Sengketa Pilpres

Kapan Pertemuan JK dan Megawati Bakal Terjadi? Ini Prediksi Co-Captain Timnas AMIN Sudirman Said

Sudirman Said pun buka suara soal kemungkinan Jusuf Kalla bertemu dengan Megawati Soekarnoputri.

Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dedy
Kolase Tribunnews.com
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dikabarkan akan bertemu dengan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK). JK 

TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Executive Co-Captain Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (AMIN), Sudirman Said, mengatakan, pertemuan Jusuf Kalla (JK) dan Megawati Soekarnoputri, penting untuk memberikan contoh persatuan para tokoh setelah Pilpres 2024 usai. 

Menurut Sudirman Said, yang merupakan Ketua Institut Harkat Negeri (IHN) itu, menyebut pertemuan JK  dan Megawati sangat penting sebab negara sedang mengalami luka yang dalam akibat demokrasi dan kondisi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja. 

Begitu juga kondisi geopolitik dunia yang dinilai mengharuskan kepala pemerintahan bersikap matang dan didukung oleh semua pihak.

"Siapa pun yang jadi presiden berdasarkan putusan MK besok, apakah diteruskan dengan sidang angket (atau tidak), tapi menurut saya sudah ada batas dan karena presiden adalah kepala negara ya mesti ditata, bukan hanya pemerintah, tapi negara secara keseluruhan," jelas Sudirman Said kepada Wartakotalive.com baru-baru ini.

BERITA VIDEO : SUDIRMAN SAID SEBUT INDONESIA DALAM MASA YANG MENCEMASKAN, INI PENYEBABNYA

Sudirman Said pun buka suara soal kemungkinan Jusuf Kalla bertemu dengan Megawati Soekarnoputri.

Dia memprediksi, keduanya dapat bertemu setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutus perkara sengketa Pilpres 2024. 

Eks Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM RI) menilai seluruh pihak sedang menunggu putusan MK.

Baca juga: Perlu Oposisi Sebagai Penyeimbang, Sudirman Said Harap Parpol Tidak Semua Gabung Koalisi Pemerintah

Dia meyakini akan ada dinamika baru setelah tanggal 22 April 2024. 

Tidak menutup kemungkinan, tokoh-tokoh besar yang belum bertemu setelah pemilu akan bersua setelah keluarnya putusan MK, termasuk JK dan Megawati.

"Saya sih menduga semua pihak sedang saling menghormati dan begitu sidang MK (selesai), mungkin memang sebaiknya tokoh-tokoh bangsa itu bertemu," ujar Sudirman.

Adapun selain pertemuan JK-Megawati, Sudirman juga berharap agar pasangan Anies-Muhaimin serta pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, bisa bertemu dan duduk bersama dengan pasangan capres-cawapres terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, setelah sidang sengketa pilpres di MK selesai.

Duduk bersama selesaikan persoalan bangsa

Ketua Institut Harkat Negeri (IHN) Sudirman Said berharap agar para tokoh bangsa bisa duduk bersama setelah seluruh proses Pilpres 2024 selesai untuk merumuskan dan menyelesaikan berbagai masalah dan tantangan yang dihadapi bangsa ini.

"Begitu selesai sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi, sebaiknya para tokoh bangsa bertemu. Kenapa? Karena persoalan negara ini menurut saya cukup berat," ucap Sudirman Said saat ditemui Wartakotalive.com, dalam acara Syawalan Kalisoga dan Pagelaran Wayang Kulit Lakon Semar Boyong  di Padepokan Kalisoga, Brebes, baru-baru ini.

Executive Co-Captain Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (AMIN) itu juga menekankan tak hanya dari sisi politik, kondisi perekonomian baik domestik maupun global juga sedang menghadapi banyak tantangan.

"Jadi, begitu selesai seluruh proses Pilpres 2024 termasuk sidang di MK, sebaiknya semua tokoh bangsa duduk bersama untuk menata kembali bangsa ini,” jelas dia.

BERITA VIDEO : TIMNAS AMIN INGIN ANIES-PRABOWO BISA BERTEMU

Dia menambahkan, setelah keluar Putusan MK, Presiden terpilih harus kembali menata bangsa ini, bukan hanya sisi pemerintahan, tetapi penataan kenegaraan secara keseluruhan.

"Artinya bagaimana menghidupkan demokrasi yang substantif, bagaimana instrumen-instrumen kontrol bisa difungsikan kembali, parlemen berfungsi kembali, KPK berfungsi kembali. Itu kan menata negara, bukan pemerintahan semata-mata," tutur Sudirman yang juga menjadi Executive Co-Captain Timnas AMIN.

Selain itu, dia menilai para tokoh bangsa seperti Jusuf Kalla, Megawati, dan lainnya pasti memiliki kebijaksanaan dan kedalaman dalam berpikir serta memiliki berbagai pertimbangan yang bertujuan untuk menjadikan bangsa ini lebih baik.

Dari sisi pengawasan, Sudirman berharap agar tidak semua partai politik masuk ke dalam koalisi pemerintah karena masih diperlukan oposisi sebagai penyeimbang.

"Saya kira kita semua mesti punya harapan bahwa sebaiknya tidak seluruh partai masuk ke dalam gerbong pemerintahan. Karena siapa yang nanti jadi penyeimbang? Itu kan bagian dari menata negara, dan itu harus keluar dari [pernyataan] presiden terpilih nanti:  'Bahwa sebaiknya diantara kita partai-partai politik, saya tolong dijaga di luar supaya saya bisa menjalankan pemerintahan dengan benar'. Nah itu yang kita harapkan,” jelas dia.

Sudirman menegaskan bahwa kompetisi Pilpres hanya setiap lima tahun sekali. Setelah itu kembali bersama-sama untuk menata kembali bangsa ini baik warga sebagai masyarakat biasa maupun mereka yang bertugas di pemerintahan.

"Persahabatan pribadi, hubungan pribadi antartokoh tetap bisa tersambung,” imbuhnya.

(Sumber : Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Yolanda Putri  Dewanti/m27)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaUeu7FDzgTG0yY9GS1q

 

 

 


 
 
 
 

Sumber: Wartakota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved