Berita Karawang
Warga Keluhkan Sungai Cibeet Karawang Menghitam dan Bau Menyengat
Kondisi air Cibeet saat ini, jelas tidak mungkin bisa dimanfaatkan warga untuk kebutuhan mandi, cuci, kakus (MCK).
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ichwan Chasani
TRIBUNBEKASI.COM, KARAWANG — Warga mengeluhkan Sungai Cibeet, Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang menghitam dan bau menyengat.
Sebab, Sungai Cibeet menjadi sumber air puluhan ribu warga Desa Wanajaya, Wanakerta dan Mekarmulya.
Pjs Kades Wanakerta, Suherman mengungkapkan kondisi air Cibeet saat ini, jelas tidak mungkin bisa dimanfaatkan warga untuk kebutuhan mandi, cuci, kakus (MCK).
"Air berwarna hitam pekat dan mengeluarkan bau menyengat, diduga tercemar limbah perusahaan," kata Suherman, pada Senin (16/10/2023).
Semestinya kata Suherman, di saat musim kemarau, di saat warga kesulitan air bersih, bisa memanfaatkan air Cibeet untuk keperluan sehari hari seperti mandi dan cuci.
Baca juga: Diperiksa KPK Terkait Korupsi Pembangunan Gereja di Papua, Sirajuddin Mahmud: Tak Ada yang Ditutupi
Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: PT Eigerindo Multi Produk Industri Cari Asset & Inventory Auditor
Tapi dengan kondisi air yang seperti ini, jelas tidak mungkin warga memanfaatkannya
"Kebetulan pada saat ini, kami bersama Danposmil, Dansub 03 CH bersama warga, melihat langsung keberadaan air sungai Cibeet. Kami akan melakukan koordinasi dengan atasan kita masing masing, dan tentunya koordinasi dengan dinas terkait untuk langkah-langkah selanjutnya," jelasnya.
Salah seorang warga yang tinggal di tepian Sungai Cibeet, Iis, 50 tahun, juga merasakan kesulitan setelah air Sungai Cibeet menghitam dan mengeluarkan bau.
"Ya, air Sungai Cibeet saat ini, tidak bisa digunakan untuk kebutuhan sehari hari, seperti mandi dan mencuci," kata Iis.
Selain air warna hitam dan bau, lanjut dia, kalau digunakan untuk mandi, habis mandi badan malah gatal gatal.
Baca juga: Cuaca Panas, Hutan di Gunung Cengkik Karawang Alami Kebakaran
Baca juga: Suami Zaskia Gotik, Sirajudin Machmud, Dipanggil Penyidik KPK Terkait Korupsi Gereja di Papua
"Kalau bada Magrib (malam) sampai pagi, bau menyengat dari Sungai Cibeet, sangat terasa bisa membuat sesak nafas. Bahkan kadang sampai siang begini, masih bau," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Karawang Wawan Setiawan mengungkapkan, pihaknya sudah langsung turun ke lapangan.
Tim melakukan patroli mencari titik sumber penyebab air menghitam dan bau.
"Kita sudah langsung ke lapangan, cek sumbernya dimana. Ada satu titik lokasi pembuangan perusahaan tapi terlihat mengeluarkan air cokelat dan berbusa saja, sehingga belum bisa dipastikan," imbuhnya.
Kata Wawan, terkait ini juga Dinas LH Provinsi Jawa Barat telah turun tangan. Sebab, kewenangan penindakan berada di tingkat provinsi.
Baca juga: Pemkab Bekasi Siapkan Destinasi Wisata Religi Makam KH Mamun Nawawi
Baca juga: Jalani Hobi Drift Mobil, Poppy Sovia Sampai Ikut Kejuaraan
Apalagi Sungai Cibeet dilintasi dari wilayah Bogor dan Bekasi.
"Tapi kami juga ambil airnya buat kami lakukan penelitian dan pengecekan tingkat pencemarannya," katanya.
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Awali Dies Natalis ke-11, Unsika Karawang Ziarah ke Makam Adipati Singaperbangsa, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Heboh Pria Gangguan Jiwa Bawa Sajam di Karawang, Begini Aksi Polisi |
![]() |
---|
Dari Las Vegas ke Kampung KB, Kisah Desa Tanjungjaya Karawang Bangkit Lawan Judi |
![]() |
---|
Harapan Warga Karawang Punya KRL Pupus, Kemenhub Batalkan Rencana Pembangunan, KDM Turun Tangan |
![]() |
---|
Jaga Kekompakan dan Silaturahmi Warga, Bupati Karawang Minta Aktifkan Kembali Ronda Malam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.