamatan," kata Mahpudin pada Selasa (20/6/2023).

Baca juga: Kontrakan Penampungan Pendonor Ginjal Ilegal Jaringan Internasional Kerap Berganti Penghuni

Baca juga: BREAKING NEWS: Kontrakan Penampungan Penjualan Ginjal Jaringan Internasional Digrebek Polisi

Lima kecamatan itu ialah Tegalwaru, Telukjambe Barat, Ciampel, Pangkalan dan Pakisjaya.

Menurut Mahpudin, di Tegalwaru kekeringan terjadi di Desa Kutalanggeng dan Cintalanggeng.

Lalu, Kecamatan Pangkalan di Desa Jatilaksana, Kecamatan Telukjambe Barat di Desa Wanajaya dan Wanakerta.

Kemudian Kecamatan Ciampel di Desa Parungmulya dan Kecamatan Pakisjaya di Desa Pakisjaya.

"Untuk sekarang yang sudah mulai alami kekeringan itu di Desa Parungmulya," jelas dia.

Baca juga: Bupati Purwakarta Anne Komitmen Turunkan Angka Stunting

Baca juga: Kapolda Yakini Ada Tindak Pidana Kebocoran Dokumen KPK saat Lidik ESDM, Kasusnya Naik ke Penyidikan

Ia menambahkan, di Desa Parungmulya kekeringan terjadi di Kp Cibenda, Dusun Simargalih III.

Ada sekitar 350 KK dengan 1.200 jiwa terdampak akibat kekeringan tersebut.

Pihaknya juga telah mendatangi lokasi dan mengirimkan air bersih sebanyak delapan tanki dengan kapasitas 3.000 liter.

"Kita terus lakukan monitoring dan terus meninjau ke lokasi tersebut. Juga termasuk daerah lain yang berpotensi kekeringan," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved