Arus Balik Lebaran
Antisipasi Arus Balik Lebaran Idul Fitri, Korlantas Polri Bakal Kembali Terapkan Contra Flow
Contra flow di ruas jalan tol akan tetap menjadi opsi saat masa arus balik Lebaran 2024, tentunya dengan beberapa perbaikan.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Ichwan Chasani
TRIBUNBEKASI.COM — Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas Polri) telah melakukan evaluasi, terutama terhadap penerapan rekayasa lalu lintas berupa contra flow atau lawan arus di ruas jalan tol.
Evaluasi diperlukan untuk menghadapi puncak arus balik Lebaran 2024 yang diprediksi bakal terjadi pada tanggal 13-15 April 2024.
Evaluasi itu diperlukan agar tidak terjadi lagi kecelakaan lalu lintas seperti di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek yang menewaskan 12 orang.
Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan menjelaskan bahwa KM 66 Tol Jakarta-Cikampek menjadi salah satu titik kemacetan.
"Di KM 66 itu pertemuan antara (Tol) Trans Jawa dari arah timur dan Cipularang dari arah Bandung , jadi di pertemuan tersebut visiratio ada di 1,16," ungkap Irjen Aan Suhanan di Pos Pantau Mudik PT Jasa Marga, KM 70 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Kamis, 11 April 2024.
Baca juga: Meski Laka Tol Tewaskan Belasan Orang, Korlantas Sebut Angka Kecelakaan Arus Mudik Lebaran Menurun
Baca juga: Berkaca pada Laka Bus Rosalia Indah, Menhub Ingatkan Sopir Tak Boleh Berkendara Lebih dari 8 Jam
"Dilakukan rekayasa lalu lintas pun ini masih ada di 0,96, artinya masih cukup berat, tapi ini kami akan kelola. Mudah-mudahan dengan beberapa pembatasan nanti ini bisa mengurangi kepada visiratio yang lebih ideal lagi," lanjut Irjen Aan Suhanan.
Irjen Aan Suhanan menegaskan bahwa contra flow di ruas jalan tol akan tetap menjadi opsi saat masa arus balik Lebaran 2024, tentunya dengan beberapa perbaikan.
Salah satu perbaikan tersebut diantaranya adalah dengan penambahan reflektor di jalur contra flow yang dapat memantulkan cahaya.
"Terutama terkait dengan safety, keselamatan. Kami akan memberikan reflektor, nanti dari arah contraflow maupun dari arah yang jalur seharusnya," ucapnya.
"Kalau kemarin hanya satu bagian, nanti akan dikasih dua bagian. Kemudian untuk jarak, kalau kemarin 30 meter, sekarang jadi 10 meter, dan tiap 2,5 meter akan kami rapatkan untuk pembatasnya," sambung Irjen Aan Suhanan.
Baca juga: Bertemu Lee Zii Jia, Musuh Bebuyutannya, Jonatan Christie Ingin Manfaatkan Peluang Juarai BAC 2024
Baca juga: Jelang Putusan MK Soal Hasil Sengketa Pilpres 2024, Timnas AMIN Optimistis Menang, Ini Alasannya
Nantinya, petugas baik dari pihak Jasa Marga maupun kepolisian akan ditempatkan di setiap titik jalan tol itu.
"Kemudian kami juga akan menyiapkan safety car. Artinya nanti akan dikawal. Kalau kami, mulai dari KM 72 sampai KM 47, setelah itu akan dikawal kembali, ini untuk memelihara kecepatan di contraflow yang maksimal hanya 60 km saja ya," kata Irjen Aan Suhanan.
"Itu beberapa upaya yang kami lakukan untuk kendaraan-kendaraan penyelamatan derek dan sebagainya ini akan diperbanyak di ruas-ruas contraflow ini, sehingga kecepatan untuk menangani gangguan maupun kecelakaan di contraflow ini akan lebih cepat lagi," tandasnya.
Angka Kecelakaan Lalu Lintas
Diberitakan sebelumnya, meski telah terjadi kecelakaan maut di jalan tol yang merenggut belasan nyawa pemudik, namun angka kecelakaan lalu lintas selama arus mudik Lebaran Idul Fitri 2024 dinilai mengalami penurunan.
Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan menyatakan bahwa angka kecelakaan lalu lintas dalam skala nasional selama arus mudik Lebaran 2024 sejak Kamis, 4 April 2024 hingga Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah pada Rabu, 10 April 2024 mengalami penurunan.
Baca juga: Komplotan Pencuri Bobol Ruko Ekspedisi yang Terkunci, dan Kesulitan Bawa Kabur Sepeda Motor
Baca juga: Sudah Bercerai, Selvi Kitty Canggung Silaturahmi ke Keluarga Mantan Suami
Irjen Aan Suhanan menyebut penurunan angka kecelakaan tersebut mencapai 12 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Kami melihat evaluasi selama arus mudik, mulai tanggal 4 sampai dengan hari H jadi untuk kecelakaan lalu lintas ada penurunan secara nasional, ada 12 persen turun dari 1.723 kasus menjadi 1.581 kasus," ungkap Irjen Aan Suhanan di Pos Pantau Mudik PT Jasa Marga, KM 70 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Kamis, 11 April 2024.
Kemudian untuk fatalitas atau korban meningal dunia akibat kecelakaan lalu lintas juga turun 0,04 persen, untuk luka berat ada kenaikan 16 persen, dan luka ringan turun 18 persen.
"Itu (data) kami bandingkan dengan masa operasi masa arus mudik tahun 2023," kata jenderal bintang dua itu.

Kendati demikian, pihaknya prihatin dengan kejadian kecelakaan yang terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek yang menewaskan 12 orang pada Senin lalu, 8 April 2024.
Terbaru, kecelakaan tunggal bus PO Rosalia Indah di KM 370 ruas Tol Batang-Semarang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis, 11 April 2024 juga menewaskan 7 orang penumpangnya.
"Ini terjadi kecelakaan menonjol yang berakibat korban meninggal dunia. Tadi pagi ada 7 korban meninggal dunia kemarin ada 12 ini menjadi perhatian kita semua," tutur Irjen Aan Suhanan.
Agar kejadian kecelakaan tak terulang lagi, Irjen Aan Suhanan memerintahkan kepada direktur lalu lintas (dirlantas) polda jajaran untuk mengatasi titik di ruas Tol Trans Jawa yang rawan terjadi kecelakaan lalu lintas atau Black spot.
Terlebih dalam beberapa hari ke depan akan ada arus balik Lebaran Idul Fitri.
Baca juga: Laka Tunggal Sebabkan 7 Penumpang Tewas karena Sopir Mengantuk, Begini Respon PO Rosalia Indah
Baca juga: Bertemu Lee Zii Jia, Musuh Bebuyutannya, Jonatan Christie Ingin Manfaatkan Peluang Juarai BAC 2024
"Dan kami sudah melakukan evaluasi mengarahkan para dirlantas untuk menangani black spot ini atau titik rawan kecelakaan menjadi lebih konsen lagi," ucap Irjen Aan Suhanan.
Di sisi lain, Menko PMK Muhadjir Effendy juga mengamini pernyataan Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan perihal menurunnya angka kecelakaan lalu lintas.
"Berdasarkan hasil evaluasi secara umum penanganan mudik tahun ini lancar dan ada perbaikan-perbaikan dari banyak sisi. Tetapi juga tentu saja masih ada beberapa permasalahan, terutama diakibatkan oleh kenaikan jumlah pemudik, kemudian yang kedua angka-angka kecelakaan juga mengalami penurunan," katanya.
"Ini kenapa saya sampaikan tentu saja indikator utama kita adalah soal ini. Mengingat tema mudik kita seperti yang disebutkan aman, ceria dan bermakna. Jadi mudik harus bermakna jadi target kita betul-betul sebetulnya idealnya adalah zero accident karena itu semakin mendekati zero semakin bagus," lanjut dia.
Kecelakaan Bus Rosalia Indah
Diberitakan sebelumnya, bus antarkota antarprovinsi (AKAP) milik Perusahaan Otobus (PO) Rosalia Indah mengalami kecelakaan di Tol Batang-Semarang KM 370A pada Kamis pagi, 11 April 2024 sekitar pukul 06.35 WIB.
Baca juga: Bus Rosalia Indah Kecelakaan di Tol Batang, 7 Penumpang Meninggal, 2 Diantaranya dari Bekasi
Baca juga: PO Bus Rosalia Indah bisa Kena Sanksi Jika Terbukti Sopir Mengantuk Imbas Mengemudi Lebih dari 8 Jam
Sebanyak 7 orang penumpang bus Rosalia Indah bernomor polisi AD 7019 OA itu dilaporkan meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal tersebut.
"Korban meninggal tujuh orang. Posisi di kamar jenazah RSI Weleri. Luka ringan 15 orang dan yang selamat 12 orang," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Satake Bayu Setianto, dikutip dari kompas.com, Kamis.
Kombes Satake Bayu Setianto membeberkan, bus Rosalia Indah tersebut mengangkut 32 penumpang dengan satu sopir dan satu kondektur.
Menurutnya, kecelakaan bermula saat bus Rosalia Indah melaju dari arah Jakarta menuju ke Jawa Timur.
Bus tersebut melaju di lajur kiri jalan dan sesampainya di lokasi kejadian, bus itu masuk ke parit sepanjang 200 meter.
Baca juga: TMII Didatangi 8 Ribu Pengunjung di Lebaran Hari Kedua, Jumlah Pengunjung Bakal Terus Meningkat
Baca juga: KNKT Ungkap Penyebab Kecelakaan Maut KM 58 Tol Japek, Sopir Gran Max Kerja Melebihi Waktu
"Sesampainya di Km 370+200 jalur A pengemudi mengantuk sehingga bus Rosalia Indah keluar dari jalan masuk ke parit sepanjang 200 meter," tuturnya.
Jenazah tujuh penumpang itu telah dibawa ke RS Islam Weleri, Kabupaten Kendal.
Selain tujuh korban meninggal, terdapat pula 15 orang penumpang bus Rosalia Indah yang mengalami luka-luka.
Data dari kepolisian, akibat kecelakaan itu, 7 orang meninggal dunia, luka ringan 15 orang dan penumpang yang selamat ada 12 orang.
Jumlah total penumpang ada 34, dengan rincian 32 penumpang, 1 sopir dan 1 kondektur.

Dugaan sementara, kecelakaan tersebut dipicu karena sopir bus itu mengantuk.
Kapolres Batang, AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo mengatakan, dirinya telah datang ke RSI Weleri bersama instansi terkait dan pihak Jasa Marga.
Semua korban, kata dia, sudah dievakuasi dan arus lalu lintas sudah ditangani.
“Untuk lebih jelasnya, biar nanti divalidikan sama rumah sakit,” kata Nur Cahyo.
Terkait dengan kecelakaan tersebut, Humas RSI Weleri Kendal, Farid, membenarkan kalau korban kecelakaan Bus Rosalia Indah dibawa ke RSI.
Baca juga: Belajar dari Kecelakaan Maut Gran Max di KM 58 Tol Japek, Pemerintah Diminta Tertibkan Travel Gelap
Baca juga: Buntut Kericuhan Open House Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, 3 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
Menurut Farid, jumlah korban meninggal ada 7 orang dan korban yang luka ada 17 orang.
Pihak Rumah Sakit Islam (RSI) Weleri Kendal, Jawa Tengah, mengatakan dari 7 korban meninggal dunia, ada 2 korban yang sudah diketahui asalnya.
Dua korban meninggal tersebut yakni Moh Mahsun warga Bekasi dan Zifana warga Cibitung. “Yang lainnya belum terdata,” ujar Farid, dikutip dari Kompas.com.
Bus Executive Class dari PO Rosalia Indah dengan nomor lambung 402 itu diketahui berangkat dari Bekasi dengan tujuan akhir di Jawa Timur
Sopir Mengantuk karena Kelelahan
Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan menegaskan bahwa kecelakaan tunggal tersebut dipicu oleh diakibatkan sopir yang mengantuk karena kelelahan.
"Keterangan dari saksi, terutama pengemudi bus, ini keterangannya memang dari awal sudah kelelahan. Kemungkinan terjadi microsleep maka terjadi kecelakaan tunggal," ujar Irjan Aan Suhanan dalam konferensi pers di Rumah Sakit Weleri, Kendal, Kamis.
Baca juga: Pada Hari Kedua Lebaran Idul Fitri, Sebanyak 41.707 Orang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api
Baca juga: Polisi Butuh Waktu 7-14 Hari Ungkap Pemeriksaan DNA 11 Jenazah Korban Kecelakaan Maut Tol Japek
Irjan Aan Suhanan mengatakan, bus tersebut sudah diganti di Km 227, namun tidak dengan sopirnya.
Dari tujuh penumpang yang meninggal, terdiri dari 4 orang wanita dan 3 pria.
Dari total korban tewas, ada dua anak di bawah umur berusia 3 dan 1 tahun.
Sementara, empat korban selamat telah pulang dan diantar oleh manajemen bus Rosalia Indah.
Penumpang lain yang terluka termasuk sopir bus masih dalam perawatan.
"Keterangan dari saksi, terutama pengemudi bus, ini keterangannya memang dari awal sudah kelelahan. Kemungkinan terjadi microsleep maka terjadi kecelakaan tunggal," ujar Aan saat konferensi pers di Rumah Sakit Weleri, Kendal, Kamis, dikutip dari Kompas TV.
Baca juga: Lowongan Kerja Bekasi: PT Prospect Motor Tawarkan Posisi Sales Eksekutif
Baca juga: Lowongan Kerja Karawang: PT Bu Kwang Textile Indonesia Butuh Marketing Staff
Tiga dari tujuh penumpang Bus Rosalia Indah bernomor polisi AD 7019 OA yang tewas akibat kecelakaan di KM 370 A Jalan Tol Batang–Semarang, masih belum teridentifikasi.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan, dari 7 korban meninggal dunia, ada 4 yang sudah teridentifikasi. Para korban itu terdiri dari 3 perempuan dan 1 laki-laki.
Keluarga korban juga sudah dihubungi.
Sementara, 3 lagi yang masih diindentifikasi akan segera dikonfirmasi.
“Baru 4 yang sudah teridentifikasi," kata Aan, kepada sejumlah media di RSI Kendal.
Dia menuturkan, kecelakaan diduga karena pengemudi Bus Rosalia Indah, bernama Widodo, warga Ponorogo, Jawa Timur, mengantuk sehingga hilang kendali.
Baca juga: Seorang Pemudik Sepeda Motor Meninggal Dunia di Kota Bekasi saat Arus Mudik Lebaran
Baca juga: Mendekam 5 Tahun di Lapas Salemba, Setiawan Tak Kuasa Menahan Haru Saat Bebas di Momen Idul Fitri
"Saya turut berbelasungkawa atas kecekakan yang terjadi di KM 370 A Jalan Tol Batang-Semarang. Penyebabnya adalah pengemudi yang mengantuk karena kelelahan," ujar Aan.
Aan menjelaskan, bus yang mengalami kecelakaan adalah bus pengganti, karena bus sebelumnya mengalami kerusakan. Pergantian bus dilakukan di KM 227.
"Sempat ada penggantian bus, namun tidak ada penggantian pengemudi, penggantian dilakukan di KM 227, masih dilakukan penyelidikan kondisi armada," terang Aan.
Kepada masyarakat, Kakorlantas Polri berharap agar berhati-hati dalam melakukan perjalanan, baik saat mudik maupun balik.
“Jika lelah istirahat dan apabila rest area penuh maka disarankan untuk keluar tol dan istirahat,” pungkas dia. (Wartakotalive.com/Ramadhan LQ)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "2 Warga Bekasi Jadi Korban Tewas Kecelakaan Bus Rosalia Indah di Tol Batang, Ini Identitasnya", .
Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News
Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia
Korlantas Polri
Kakorlantas Polri
Irjen Aan Suhanan
arus balik Lebaran Idul Fitri
contra flow
Jasa Marga Akhiri One Way Nasional, Lalu Lintas Jalan Tol Trans Jawa Kembali Normal Dua Arah |
![]() |
---|
Puncak Arus Balik Lebaran Sudah Lewat, 25 Persen Pemudik Asal Bekasi Masih di Kampung Halaman |
![]() |
---|
Kakorlantas Sebut Sudah 60 Persen Kendaraan Arah Jakarta, Malam Ini Puncak Arus Balik Lebaran 2025 |
![]() |
---|
Arus Balik Lebaran, Contraflow Satu Lajur Berlaku dari KM 70 hingga KM 47 Tol Japek Senin Pagi Ini |
![]() |
---|
KAI Prediksi Total Bakal Ada 725 Ribu Lebih Penumpang yang akan Tiba di Jakarta hingga 11 April 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.