Berita Nasional

Soroti Impor Pangan RI yang Bisa Tembus Rp 300 Triliun, Megawati Kutip Pernyataan Ir Soekarno

Megawati Soekarnoputri menyebut persoalan pangan tersebut, tidak bisa hanya dijawab secara teknokratis. 

Warta Kota /Alfian Firmansyah
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato terkait kedaulatan pangan dalam rakernas IV PDIP di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2023). 

TRIBUNBEKASI.COM — Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyoroti persoalan impor pangan dalam pidatonya di Rapat Kerja Nasional atau Rakernas IV PDIP di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2023).

Semula Megawati Soekarnoputri menyoroti ketergantungan Indonesia terhadap impor pangan.

Megawati Soekarnoputri bahkan menyebut karena ketergantungan tersebut, Indonesia  bisa melakukan impor pangan hingga mencapai senilai Rp 300 triliun per tahun di tahun-tahun mendatang.

"Konsumsi gandum diperkirakan akan meningkat jadi 50 persen di tahun 2030, ketergantungan terhadap suplai pangan dunia juga nampak pada impor pangan yang mencapai lebih dari Rp 300 triliun per tahun," ucap Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya di Rakernas IV PDIP di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2023).

Megawati Soekarnoputri menyebut persoalan pangan tersebut, tidak bisa hanya dijawab secara teknokratis. 

Baca juga: Pemkab Bekasi Tetapkan Masa Transisi Bencana Kekeringan, Krisis Air Bersih Tetap Ditangani

Baca juga: Polisi Tangkap Dua Bandar Togel Online di Karawang, Satu Pelaku Perempuan dan Residivis

Lebih lanjut Megawati Soekarnoputri menegaskan semestinya pemerintah Indonesia harus punya komitmen untuk berdiri sendiri di bidang pangan.

"Sebab masalah pangan sangat erat dengan aspek ideologis tentang keberpihakan, tentang komitmen Indonesia untuk berdiri di atas kaki sendiri di bidang pangan, dan tentang petani sebagai orientasi kebijakan terpenting," tutur Megawati Soekarnoputri

Selain itu, Megawati Soekarnoputri lantas mengutip pernyataan Presiden Soekarno perihal  pangan. 

Menurutnya, apa yang disampaikan Soekarno bisa menjadi bahan introspeksi nantinya. 

"Apa yang disampaikan Bung Karno bahwa 'Dari lidah dan perut rakyat Indonesia tidak boleh terjajah oleh makanan impor', bisa mejadi bahan autokritik atas fraksis ideologi di bidang pangan," kata Megawati Soekarnoputri. 

Baca juga: Cari Dua Terlapor Kasus Gratifikasi, Kejari Kabupaten Bekasi Lapor ke Adhyaksa Monitoring Center

Baca juga: Cek Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Jumat Ini, Merosot Lagi Jadi Rp 1.053.000 Per Gram

Tak hanya itu, Megawati Soekarnoputri juga mengungkit soal topik yang pernah ia bawakan saat ulang tahun PDIP beberapa waktu lalu. 

Dia mengungkit soal tagline fakir miskin dan anak-anak terlantas harus dipelihara negara.

"Itu adalah ucapan Undang-Undang Dasar 1945. Saya mengatakan mungkin kalau ada yang tidak setuju, berarti tidak setuju pada kata-kata di dalam Undang-Undang Dasar 1945, perspektif indeologis inilah yang harus kembali dibumikan ke dalam prakteknya," imbuhnya. 

Diketahui, hadir dalam rakernas IV PDIP diantaranya Kepala Bulog Budi Waseso, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Komisaris Pertamina Basuki Tjahaja Purnama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sekaligus Ketua Bappilu PPP,  Sandiaga Uno.

Nampak pula Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Trenggono, MenPAN-RB Abdullah Azwar Anas.

Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Ketum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, Sekjen Hanura Kodrat Shah, Ketum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo. (Wartakotalive.com/Alfian Firmansyah)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved