Berita Daerah

Pamit Melepas Jabatannya Sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Menangis di Hadapan Warga

Ganjar Pranowo menangis di depan warga Jawa Tengah, di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang, Selasa (5/9/2023).

Editor: Panji Baskhara
Instagram @ganjar_pranowo
Ganjar Pranowo menangis di depan warga Jawa Tengah, di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang, Selasa (5/9/2023). Foto: Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo 

TRIBUNBEKASI.COM - Ganjar Pranowo menangis di depan warga Jawa Tengah, di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang, Selasa (5/9/2023).

Air mata Ganjar Pranowo tidak tertahan saat melepas jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah dalam perhelatan pesta rakyat.

Seusai memberikan pidato terakhirnya sebagai Gubernur Jawa Tengah, ditampilkan sebuah tayangan video tentang testimoni.

Baik itu dari sang istri Siti Atikoh Suprianti, anak semata wayangnya Muhammad Zinedine Alam Ganjar dan rakyat Jawa Tengah dari berbagai kalangan.

Baca juga: Ketua Umum Hanura Buka Suara Soal Peluang Demokrat Dukung Ganjar Pranowo Usai Move On dari Anies

Baca juga: SBY Ungkap Demokrat Segera Umumkan Arah Koalisi Baru, Dukung Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo? 

Baca juga: Megawati Soekarnoputri Bertemu Para Ketum Parpol Pendukung Ganjar Pranowo Bahas Kriteria Cawapres

Dalam video itu memuat sejumlah pendapat mengenai Ganjar Pranowo.

Mulai dari kalangan ASN Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, sopir pribadi, penyapu jalan, tukang kebun rumah dinas Puri Gedeh yang selama 10 tahun bekerja bersama Ganjar Pranowo, bukan untuk Ganjar Pranowo.

Mereka semua menyampaikan pandangannya tentang sosok Ganjar Pranowo, baik sebagai seorang suami, ayah, keluarga, sahabat, teman, atasan dan seorang Gubernur Jawa Tengah yang selalu bersahaja, jujur dan adil kepada sesama tanpa pandang bulu.

Seusai menyaksikan video tersebut, air mata pria berambut putih berusia 54 tahun itu pun mengalir di hadapan ribuan rakyat Jawa Tengah yang hadir pada Selasa sore itu.

Ganjar Pranowo tampak terharu, bangga sekaligus sedih dalam kesempatan itu.

Dia pun mengelap air matanya selama beberapa detik, diiringi riuh tepuk tangan dari seluruh rakyat Jawa Tengah.

Beberapa warga yang hadir juga tampak terharu dan ikut menangis, melihat pemimpin yang sangat mereka cintai itu menangis.

Ketua Umum Hanura Buka Suara Soal Peluang Demokrat Dukung Ganjar Pranowo Usai Move On dari Anies

Partai Demokrat kini tengah memilih bakal bergabung ke mana setelah bercerai dengan gerbong Koalisi Perubahan yang meliputi Partai Nasdem, PKB, dan PKS.

Apakah Partai Demokrat akan mendukung bakal capres Ganjar Pranowo ataukah Prabowo Subianto?

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) buka suara soal peluang Partai Demokrat yang berlambang bintang mercy itu untuk bergabung mendukung bakal capres Ganjar Pranowo.

"Mungkin-mungkin saja semuanya, semua ini kan masih mungkin, ya kan," ucap OSO di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Senin (4/9/2023).

OSO mengatakan partai lain juga berpeluang masuk ke koalisi pendukung Ganjar.

Namun, dia meminta caranya harus tetap yang santun.

"Jadi bangsa kita ini bangsa yang berada, bangsa kita ini bangsa yang santun, sejarahnya kan begitu, dan ini jangan dikoyak-koyak oleh orang-orang yang tidak santun," jelas dia.

"Saya enggak bisa berandai-andai dengan partai lain ya, tapi kalo mau bergabung ya segera aja nggakpapa," sambungnya.

Menurutnya, bakal ada partai lain yang hendak masuk ke koalisi Ganjar.

Tetapi partai tersebut harus datang secara langsung jika ingin gabung ke koalisi.

"Soalnya itu yang sudah nelepon-nelepon gitu, tapi kan ini baru nelepon, kalo datang dengan sikap seperti temen-temen saya ini, ketua-ketua partai ini, ini punya sikap begitu. Jadi yang punya sikap itulah nanti yang dinilai oleh rakyat," tutup dia.

PPP bantah isu bakal tinggalkan koalisi PDIP

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan tegas membantah bakal mencabut dukungan dari koalisi PDI Perjuangan (PDIP) untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden 2024. 

Hal tersebut diungkapkan Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono usai rapat konsolidasi dengan para ketum parpol pengusung Ganjar Pranowo di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (4/9/2023).

Adapun dukungan PPP sudah sesuai dengan konstitusi partai sebagaimana diputuskan dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) di Yogyakarta sebelumnya.

"Konstitusi partai itu sudah memutuskan pada rapimnas kelima di Yogyakarta bahwa PPP mengusung mendukung Pak Ganjar sebagai calon presiden tahun 2024 dan mengikatkan diri dalam satu kerja sama politik dengan PDIP Perjuangan," ujar Mardiono.

Pihaknya, kata dia, merupakan partai yang taat asas atas keputusan partai. Karena itu, partai sulit untuk mengubah dukungan politik di Pilpres 2024. 

Apalagi, dukungan politik tersebut telah disepakati tidak hanya dengan PDIP, tetap juga Hanura dan Perindo.

"Saya sampaikan, bahwa PPP itu usianya sudah 50 tahun dan sejak didirikannya PPP selalu taat asas terhadap konstitusi partai. Jadi PPP prinsipnya adalah tetap istikamah pada keputusan konstitusi partai," jelas dia.

Meskipun demikian, Mardiono mengatakan keputusan rapimnas tidak haram untuk diubah.

Namun, perubahan tersebut melalui mekanisme panjang, dan tidak bisa mendadak dan sepihak.

"Apakah rapimnas itu diharamkan untuk berubah? Boleh, tetapi ada mekanismenya, mekanismenya apa? setidaknya ada Rapimnas lagi atau setingkat di atasnya seperti mukernas, (musyawarah kerja nasional) dan itu harus pula keputusan yang diambil secara kolektif (bersama)," tutup dia.

(TribunBekasi.com/Wartakotalive.com/Yolanda Putri Dewanti/M27)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved