Info Pemilu

Kekeringan, Warga Desa Butoh Terima Bantuan Air Bersih dan Pembangunan Sumur Bor dari Relawan Ganjar

Relawan pendukung Ganjar Pranowo beri bantuan dengan mendistribusikan air bersih hingga pembangunan sumur bor untuk warga Desa Butoh, Bojonegoro.

Editor: Panji Baskhara
Istimewa
Ilustrasi: Relawan pendukung Ganjar Pranowo beri bantuan dengan mendistribusikan air bersih hingga pembangunan sumur bor untuk warga Desa Butoh, Bojonegoro. 

TRIBUNBEKASI.COM - Warga di Desa Butoh, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur telah lama alami permasalahan air, khususnya pada musim kemarau.

Akibat kesulitan air ini, warga desa terpaksa harus pergi cukup jauh untuk mengambil air di wilayah lain.

Sementara sebagian lainnya terpaksa harus mengeluarkan uang lebih untuk sekadar membeli air bersih.

Permasalahan ini yang melatarbelakangi para relawan pendukung Ganjar, Kyai Muda Jatim untuk melakukan kegiatan kemanusiaan berupa pembangunan sumur bor dan pemberian air bersih gratis untuk warga di Desa Butoh.

Baca juga: TGS Ganjar Edukasi Warga Soal Tinjauan Psikologis dan Medis dalam Ibadah Puasa Senin dan Kamis

Baca juga: Sejumlah Santri Pendukung Ganjar Pranowo Bangun Poskamling Merah Putih untuk Warga Dusun Bontobila

Baca juga: Ganjar Pranowo Dorong PAPDESI Buat Posko Pendampingan Gingga Kerjasama dengan Aparat Penegak Hukum

Salah satu warga Desa Butoh, Yadiman mengaku sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan relawan pendukung Ganjar Pranowo ini.

"Saya banyak berterima kasih atas bantuannya Kyai Muda Jawa Timur dari air bersih dan sumur bor. Semoga dengan bantuan ini nanti akan memberikan manfaat positif kepada masyarakat di sini," katanya.

Dengan air mengalir dari sumur ini, diharap sekitar 400 keluarga di Desa Butoh bisa memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.

Mulai dari konsumsi, sanitasi, hingga keperluan minum ternak.

Yadiman juga membenarkan perihal permasalahan air yang membelenggu warganya.

Dia menceritakan, tiap musim kemarau tiba, warganya sangat kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih.

Banyak warganya terpaksa harus membeli air setiap hari.

"Di sini setiap tahunnya itu pasti terjadi kemarau. Itu terjadi setiap tahun mulai bulan 6 hingga bulan 10. Sehingga masyarakat di sini sangat perlu sekali bantuan air bersih," jelas Yadiman.

"Di sini sering saat kita pulang dari sawah, enggak ada air, langsung kami pesan pada orang yang biasa jual air. Tiap-tiap jerigennya itu lima ribu (Rupiah)," tambahnya.

Dia pun berharap agar perhatian relawan bisa terus diberikan kepada warganya.

Yadiman ingin agar bantuan air bersih gratis bisa datang secara berkala di desanya.

"Saya berharap sekali bantuan ini berkelanjutan. Dengan adanya sumur bor ini semoga keluar air bersih yang melimpah, sehingga mencukupi (kebutuhan air) masyarakat Butoh ini," harapnya.

Mahfud MD dan Khofifah dan Said Aqil Diusulkan Jadi Cawapres untuk Ganjar Pranowo

Bacapres Ganjar Pranowo, mengaku mendapat usulan nama bacawapres pendampinginya untuk Pilpres 2024.

Masukan untuk Ganjar Pranowo tersebut berasal dari ulama Nahdlatul Ulama (PBNU) wilayah Tangerang Raya, Banten.

Adapun nama yang diusulkan ialah Menko Polhukam Mahfud MD, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hingga eks Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj.

Awalnya Ganjar ditanya wartawan terkait dengan usulan nama dari ulama Banten. Ganjar menyatakan ada.

"Ada masukannya Pak dari para ulama, misalkan untuk memilih pasangan yang mendampingi Pak Ganjar?" tanya wartawan ke Ganjar Pranowo seusai silaturahmi sekaligus diskusi dengan para kiai dan tokoh lintas agama se-Tangerang Raya di Ponpes Roudlotussalaam, Cimone, Tangerang, Banten, Minggu (24/9/2023).

"Oh Iya. Kalau ini ulamanya ini sebagian besar NU ya. 'Pak Ganjar, wakilnya dari NU dong'. Kira-kira begitu," jawabnya Ganjar Pranowo, sembari menirukan usulan nama dari ulama tersebut.

Ketika ditanya nama Mahfud MD diusulkan atau tidak oleh ulama tersebut.

Ganjar Pranowo menjawab bahwa banyak tokoh diusulkan.

"Tadi ada nama Pak Mahfud disebut, Mba Khofifiah, nama Pak Kiai Said Aqil, kalau dari versi beliau (ulama NU Tangerang Raya)," ucap Ganjar Pranowo.

Menurut Ganjar Pranowo, Mahfud MD, Khofifah hingga Said Aqil bisa saja menjadi bacawapresnya.

Sebab, semua orang masih mempunyai peluang yang sama.

Terlebih, mereka semua merupakan tokoh-tokoh yang bagus dan berkualitas.

"Saya kira (mereka Mahfud, Khofifah, Said Aqil), tokoh-tokoh hebat semuanya," ucap Ganjar Pranowo.

Selain itu, Ganjar Pranowo menegaskan bahwa penentuan bacawapresnya dilakukan secara bersama-sama antaranya dirinya dan para partai pendukung.

Ganjar Pranowo menyatakan masukan dari semua kalangan, baik itu ulama, tokoh dan masyarakat lainnya akan jadi pertimbangan dalam penentuan bacawapresnya.

"Oh iya bareng-bareng, saya pasti dilibatkan, tidak mungkin tidak, smua partai juga yang mengusung kami dilibatkan," tutur Ganjar Pranowo.

Bakal Memperhatikan Kesejahteraan Guru Ngaji

Bacapres Ganjar Pranowo melakukan silaturahmi sekaligus diskusi dengan para kiai dan tokoh lintas agama se-Tangerang Raya di Ponpes Roudlotussalaam, Cimone, Tangerang, Banten, Minggu (24/9/2023).

Di kesempatan itu, Ganjar Pranowo berbincang salah satunya tentang komitmennya dalam memperhatikan kesejahteraan dibidang keagamaan, khususnya guru agama, seperti yang dilakukannya di Jawa Tengah, ketika menjabat gubernur dua periode.

Di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan perhatian khusus kepada para guru agama.

Bantuan ini diberikan kepada guru agama dari lima agama yang berbeda, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu hingga Buddha.

Menurut Ganjar Pranowo, guru agama berperan penting dalam mendidik generasi muda demi kemajuan Indonesia.

"Semua cerita tentang kesejahteraan, tentang dunia pendidikan keagamaan wabil khusus ponpes mendapatkan perhatian."

"Saya kasih contoh ketika di Jawa Tengah, kita bantu para guru agama, karena sebagian besar muslim, mungkin guru agamanya lebih banyak, guru agama lain tidak boleh kita tinggalkan. Itu contoh-contoh yang paling konkret," kata Ganjar usai kegiatan.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dibawah kepemimpinan Ganjar Pranowo, pada tahun 2023 telah kucurkan anggaran sebesar Rp 277 miliar untuk memberikan insentif kepada 230.830 guru agama.

Jumlah guru agama yang terima insentif pada 2023 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 211.455 orang pada 2022.

Ganjar Pranowo juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) RI untuk memastikan data guru keagamaan yang menerima insentif valid.

Selain itu, Ganjar Pranowo juga mendorong kemandirian di pondok pesantren dengan memfasilitasi pelatihan keterampilan untuk peningkatan produktifitas.

"Belum lagi yang produktif, di ponpes mereka punya sekolah vokasi, ekonomi pesantren dikembangkan," tegasnya.

Libatkan Tokoh Agama Dalam Pengambilan Keputusan

Ganjar Pranowo juga menyatakan komitmennya untuk melibatkan tokoh agama dalam setiap pengambilan keputusaan ketika nanti menjadi Presiden 2024, seperti yang dilakukannya ketika jadi gubernur Jawa Tengah.

"Saya kira perlu dalam setiap perencanaan mereka (tokoh agama) perlu dilibatkan, sehingga partisipasi yang merepresentasikan kelompok-kelompok itu kelak kemudian bisa ikut, serta berkontribusi untuk memberikan masukan dalam pengambilan keputusan, itu penting," tutur Ganjar Pranowo.

Kedatangan Ganjar Pranowo disambut tokoh agama, Elang Mangkubumi atau akrab disapa Abah Elang.

Dalam acara ini, hadir diantaranya pengasuh Ponpes Roudlotussalaam, Cimone, KH. Abdul Mu'thi, pengasuh Ponpes Miftahul Huda, KH. Hasan Basri, Ketua MUI Kota Tangerang, KH. Ahmad Baijuri Khotib, sekaligus Pengasuh Ponpes, Assa'adah, KH Syahru Wardi, KH Mahmudin Abdullah, KH Abdullah Tholib.

Lalu, tokoh agama Budha, Romo Ruby, Tokoh agama Hindu, GST Artha, tokoh agama Tao, Jhoni Tan, Tokoh agama Khonghucu, Herman Suhanda, Tokoh agama Kristen, PDT Ronny Samantimbang dan tokoh lainnya.

(TribunBekasi.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved