Kecelakaan Maut di Tol Cipali

Ingin Tengok Kakek di Jakarta, Mia Malah Jadi Korban Tewas Kecelakaan Maut Bus Handoyo di Tol Cipali

kala itu Mia, korban kecelakaan maut bus Handoyo di Tol Cipali hendak menemui kakeknya yang tengah sakit.

|
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dedy
Wartakotalive.com
Menurut Jakiman, petugas keamanan di Jalan Mangga 5, RT 04 RW 03, Duri Kepa, Jakarta Barat, kala itu Mia, korban kecelakaan maut bus PO Handoyo di Tol Cipali, hendak menemui kakeknya yang tengah sakit. 

TRIBUNBEKASI.COM, KEBON JERUK --- Harapan Mia Febrianti (40) ingin menemui kakeknya yang sedang sakit di Jakarta pupus sudah.

Mia Febrianti diketahui menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam musibah kecelakaan maut bus Handoyo di kilometer 73 Tol Cipali, Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (15/12/2023) lalu.

Menurut Jakiman, petugas keamanan di Jalan Mangga 5, RT 04 RW 03, Duri Kepa, Jakarta Barat, kala itu Mia, korban kecelakaan maut bus Handoyo di Tol Cipali hendak menemui kakeknya yang tengah sakit.

Pasalnya, kata Jakiman, Mia yang menjadi korban kecelakaan maut di Tol Cipali kerap mengunjungi sang kakek di alamat tersebut tiap dua atau tiga bulan sekali

BERITA VIDEO : 12 ORANG TEWAS DALAM KECELAKAAN BUS PO HANDOYO DI TOL CIPALI

Bahkan, Mia pun membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jakarta, meskipun dia sebenarnya tinggal di Pandegelang, Banten. 

Oleh karenanya, saat tubuhnya ditemukan tewas tertumpuk-tumpuk dengan jasad penumpang lainnya, petugas Jasa Raharja langsung mendatangi kediaman kakek Mia di lokasi tersebut.

"Yang jelas tujuannya dia mau ke mari, ke Jakarta. Entah ke rumah engkongnya (kakek) atau abangnya (lokasi rumah berdekatan)," kata Jakiman saat ditemui Warta Kota di lokasi, Sabtu (16/12/2023).

Jakiman berujar, kakek Mia memang sudah sakit-sakitan karena faktor usia.

Baca juga: Penyelidikan Kecelakaan Maut di Tol Cipali: Sempat Ganti Sopir, Tak Ada Jejak Rem di Jalur Tikungan

Sehingga dari sepengetahuannya, Mia memang sering berkunjung untuk menengok sang kakek.

"Iya bisa (nengokin). Waktu itu juga dia ke sini waktu engkongnya ulang tahun," ungkap Jakiman.

Jakiman berujar, pertemuannya terakhir kali dengan Mia adalah dua bulan lalu.

Kala itu, Mia masih seperti biasanya yang bersikap baik dan kerap bertegur sapa dengan Jakiman.

Setelah itu, dirinya tak pernah bertemu lagi dengan Mia yang biasanya hilir mudik di area kompleks tersebut untuk main bersama keluarganya.

"Orangnya bergaul sih, bagus. Kalau untuk hari harinya tadi saya bilang udah jarang si sini. Paling kalau ketemu cuma nyapa. Bergaul mah bergaul," pungkasnya.

VIDEO LIVE FACEBOOK TRIBUNBEKASI.COM : KONDISI BUS PO HANDOYO USAI ALAMI KECELAKAAN MAUT DI TOL CIPALI

Kini, bukan Mia yang justru datang ke Jakarta untuk menjenguk sang kakek. Melainkan pihak keluarga menjemputnya pulang untuk selama-lamanya. 

Sebelumnya diberitakan, duka menyelimuti keluarga Mia Febrianti (40), korban tewas dalam kecelakaan bus Handoyo di kilometer 73 Tol Cipali, Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (15/12/2023). 

Mereka tak menyangka, wanita yang sehari-hari aktif berpergian untuk keperluan bisnis itu, harus meregang nyawa dengan tragis.

Terlebih, ketika pihak Jasa Raharja datang dan menyambangi kediaman keluarga Mia di Jalan Mangga 5, RT 04 RW 03, Duri Kepa, Jakarta Barat, usai jasadnya berhasil diidentifikasi. 

Pihak keluarga syok dan tidak percaya akan hal tersebut. Bahkan untuk beberapa menit, mereka hanya berkumpul untuk mendengarkan informasi yang disampaikan Jasa Raharja.

Setelah diketahui bahwa data yang dibawa pihak Jasa Raharja cocok dengan seseorang yang bernama Mia, pihak keluarga pun langsung bertolak ke Rumah Sakit Siloam Purwakarta untuk menemui Mia yang terakhir kali.

Hal itu sebagaimana diungkap Jakiman (38) selaku petugas keamanan tempat Mia tinggal saat ditemui Warta Kota di lokasi, Sabtu (16/12/2023).

"Tadi malam keluarganya pada ke sana semua, pihak dari Jasa Raharja doang dua orang ke sini, mencocokkan data yang namanya Mia," ujar Jakiman.

"(Mia ditemukan) tertumpuk-tumpuk, banyak darah, langsung dimasukin ke kantung," imbuh dia menyampaikan informasi dari Jasa Raharja.

Menurutnya, Mia sebenarnya tidak tinggal di Duri Kepa, melainkan di kampung halamannya Pandegelang, Banten.

Hanya saja, dia ber-KTP DKI Jakarta lantaran kerap tinggal bersama kakek dan neneknya. 

"Jadi kejadiannya malam Mia-nya kecelakaan di Tol Cipali. Kejadiannya sore pukul 15.00 WIB Dapat kabarnya dari pihak Jasa Raharja ke sini, ada di tasnya kan alamatnya Mia (KTP)," ungkap Jakiman.

"Tapi di sini selaku engkong sama neneknya. Cuma dia alamatnya Jakarta. Tapi keluarganya dia, orang tuanya di kampung (Banten)," lanjutnya.

(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah/m40)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

 

 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved