Info Pemilu

Sejarawan Sebut Keinginan Prabowo Subianto Pindahkan Makam Pangeran Diponegoro Dinilai Tidak Berguna

Sejarawan UNAS, Andi Achdian sebut keinginan Prabowo Subianto memindahkan makam Pangeran Diponegoro bisa merusak cagar budaya.

|
Editor: Panji Baskhara
Kompas.com/Andreas Lukas Altobeli
Sejarawan UNAS, Andi Achdian sebut keinginan Prabowo Subianto memindahkan makam Pangeran Diponegoro bisa merusak cagar budaya. Foto: Prabowo Subianto. 

TRIBUNBEKASI.COM - Pernyataan Menteri Pertahanan (Menhan) RI sekaligus bakal calon presiden (Bacapres) 2024 dari Partai Gerindra Prabowo Subianto jadi sorotan publik.

Pasalnya, Prabowo Subianto mewacanakan memindahkan makam Pangeran Diponegoro dari Kota Makassar ke Daerah Istimewa (D.I) Yogyakarta.

Hal tersebut disampaikan Prabowo Subianto saat menghadiri Forum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/7/2023).

Pernyataan Prabowo Subianto tersebut membuat Sejarawan UNAS, Andi Achdian angkat bicara.

Ia menilai wacana Prabowo Subianto tersebut bisa merusak cagar budaya.

Terlebih, dia menyebut alasan yang digunakan oleh Prabowo Subianto tidak memiliki basis yang kuat.

"Itu akan merusak cagar budaya, itu struktur cagar budaya. Itu sudah ditetapkan cagar budaya."

"Kalau status cagar budaya itu dilindungi, dikembangkan, kalau dipindahkan kan merusak" ujar Andi, Jumat (14/7/2023).

Andi mengungkap, tindakan Prabowo Subianto memindahkan makam Pangeran Diponegoro ke pulau Jawa hanya sekedar untuk romantisme belaka.

"Seorang individu bisa begitu bisa punya romantisme sejarah, tapi kenyataan seperti sekarang warisan sejarah cagar budaya ya dipelihara dan dikembangkan,” ujarnya.

Terkait hal itu, Andi sarankan Prabowo Subianto untuk lebih mengembangkan potensi makam Pangeran Diponegoro yang berlokasi di Makassar.

Ia mengakui, ada berbagai potensi yang belum dioptimalkan.

“Artinya sekitar situ ada pemanfaatan lebih ada pengembangan, ada museum, ada program-program yang bisa mendukung arti sejarahnya gitu yah, makam Pangeran Diponegoro itu, jadi ada pusat pembelajaran,” ujarnya Andi.

"Lebih baik seperti itu, dibanding romantisme dikembalikan ke Jawa, apasih gunanya?"

"Buat generasi sekarang gak ada gunanya seperti itu" ujarnya menambahkan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved