Aksi Tawuran

Terlibat Tawuran, 11 Pelajar SMP Ditangkap Polsek Pamulang, 2 Orang Luka Bacok

Aksi tawuran itu diketahui berkat adanya laporan masyarakat bahwa terdapat dua pelajar tengah dirawat di Puskesmas Benda karena mengalami luka bacok.

Editor: Ichwan Chasani
Istimewa
Ilustrasi tawuran. 

TRIBUNBEKASI.COM — Sebanyak 11 pelajar SMP diamankan aparat kepolisian usai terlibat aksi tawuran hingga menyebabkan dua orang mengalami luka bacok.

Aksi tawuran pelajar tersebut terjadi di kawasan Perumahan Puri Indah, Pamulang, Tangerang Selatan.

Kapolsek Pamulang Kompol Ghulam Nabi mengatakan aksi tawuran itu diketahui berkat adanya laporan masyarakat bahwa terdapat dua pelajar tengah dirawat di Puskesmas Benda karena mengalami luka bacok.

Setelah dilakukan pengecekan, Kompol Ghulam Nabi pun membenarkan bahwa terdapat dua pelajar tengah berobat karena mengalami luka di bagian paha kanan, punggung dan tangan kanan.

"Ditemukan dua orang mengalami luka dan kemudian kedua korban dirujuk ke Rumah Sakit Umum Kota Tangsel," kata Kompol Ghulam Nabi saat dikonfirmasi, Minggu, 19 Mei 2024.

BERITA VIDEO : TAWURAN PELAJAR PECAH DI KAWASAN TAMANSARI, SATU ORANG TEWAS

Setelah dilakukan penyelidikan, polisi pun akhirnya mengetahui awal mula aksi tawuran tersebut.

Dijelaskan Kompol Ghulam Nabi, bahwa para pelaku itu janjian untuk tawuran dengan sekolah lain melalui akun sosial media instagram.

"Yang kemudian di sepakati lokasi tawuran di bundaran Perumahan Puri Pamulang," jelasnya.

Baca juga: Lewat 3 PASTI Tebar Hewan Kurban, Dompet Dhuafa Angkat Ekonomi dan Berdayakan Masyarakat

Baca juga: Harga Emas Batangan Antam di Bekasi Ahad Ini Stagnan di Angka Rp1.350.000 per Gram, Ini Rinciannya

Kompol Ghulam Nabi, menjelaskan tawuran itu pun pecah hingga mengakibatkan dua pelajar mengalami luka bacok.

Polisi yang kemudian mendapat laporan hal itu lalu menindaklanjuti dengan menangkap 11 pelajar tersebut.

"Personel Polsek Pamulang berhasil melakukan penangkapan terhadap 11 orang anak yang melakukan tawuran di Perumahan Puri Indah, Kecamatan Pamulang," ujarnya.

Selain menangkap pelaku, polisi turut menyita sejumlah barang bukti diantaranya dua unit kendaraan roda dua, senjata tajam jenis celurit berbagai ukuran serta 4 unit handphone.

Tergeletak di tepi Jalan 

Sebelumnya diberitakan bahwa seorang remaja ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di trotoar jalan pada Sabtu  dini hari, 27 April 2024.

Baca juga: Gelar Pesta Pernikahan di Bali, Mahalini Raharja Tampil Simpel Namun Mewah dan Cantik

Baca juga: KemenPPPA Nilai Laka Maut di Ciater Tak Boleh jadi Alasan Pelarangan Study Tour

Temuan jasad remaja tersebut terjadi di Jalan Alternatif Sentul, tepatnya di depan Dealer Mitsibishi, Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. 

Saat ditemukan warga, remaja yang belakangan teridentifikasi berinisial RP (18) tersebut tergeletak sudah tak bernyawa.

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara, S.T.K,.S.I.K., mengatakan mayat remaja laki-laki tersebut ditemukan pada Sabtu, 27 April 2024 sekira pukul 04.30 WIB.

"Mayat ditemukan oleh warga bernama Riyadi. Ditemukannya luka sobek pada bagian punggung kanan sekitar 1.5 cm," kata AKP Teguh Kumara saat dihubungi pada Minggu, 28 April 2024.

Polisi telah melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan membawa mayat tersebut ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.

"Kasus ini masih dalam proses penyelidikan pihak kepolisian," ujar AKP Teguh Kumara.

Riyadi, warga Cibinong, mengaku melihat mayat tersebut saat melintas di Jalan Alternatif Pakansari menuju Jalan Alternatif Sentul.

"Saat melintas di lampu merah Kandang Roda, saya melihat ada orang pemuda tergeletak di pinggir trotoar. Posisinya tengkurap ke bawah," ucapnya.

Baca juga: Lokasi Layanan Samsat Keliling di Kota/Kabupaten Bekasi dan Karawang, Senin 29 April 2024 Besok

Baca juga: Perpanjangan SIM Kabupaten Bekasi, Senin 29 April 2024 Besok di Dua Lokasi Satpas, Cek Syaratnya

Riyadi lalu menghampiri dan berusaha untuk membangunkannya.

Namun saat dilihat, kondisi pemuda tersebut sudah tidak bernyawa.

"Saya segera melaporkan kejadian tersebut ke Pospol Sentul untuk meminta bantuan pihak kepolisian," tuturnya.

Menurut Riyadi, pria muda tersebut diduga korban tawuran.

"Kayaknya korban tawuran. Saya mendapat video di media sosial adanya tawuran pada Sabtu dini hari di Jalan Alternatif Sentul," ungkapnya.

Baca juga: Kafilah Kabupaten Bogor Targetkan Raih Juara Umum MTQ XXXVIII Jawa Barat di Bekasi, Kirim 54 Peserta

Baca juga: Jadwal SIM Keliling Karawang Senin 29 April 2024 Besok di Mall Cikampek Hingga Pukul 15.00

Tawuran di Cirebon

Sebeumnya diberitakan bahwa belasan pelajar SMP di Cirebon, Jawa Barat, berperilaku yang mencerminkan kegagalan pendidikan di sekolah mereka.

Para pelajar tersebut terlibat tawuran yang sangat brutal dan sadis.

Bersenjatan benda-benda tajam, belasan pelajar tersebut menyabung nyawa di wilayah Weru, Kabupaten Cirebon, Senin petang, 22 April 2024.

Kebrutalan dan kesadisan pada tawuran pelajar di jalan baru Watubelah Ki Bagus Rangin, Kecamatan Weru, tersebut diungkap warga setempat yang menyaksikannya.

Sukron (30), seorang penjual bensin eceran, menceritakan detik-detik tawuran yang menyebabkan seorang pelajar tergeletak di tengah jalan dengan luka di bagian punggung.

Baca juga: SIM Keliling Kota Bekasi, Senin 29 April 2024 Besok, di Mitra 10 Harapan Indah, Cek Syaratnya

Baca juga: Guncangan Gempa dari Laut Selatan Merambat Sampai Indramayu, Timbulkan Kepanikan di RSUD Sumedang

"Kejadiannya habis magrib, dari arah timur kejar-kejaran lalu putar balik, terus dia (korban) tertinggal dari teman-temannya dan terjatuh," ujar Sukron saat diwawancarai media pada Senin malam.

Saat terjatuh, korban yang menggunakan sweater berwarna merah itu langsung dipukuli oleh para pelajar yang mengejarnya.

"Lalu korban seperti dipukuli oleh pelajar lainnya, kurang lebih 15 orang," ucapnya.

Menurut Sukron, korban diduga dibacok pada bagian punggung, dekat ketiak.

"Para pelaku masih menggunakan seragam SMP, dihitung mah 15 orang itu." ujarnya.

Sukron tak berani mendekat. "Saya panik karena saya sedang jualan bensin eceran, takut salah sasaran," katanya.

Baca juga: Dampak Gempa Garut: Warga Pameungpeuk Panik Terjadi Tsunami, 2 Warga Terluka, Gedung Pramuka Rusak

Baca juga: Kafilah MTQ ke-38 Jabar Mulai Tiba di Cikarang Pusat, Peserta Wajib Daftar Ulang

"Korban jatuh, terus dibacok, ada lima kali pembacokan. Para pelaku juga membawa senjata tajam semua," ujar Sukron.

Para pelaku lalu kabur meninggalkan korban tergeletak di aspal dan bersimbah darah.

Warga dan polisi kemudian mengevakuasi korban ke rumah sakit.

Positif Narkoba

Sementara itu, dua dari ratusan siswa yang ditangkap aparat kepolisian akibat konvoi sepeda motor dan berujung tawuran di wilayah DKI Jakarta beberapa waktu lalu dinyatakan positif narkoba.

Baca juga: Hadiri Silaturahmi Syawal, Pj Bupati Bekasi Minta Doa dan Dukungan untuk Kesuksesan MTQ ke-38 Jabar

Baca juga: Warga Bekasi Rasakan Gempa, BMKG Nyatakan Pusat Gempa M 6,5 di Laut Selatan, Tak Berpotensi Tsunami

Kedua siswa yang terlibat konvoi sepeda motor dan tawuran tersebut langsung dipisahkan untuk menjalani proses hukum.

Ratusan siswa yang terlibat konvoi dan tawuran ini merupakan pelajar yang duduk di bangku SMP dan SMA.

Sebagai sanksinya, para pelajar ini dijemur di halaman Balai Kota DKI, Rabu, 3 April 2024.

BERITA VIDEO : RATUSAN PELAJAR TERLIBAT TAWURAN DI KARAWANG MENGIKUTI PENATARAN KEDISIPLINAN

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, pihaknya melakukan penindakan kepada pelajar yang melakukan konvoi tapi meresahkan masyarakat.

"Sampai saat ini terdata ada 170 pelajar yang diamankan, 80 sepeda motor kami tilang, ada 26 petasan dan 18 bendera," ucap Susatyo di Balai Kota, Rabu.

Polisi berpangkat melati tiga itu mengaku langsung mengetes urine seluruh siswa yang diamankan.

Baca juga: Usai Salat Tarawih Malah Tawuran, Puluhan Remaja di Karawang Diamankan

Baca juga: Begini Tanggapan Anies Baswedan Soal Partai Nasdem Beri Peluang Maju Pilkada DKI Jakarta

Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro pun meminta kepada orangtua untuk berperan aktif mengawasi anaknya demi menjaga agar tidak salah bergaul.

"Kami tidak ingin anaka-anak kami ini harus meregang nyawa sia-sia di jalanan. Itu contohnya sudah banyak, apa itu ketabrak mobil, atau menggunakan kekerasan senjata tajam dan sebagainya," tegasnya.

Susatyo melanjutkan, di bulan puasa ini seharusnya bisa dimanfaatkan oleh para pelajar untuk memperdalam ilmu agama.

Ia pun berharap kepada para orangtua bisa terus mengawasi anaknya agar tidak kehilangan masa depan.

"Secara umum ini usianya 14 tahun ke atas, mereka ikut-ikutan dan ini harus jadi pelajaran jangan terbawa pergaulan yang tidak layak," imbuhnya.

Diakhir acara, para pelajar itu diminta untuk sujud dikaki orangtuanya dan berjanji tidak mengulangi perbuatan tersebut. (Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan; TribunnewsDepok.com/Hironimus Rama; TribunJabar.id; Wartakotalive.com/Miftahul Munir)

Baca berita TribunBekasi.com lainnya di Google News

Ikuti saluran TRIBUN BEKASI di WhatsApp. 

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved