Sengketa Pilpres
Menang Sengketa Pilpres 2024 di MK, Prabowo-Gibran Ingin Gandeng Lawan Politiknya Gabung Koalisi
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani, menjelaskan, pihaknya ingin mengembangkan kembali koalisi dalam pemerintahan ke depan.
Penulis: Alfian Firmansyah (m32) | Editor: Dedy
TRIBUNBEKASI.COM, JAKARTA --- Pihak Prabowo-Gibran ingin langsung menggandeng lawan politiknya setelah Hakim Mahkamah Agung menolak semua gugatan pasangan calon (paslon) nomor urut 2 dan 3 dalam sidang gugatan sengketa hasil Pilpres 2024.
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani, menjelaskan, pihaknya ingin mengembangkan kembali koalisi dalam pemerintahan ke depan.
"Kami berharap kita akan terus bersatu dalam pemerintahan Prabowo-Gibran, dan kami akan terus mengembangkan koalisi karena kita membutuhkan Indonesia yang kuat, pemerintah yang kuat untuk menatap masa depan Indonesia yang lebih baik," ucap Muzani di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan pada Senin (22/4/2024) sore.
Muzani juga mengatakan, Prabowo ingin menjadi Presiden untuk seluruh Indonesia.
BERITA VIDEO : EKSPRESI ANIES SAAT DENGAR GUGATANNYA DITOLAK HAKIM MK
Termasuk kepada pihak-pihak yang tidak memilihnya saat pemungutan suara di Pilpres 2024.
"Presiden bagi yang memilih Prabowo, Gibran sebagai wakil presiden, tapi untuk rakyat dan bangsa Indonesia yang dalam pemilu kemarin tidak memilih Prabowo-Gibran sebagai capres dan cawapres," ujar Muzani.
Selain itu Muzani menambahkan pemerintahan Prabowo-Gibran nantinya akan mengedepankan gotong royong.
Baca juga: Di Depan Pendukung Anies, Din Syamsuddin Ajak Massa Gelar Aksi Akbar dan Kepung Istana pada 20 Mei
Dengan begitu, nantinya semua anak bangsa dilibatkan bergotong royong untuk membangun bangsa.
"Kita akan bersama-sama berjuang untuk membangun bangsa yang lebih baik," imbuhnya.
Diketahui, Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Pemilu (PHPU) Pilpres 2024 yang diajukan oleh Paslon 01 Anies-Muhaimin.
"Dalam pokok permohonan menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya," jelas Ketua MK Suhartoyo saat membacakan putusan di ruangan sidang MK, Senin (22/4/2024).
Adapun putusan tersebut diambil oleh delapan hakim MK di antaranya: Suhartoyo, Saldi Isra, Arief Hidayat, Enny Nurbaningsih, Daniel Yusmic Pancastaki Foekh, Guntur Hamzah, Ridwan Mansyur, dan Arsul Sani.
Tiga hakim menyatakan dissenting opinion yakni Saldi Isra, Enny Nurbaningsih, dan Arief Hidayat.
BERITA VIDEO : TERIMA PUTUSAN MK, GANJAR PERDANA UCAPKAN SELAMAT UNTUK PRABOWO-GIBRAN
PDIP Terima Putusan MK, Berharap Penyalahgunaan Kekuasaan Tidak Terjadi pada Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Kelelahan Orasi Singgung Soal Sidang Sengketa Pilpres 2024, Din Syamsuddin Ambruk di Patung Kuda |
![]() |
---|
MK Juga Tolak Permohonan Sengketa Pilpres Ganjar-Mahfud, Hakim yang Dissenting Opinion pun Sama |
![]() |
---|
Inilah Alasan MK Menolak Seluruh Gugatan Anies-Muhaimin Terkait Sengketa Pilpres |
![]() |
---|
MK Tak Temukan Pelanggaran Hukum pada Pembagian Bansos, Anies Ajak Pendukungnya Hormati Putusan MK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.