Pemilu 2024

Timnas AMIN Ungkap Algoritma Sistem Sirekap KPU Disetting Untuk Pemenangan Paslon Tertentu

Logaritma sistem Sirekap itu sudah diatur untuk pemenangan paslon tertentu, sehingga jika ada revisi di satu TPS, akan mengubah TPS yang lain. 

|
Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti
Anggota Dewan Pakar Timnas AMIN, Bambang Widjojanto memberikan paparan saat konferensi pers tentang website KPU (Sirekap) bertajuk 'Sebuah Perjalanan Kawal Suara dan Telusur Etika' di Rumah Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya X, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 16 Februari 2024. 

Kedua, kecurangan dalam bentuk surat suara yang sudah tercoblos. Coblosan itu tepatnya untuk paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Ketiga, kecurangan berupa pengerahan aparat melalui asosiasi kepala desa.

Baca juga: Kesal Didesak Terus untuk Menikahi, Pria di Bekasi Habisi Nyawa Pacar Sendiri

Baca juga: Presiden Jokowi Cek Stok Beras dan Berikan Bantuan Beras ke Warga Bekasi

Ari menyebut hal itu telah diomongkan sejak lama bahwa ada modus tersebut yang benar-benar terjadi bahwa para kades memberikan pengarahan langsung ke TPS dan ikut serta untuk kemenangan paslon tertentu. 

Keempat yakni adanya pengerahan kalangan lanjut usia (lansia) oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Kelima, kecurangan berupa surat suara yang lebih sedikit dari Daftar Pemilih Tetap (DPT). 

Kemudian, keenam yakni kecurangan berupa penghalangan pemilih oleh Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN).

Ketujuh, kecurangan berupa upaya memanipulasi data DPT. 

Kedelapan, upaya menghalangi saksi di TPS. Adapun bentuk kecurangan kesembilan atau terakhir yang ditemukan THN AMIN yakni praktik politik uang (money politic).  

Baca juga: ART Diduga Disekap hingga Kurus Kering, Ketua RT Beri Kesaksian Soal Majikan Pemilik Rumah

Baca juga: Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Jumat Ini Naik Lagi Rp 3.000 Per Gram, Begini Detailnya

Penggelembungan suara

Sebelumnya diberitakan bahwa warganet membagikan cuitan yang menunjukkan kekeliruan data aplikasi Sirekap  KPU dengan data hasil pencoblosan sesungguhnya di TPS 026 Joglo, Kembangan, Jakarta Barat.

Kontan saja, cuitan warganet tersebut segera viral di media sosial X.

Narasi yang diunggah warganet tersebut menyebutkan bahwa perbedaan data tersebut terjadi pada  perolehan suara pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 saja. 

Sementara paslon nomor urut 01 dan 03, data asli dan data di aplikasi Sirekap sudah sesuai dengan hasil pencoblosan sesungguhnya di TPS 026 Joglo.

"Data untuk paslon 02, Prabowo-Gibran, menurut formulir C1 adalah 80 suara, tetapi yang tercatat dalam data kalian adalah 720 suara," tulis akun @Yiyihuyyy dikutip Kamis, 15 Februari 2024.

Baca juga: Polisi Masih Gali Motif Pembunuhan Wanita Muda oleh Pacarnya di Bekasi

Baca juga: Cek Emas Batangan Antam di Bekasi Kamis Ini Naik Tipis Jadi Rp 1.115.000 Per Gram, Simak Rinciannya

"Menurut catatan, jumlah pengguna hak pilih saja hanya 200 orang. Lalu jumlah seluruh suara sah hanya 197 suara. Kok bisa ada paslon yang dapat suara sebesar 720, yang melebihi dari jumlah suara sah," imbuh unggahan tersebut sembari menandai akun @KPU_ID.

Unggahan warganet tersebut menjelaskan bahwa data sesungguhnya untuk pasangan Prabowo-Gibran adalah 80 suara, sementara Anies-Muhaimin 95 suara, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 22 suara. 

Halaman
123
Sumber: Wartakota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved