Berita Nasional
Jika Merapat ke Prabowo, Meski Tak Mudah, PDIP Dinilai Bisa Dapat Jatah 3 Kursi Menteri
Jatah kursi menteri untuk PDIP akan sulit diterima partai politik (parpol) pendukung Prabowo-Gibran.
Pertemuan Langsung
Terpisah, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Afriansyah Noor menyatakan, sejauh ini belum ada kepastian waktu kapan capres pemenang Pilpres 2024 Prabowo Subianto akan bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Menurut Afriansyah, sejauh ini ada tim yang sedang mencarikan atau menyiapkan waktu untuk pertemuan kedua ketua umum partai tersebut.
"Nah terkait waktunya kapan, sedang dicarikan waktu yang pas oleh tim baik timnya pak Prabowo maupun timnya ibu Megawati," kata Afriansyah, Jumat, 12 April 2024.
Baca juga: Laka Tunggal Tewaskan 7 Penumpang, Sopir Bus Rosalia Indah jadi Tersangka dan Langsung Ditahan
Baca juga: Pengunjung Taman Margasatwa Ragunan Hari Jumat Ini Masih Tinggi, Capai 62 Ribu Lebih
Meski begitu, Afriansyah berharap agar pertemuan antara Prabowo dengan Megawati itu bisa dilakukan dalam waktu dekat.
Sebab, kata dia, pertemuan yang melibatkan presiden terpilih dengan mantan presiden RI itu diyakini akan menghasilkan suatu hal yang baik untuk Indonesia.
"Jadi saya sependapat pertemuan ini bisa dilaksanakan segera mungkin untuk Indonesia yang lebih baik," tukas Afriansyah.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah menegaskan, rencana pertemuan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan calon presiden pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto tak berarti partainya bergabung dengan pemerintahan 2024-2029.
"Ya pertemuan antara Bu Mega dan Pak Prabowo tidak melulu diinterpretasikan sebagai suatu pertemuan yang harus menghasilkan kesepakatan politik untuk bisa bersama-sama di dalam pemerintahan," kata Ahmad Basarah di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu lalu, 10 April 2024.
Ahmad Basarah menjelaskan, Indonesia berpedoman pada Pancasila sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara.
Baca juga: Arus Balik Masih Normal, Korlantas Tunda One Way dari KM 414 Tol Kalikangkung ke KM 72 Tol Cipali
Baca juga: Polisi Minta Masyarakat Hindari Puncak Arus Balik Lebaran, Diprediksi Terjadi Minggu-Senin
"Pancasila yang kita anut sebagai falsafah berbangsa dan bernegara kita pada esensinya adalah mengajarkan gotong royong," ujarnya.
Namun, dia menuturkan bahwa demokrasi gotong royong tidak harus diartikan semua bergabung dalam pemerintahan.
"Bisa saja kita sama-sama bergotong royong membangun Negara Republik Indonesia ini baik berada di luar maupun di dalam pemerintahan," ucap Ahmad Basarah.
Prinsipnya, kata Ahmad Basarah, semua pihak akan bekerja sama apapun posisinya untuk membangun bangsa dan negara.
Ahmad Basarah mengungkapkan, PDIP akan melakukan pengawasan apabila berada di luar Pemerintahan Prabowo.
Kendati demikian, Ahmad Basarah menambahkan, keputusan strategis partai akan diputuskan Megawati.
Baca juga: Nyaris Melahirkan di Dalam Gerbong, Penumpang KAJJ dari Bekasi Segera Dilarikan ke Rumah Sakit
Baca juga: Warga Desa Tanjungjaya Ini Kehilangan Suami dan Dua Anaknya dalam Laka Maut Gran Max di Tol Japek
"Sehingga pada akhirnya kami kader-kader PDIP terutama kami di DPP akan menunggu bagaimana sikap politik terakhir yang akan Ibu Mega putuskan," ungkapnya.
Saat ini, PDIP menunggu sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) yang masih berlangsung.
"Mari kita ikuti aturan bernegara kita bahwa PDIP masih menunggu hasil PHPU di MK yang prosesnya masih belum selesai," imbuh Basarah.
Pertemuan Tim Sukses
Sebelumnya, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Rosan Roeslani mengaku sudah bertemu dengan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo - Mahfud MD, Arsjad Rasjid.
Hal ini disampaikan Rosan seusai menghadiri acara open house di rumah dinas Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan pada Kamis, 11 April 2024.
Rosan Roeslani mengatakan, Arsjad Rasjid mengunjungi rumahnya untuk menghadiri acara halal bihalal.
Baca juga: Pengguna KRL Commuterline Jabodetabek Melonjak Jumlahnya saat Hari Kedua Lebaran
Baca juga: Hari Pertama Pascalebaran, Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Jumat Ini Melesat Rp 18.000 Per Gram
"Oh iya saya ketemu Pak Arsjad, Pak Arsjad tadi datang ke rumah. Datang ke rumah, terus kan emang di rumah saya tadi ada halalbihalal, (Arsjad) datang," kata Rosan Roeslani.
Dia mengaku sudah bersahabat sejak lama dengan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) itu.
"Kan Pak Arsjad emang teman lama. Dan sama saya selama ini juga selalu kontak-kontakan," ujar Rosan Roeslani.
Terlebih, kata Rosan Roeslani, silaturahmi pada momen Lebaran merupakan hal yang biasa.
"Yang penting untuk kepentingan persatuan bangsa ini harus kita jalankan," imbuhnya.
Sebelum bertemu Arsjad Rasjid, Rosan Roeslani juga sudah mengunjungi kediaman Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu, 10 April 2024.
Baca juga: Penumpang Kereta Cepat Whoosh di Hari Lebaran Melonjak 30 Persen
Baca juga: Samsat Keliling Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Jumat 12 April 2024 Ini Tutup, Cuti Bersama
Kunjungan itu bertepatan pada acara open house terbatas dalam rangka perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah di rumah Megawati Soekarnoputri.
Rosan Roeslani terpantau dua kali menyambangi rumah Presiden ke-5 itu. Pertama, sekira pukul 10.40 WIB dan tak berselang lama keluar.
Setelah itu, sekira pukul 15.04 WIB, Rosan masih bersama istrinya kembali mendatangi rumah Megawati Soekarnoputri.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, Rosan Roeslani mengunjungi rumah Megawati Soekarnoputri tak terkait politik.
"Tidak ada yang terkait dengan politik kekuasaan. Tapi politik itu sebagai kehidupan, itu yang dibahas," kata Hasto Kristiyanto di kediaman Megawati, Rabu sore.
Baca juga: Perpanjangan SIM Kabupaten Bekasi, Jumat 12 April 2024 Ini Tutup, Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri
Baca juga: Prabowo Subianto Bakal Keliling Temui Sejumlah Tokoh Selain Airlangga Hartanto, ke Megawati Juga?
Jangan Dikte Presiden
Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono buka suara buka suara mengenai jatah kursi menteri untuk PDI Perjuangan (PDIP) jika bergabung dalam koalisi Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dave Laksono mengatakan, mengenai pemilihan sosok untuk menjadi menteri tertentu merupakan kewenangan presiden.
"Mengenai posisi menteri itu adalah hak presiden yang menentukan, siapa dan dimana akan ditempatkan," kata Dave Laksono, Jumat, 12 April 2024.
Terkait hal itu, Dave Laksono menegaskan agar jangan ada pihak yang mencampuri hak presiden dalam memilih menterinya.
Sekali lagi, katanya, hal tersebut merupakan otoritas yang dimiliki presiden.
"Jangan ada pihak luar yang mendikte presiden, karena hanya beliau yang memiliki otoritas akhir," ujarnya.
Baca juga: Layanan SIM Keliling Karawang Jumat 12 April 2024 Ini Tutup, Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri
Baca juga: SIM Keliling Kota Bekasi, Jumat 12 April 2024 Ini Tutup, Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1445 H
Meski demikian, Dave Laksono kemudian mengungkapkan, ada momen dimana presiden akan membicarakan langsung soal jatah menteri di kabinetnya bersama para ketua partai politik (parpol) yang tergabung koalisi.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengajak Prabowo merangkul pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD masuk ke dalam pemerintahan 2024-2029.
"Sebetulnya dua ini (Prabowo dan Ganjar) kan sahabat," ungkapnya seusai menghadiri acara open house di rumah dinas Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan pada Kamis, 11 April 2024.
Bamsoet berharap Prabowo dan Ganjar bisa merekonsiliasi setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan hasil sengketa Pilpres 2024.
"Diharapkan dua sahabat yang sempat terpisah karena kompetisi untuk bisa merajut kedua tim ini untuk rekonsiliasi," ujarnya.
Bahkan, Ketua MPR RI ini berpendapat bahwa Pemerintahan Prabowo-Gibran tidak perlu ada oposisi.
Baca juga: Antisipasi Arus Balik Lebaran Idul Fitri, Korlantas Polri Bakal Kembali Terapkan Contra Flow
Baca juga: Meski Laka Tol Tewaskan Belasan Orang, Korlantas Sebut Angka Kecelakaan Arus Mudik Lebaran Menurun
"Bahkan kalau perlu kita enggak butuh oposisi, kita butuh gotong royong, kita butuh demokrasi gotong royong, enggak dibutuhkan lagi oposisi," ucapnya.
Karenanya, dia mendukung jika Prabowo Subianto akan merangkul semua partai politik (parpol) yang ada di parlemen.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
jatah kursi menteri
pengamat politik
Lingkar Madani Indonesia
Ray Rangkuti
Kasus Sudah Inkrah, Mahfud MD Tegaskan Silfester Matutina Harus Ditahan |
![]() |
---|
Mendagri Tito: Pentingnya Cadangan Pangan Pemda untuk Jaga Stabilitas Harga |
![]() |
---|
Dukung Program 3 Juta Rumah, Mendagri Tito Tekankan Percepatan Penerbitan PBG dan BPHTB |
![]() |
---|
Sesuai UU 23/2014, Mendagri Tegaskan Kepala Daerah Wajib Dukung Program Strategis Nasional |
![]() |
---|
Dampingi Prabowo, Mendagri Tito Luncurkan Program Strategis Nasional Kopdeskel Merah Putih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.